Kamis, 09 April 2020

Jejak Glenn Fredly di Balik Layar Lebar

 Glenn Fredly tak cuma dikenal di industri film sebagai musisi pengisi soundtrack. Dirinya juga ambil bagian di proses belakang layar.

Dalam beberapa film, dirinya berperan sebagai produser. Hal itu ia lakoni usai mengantar 'Cahaya dari Timur: Beta Maluku' di 2014.

"Saya sangat menikmati menjadi produser. Tapi musiknya nggak ditinggalin tentunya. Ini komitmen saya kalau film dan musik harus jalan bersama," ujar Glenn dalam wawancara di 2015.

Bersama sutradara sekaligus sahabatnya, Angga Dwimas Sasongko, Glenn sempat memvisualkan kisah karangan Dee Lestari, 'Filosofi Kopi' juga 'Surat dari Praha'.

Dalam kisah seorang pelarian politik di tahun 1960-an itu, Glenn juga menyumbangkan dua lagunya untuk diadaptasi menjadi gambar bergerak di film yang dibintangi Julie Estelle dan Tio Pakusadewo ini.

Lagu tersebut yaitu 'Sabda Rindu' dan 'Nyali Terakhir'.

Film yang diproduserinya itu sempat jadi kontroversi mana kala dianggap plagiat dari sebuah novel karya penulis Yusri Fajar. Namun Glenn menegaskan, kisah film ini berbeda.

Kesamaan novel dan judul diungkapkan Glenn kala itu sebagai kebetulan. Film ini diklaim sebagai retrospektif Angga Dwimas Sasongko sebagai sutradara kepada Glenn dan karyanya.

"Ini berbeda content. Nanti kalau sudah rilis bisa dilihat sendiri," kata pria yang sebelumnya memproduseri 'Cahaya dari Timur Beta Maluku' itu.

"Kekuatan film ini dari bagaimana Angga menerjemahkan dua lagu yang saya tulis untuk film ini," jelas Glenn lagi kala itu.

Perpusnas RI Tambah Daftar Tempat Wisata Jakarta yang Tutup

 Terkait mencegah penyebaran virus Corona, tak sedikit objek wisata DKI Jakarta yang menutup diri. Yang terbaru, ada Perpustakaan Nasional RI.
Pada hari Sabtu (14/3) pekan lalu, pihak Pemprov DKI Jakarta melalui laman Twitter resminya mengumumkan perihal penutupan 23 titik wisata di Jakarta untuk menangkal penyebaran virus Corona.

Penutupan titik wisata di Jakarta itu dimulai 14 hingga 29 Maret 2020. Selama penutupan akan dilakukan pembersihan dan disinfektan.

"Demi menjaga dan melindungi warga Jakarta dari potensi risiko penularan COVID-19, selama dua minggu ke depan Pemprov DKI Jakarta menutup sementara tempat wisata yang dikelola Pemprov DKI," bunyi pernyataan resminya.

Selain tempat wisata yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta, satu persatu menyusul sejumlah tempat wisata swasta lain seperti Museum MACAN yang ikut menutup diri seperti diinformasikan di laman Instagram resmi.

Yang terbaru, Perpustakaan Nasional RI atau yang biasa disingkat Perpusnas RI juga mengumumkan penutupan terkait virus Corona dari hari ini hingga 31 Maret mendatang. Hal itu diketahui lewat laman Instagram resminya.

"Akses layanan Perpustakaan tetap dapat dinikmati melalui aplikasi Perpustakaan Digital," ujar pihak Perpusnas RI.

Apabila ditotal, hingga kini ada sekitar 30 objek wisata DKI Jakarta baik di bawah pihak pemprov hingga swasta yang telah tutup untuk menangkal penyebaran virus Corona. Berikut daftar lengkapnya:

1. Kawasan Monas
2. Ancol
3. Kawasan Kota Tua
4. Taman Margasatwa Ragunan
5. Anjungan DKI di TMII
6. Planterarium Jakarta
7. Taman Ismail Marzuki
8. PBB Setu Babakan
9. Rumah Si Pitung
10. Pulau Onrust
11. Taman Benyamin Suaeb
12. Wayang Orang Bharata
13. Miss Tjitjih
14. Gedung latihan kesenian (5 wilayah kota)
15. Gedung Kesenian Jakarta
16. Museum Taman Prasasti
17. Museum Sejarah Jakarta
18. Museum MH Thamrin
19. Museum Seni Rupa & Keramik
20. Museum Tekstil
21. Museum Wayang
22. Museum Bahari
23. Museum Joang '45
24. Museum MACAN
25. Museum Mandiri
26. Museum Maritim Indonesia
27. Museum Nasional Indonesia
28. Museum Sumpah Pemuda
29. Museum Kebangkitan Nasional
30. Perpustakaan Nasional RI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar