Jumat, 03 April 2020

Emirates Terbang Lagi Mulai 6 April, Tapi Penumpangnya Terbatas

Setelah menghentikan penerbangan penumpang selama beberapa hari, maskapai Emirates sudah diizinkan otoritas Uni Emirat Arab untuk terbang lagi mulai 6 April. Tapi pesawat hanya bisa terbang dengan jumlah penumpang yang terbatas.
Hal itu disampaikan Chairman and Chief Executive of Emirates Group Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum di akun Twitternya.


HH Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum
@HHAhmedBinSaeed
Emirates has received approval from UAE authorities to start flying a limited number of passenger flights. From 06 April, these flights will initially carry travellers outbound from the UAE. Details will be announced soon. 1/2

Lihat gambar di Twitter
2.566
15.32 - 2 Apr 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
1.080 orang memperbincangkan tentang ini

Emirates Terbang Lagi Mulai 6 April, Tapi Penumpangnya Terbatas

Menurut Sheikh Ahmed pesawat akan mengangkut pengunjung di Uni Emirat Arab yang ingin kembali ke negara masing-masing. "Seiring waktu, Emirates menanti dimulainya layanan penumpang secara bertahap sejalan dengan pencabutan pembatasan perjalanan dan operasional, termasuk jaminan tindakan kesehatan untuk melindungi orang-orang dan pelanggan kami. Keselamatan dan kesejahteraan mereka akan selalu menjadi prioritas utama kami," ujarnya.

Emirates SkyCargo juga akan menggunakan penerbangan-penerbangan terbatas ini untuk keperluan perdagangan. Emirates seperti diberitakan sebelumnya, menghentikan semua layanan penerbangan di seluruh dunia pada 25 Maret lalu termasuk penerbangan dari atau menuju Indonesia.

Meski tidak mendapatkan pendapatan gara-gara tidak bisa terbang, Emirates mengklaim kondisi keuangan mereka masih sehat.

"Sampai dengan Januari 2020, Emirates Group dapat mencapai target finansial tahunan. Namun, COVID-19 memberikan dampak secara tiba-tiba dan signifikan selama 6 minggu belakangan ini. Emirates Group memiliki neraca keuangan yang kuat dan likuiditas kas yang besar. Kami dapat, dan akan, bertahan melewati masa pengurangan jadwal penerbangan yang lebih panjang dengan tindakan yang sesuai dan tepat, agar siap dan mampu untuk kembali menjalankan layanan secara normal," ujarnya.

Kemenparekraf Buka Jalur Komunikasi Krisis untuk Masyarakat

Kemenparekraf mengaktifkan Pusat Krisis Terintegrasi. Ini adalah jalur komunikasi bagi masyarakat di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kemenparekraf Ari Juliano Gema mengatakan komunikasi krisis sangat diperlukan dalam manajemen krisis kepariwisataan sebagai upaya meminimalisasi dampak wabah pandemi COVID-19.

"Kami telah mengaktifkan komunikasi krisis Parekraf sejak 17 Maret 2020, mengikuti SOP manajemen krisis kepariwisataan yang dihasilkan atas masukan bersama praktisi penanganan krisis dan ahli komunikasi sepanjang 2018-2019," kata Ari dalam siaran pers, Kamis (2/4/2020).

Kemenparekraf juga membuka berbagai kanal komunikasi publik sebagai bentuk tanggap COVID-19 di antaranya melalui website dan sosial media resmi.

"Terkait Parekraf tanggap COVID-19 ada kanal komunikasi publik yang bisa dimanfaatkan di IG @kemen.parekraf, IG @indtravel, dan www.kemenparekraf.go.id," katanya.

Bahkan website tersebut mencantumkan microsite khusus COVID-19 yakni https://pedulicovid19.kemenparekraf.go.id/.

Semua landing page tersebut terintegrasi dan langsung terhubung ke contact center 08118956767 yang berbasis aplikasi whatsapp dan akan dijawab petugas pusat informasi pada jam kerja dan chatbot di luar jam kerja.

Ari menambahkan, seiring dengan itu pihaknya terus melakukan pendataan informasi industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak COVID-19 di seluruh daerah.

"Kami sedang dalam proses pendataan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak COVID-19 di semua daerah," katanya.

Setelah terdata kemudian pihaknya bersama pemda akan menerapkan rencana mitigasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar