Jumat, 03 April 2020

Kemenparekraf Buka Jalur Komunikasi Krisis untuk Masyarakat

Kemenparekraf mengaktifkan Pusat Krisis Terintegrasi. Ini adalah jalur komunikasi bagi masyarakat di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kemenparekraf Ari Juliano Gema mengatakan komunikasi krisis sangat diperlukan dalam manajemen krisis kepariwisataan sebagai upaya meminimalisasi dampak wabah pandemi COVID-19.

"Kami telah mengaktifkan komunikasi krisis Parekraf sejak 17 Maret 2020, mengikuti SOP manajemen krisis kepariwisataan yang dihasilkan atas masukan bersama praktisi penanganan krisis dan ahli komunikasi sepanjang 2018-2019," kata Ari dalam siaran pers, Kamis (2/4/2020).

Kemenparekraf juga membuka berbagai kanal komunikasi publik sebagai bentuk tanggap COVID-19 di antaranya melalui website dan sosial media resmi.

"Terkait Parekraf tanggap COVID-19 ada kanal komunikasi publik yang bisa dimanfaatkan di IG @kemen.parekraf, IG @indtravel, dan www.kemenparekraf.go.id," katanya.

Bahkan website tersebut mencantumkan microsite khusus COVID-19 yakni https://pedulicovid19.kemenparekraf.go.id/.

Semua landing page tersebut terintegrasi dan langsung terhubung ke contact center 08118956767 yang berbasis aplikasi whatsapp dan akan dijawab petugas pusat informasi pada jam kerja dan chatbot di luar jam kerja.

Ari menambahkan, seiring dengan itu pihaknya terus melakukan pendataan informasi industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak COVID-19 di seluruh daerah.

"Kami sedang dalam proses pendataan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak COVID-19 di semua daerah," katanya.

Setelah terdata kemudian pihaknya bersama pemda akan menerapkan rencana mitigasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menghadapi pandemi COVID-19.

"Kami juga sudah mengkomunikasikan rencana mitigasi sektor Parekraf kepada seluruh pemda pada pekan lalu," katanya.

Lebih lanjut, pihaknya segera membuka forum daring untuk menjaring masukan dari para pelaku dan stakeholder di bidang pariwisata sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan dan langkah lanjutan.

Kucing di Hong Kong Positif Corona, Tertular Pemiliknya?

Seekor kucing peliharaan dinyatakan positif terjangkit Corona di Hong Kong. Hal itu disampaikan Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi (AFCD) Hong Kong usai memeriksa kucing yang pemiliknya juga dikonfirmasi positif virus tersebut.
Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (2/4/2020), pejabat departemen menjelaskan bahwa kucing ini tidak menunjukkan gejala terinfeksi Corona seperti pada manusia. Kucing tersebut diperiksa dengan cara mengambil sampel dari mulut, hidung, dan rektum. Setelah dinyatakan positif, kucing ini masuk ke ruang karantina pada 30 Maret.

Kasus positif Corona pada kucing juga sebelumnya dilaporkan ditemukan di Belgia. Menurut Asosiasi Dokter Hewan Hong Kong, kucing itu bisa jadi tertular dari pemiliknya. Mereka juga menjelaskan bahwa kemungkinan paling masuk akal saat ini adalah kucing terpapar virus dari pemilik atau orang lain yang berhubungan dengan mereka.

Kucing positif Corona di Hong Kong ini menjadi hewan peliharaan ketiga yang terjangkit Corona, setelah sebelumnya ada dua ekor anjing peliharaan yang terinfeksi dan meninggal. Untuk kucing ini, otoritas Hong Kong akan terus memantau dan memeriksa kesehatannya.

Di sisi lain, AFCD Hong Kong pada Selasa (31/1) lalu mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada bukti bahwa manusia bisa tertular Corona dari hewan peliharaan. Argumen itu juga didukung oleh WHO yang menuliskan pernyataan pada situs mereka bahwa belum ada penelitian yang menjelaskan kucing, anjing, atau peliharaan lainnya mampu menularkan Corona pada manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar