Sabtu, 30 November 2019

Dilarang Suami Main TikTok, Wanita Ini Nekat Bunuh Diri

Aplikasi Tik Tok biasanya digunakan kebanyakan orang untuk hiburan menunjukkan berbagai aksi video dalam balutan musik. Tapi, wanita di India ini jadi kontroversi setelah memutuskan menggunakan aplikasi Tik Tok untuk aksi bunuh diri.

Wanita yang hanya diidentifikasi sebagai Anitha, merekam saat dirinya meminum racun mematikan di aplikasi Tik Tok. Menurut laporan media seperti dilansir Daily Star, suami Anitha, Pazhanivel komplain tentang istrinya tentang kecanduan Tik Tok.

Pazhanivel meminta istrinya yang berasal dari Tamil Nadu, India ini untuk berhenti menggunakan aplikasi yang memiliki lebih dari 120 juta pengguna aktif di India itu. Pada video terakhir Anita yang jadi kontroversi itu, ia meminum cairan berwarna gelap dari botol putih sebelum terbatuk-batuk.

Wanita berusia 24 tahun ini meninggal tak lama setelah merekam videonya di TikTok. Video yang jadi kontroversi itu pun membuat beberapa saluran berita menerbitkannya di YouTube dan menonaktifkan komentar untuk itu.

Polisi kini sedang menyelidiki insiden tersebut. Rupanya insiden itu bukan pertama kalinya, TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan Cina ByteDance telah terhubung dengan kematian di India.

Pada Januari, seorang anak berusia 15 tahun gantung diri di rumahnya di Mumbai setelah neneknya diduga memarahinya karena terus menggunakan aplikasi tersebut. Aplikasi ini juga menjadi berita utama pada bulan April setelah seorang pria berusia 19 tahun secara tidak sengaja ditembak mati oleh seorang teman di Delhi ketika mereka berpose dengan pistol untuk membuat video Tik Tok.
Baca juga: Ini Alasan Kemenpar Gaet TikTok untuk Promosi Wisata

Tik Tok, yang telah menjadi saingan situs jejaring sosial utama seperti Facebook, dilarang di Bangladesh pada Februari sebagai bagian dari tindakan keras terhadap pornografi internet. Aplikasi ini hampir ditutup pada bulan April ketika Pengadilan Tinggi Madras mengeluarkan perintah melarang sementara, tetapi larangan itu kemudian dicabut.  http://cinemamovie28.com/i-love-you-nice-housekeeper/

Pengguna TikTok sendiri sebenarnya dapat berbagi video hingga 60 detik dan aplikasi ini sering digunakan untuk memposting lelucon, sketsa komedi, dan video sinkronisasi bibir.

Ini Alasan Kemenpar Gaet TikTok untuk Promosi Wisata

 Aplikasi TikTok begitu digemari pengguna milenial. Kementerian bergerak dan menggandengnya untuk tujuan promosi dan meningkatkan promosi di dunia online.

TikTok Travel x Wonderful Indonesia hari ini menantang milenial secara online untuk berkontribusi dengan tagar #WonderfulIndonesia. Kata Priantono Rudito Ketua II Tim Co-Branding Kemenpar harus ada kreasi bersama antar semua pihak berkepentingan dalam memajukan pariwisata Indonesia.

"Kementerian Pariwisata pun setuju dengan ide ini. Meluncurkan co-kreasi bersama untuk lebih mengembangkan pariwisata Indonesia," kata Rudi di Pullman Hotel Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Dari target pariwisata, jelas Rudi, pemerintah harus mampu menarik 20 juta wisman. Promosi dan kerjasama terus dilakukan tak terkecuali dengan TikTok.

"Secara produk pariwisata kita bagus sekali. Ada target 20 juta di tahun wisman di tahun ini dan untuk mencapai itu kita harus tumbuh 3 kalinya per tahun atau 20 persen dengan kenaikan dunia yang hanya naik 7 persen," jelas dia.

Oleh karena itu harus ada penguatan branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia. Salah satunya dengan menggemakan di dunia TikTok.

"Secara singkat dengan target itu, Indonesia harus punya semboyan incoorporated. Kolaboratif. Ada strategi khusus dengan implementasi co-branding. Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia. Ini harus dibangun dan develop. Nggak bisa sendirian dan salah satunya dengan media," kata dia.

Tren pariwisata di masa depan, kata Rudi yakni ada di era digital atau Tourism 4.0. Dan dari data yang didapatnya bahwa jumlah turis dalam negeri masa kini sebagian dari wisatawan milenial.

"Untuk tetap sustain kita tak akan berhenti. Tourism 4.0 di teknologi digital bikin konstruksi baru industri pariwisata. Adanya big data, pengalaman pengguna akan sangat personal, bukan 'look-book-plain' saja. Karena 50 persen inbound tourist itu milenial," jelas dia.

Oleh karenanya, TikTok sebagai platform kekinian dianggap tepat untuk dijadikan rekanan promosi. Di sisi lain, promosi Kemenpar kini dirasa terlalu tua atau golongan sebelum wisatawan milenial.

"Kita punya pasar besar dan belum punya layanan produk dan cara komunikasi yang milenial friendly dan ready. Saya mengakui itu," ucap Rudi.

"Kalau ini promosi borderless hadir di 150 negara," imbuh dia mengakhiri pembicaraan.  http://cinemamovie28.com/home-alone-4/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar