Minggu, 19 April 2020

Deretan Politisi yang Kena Masalah Akibat Bepergian Saat Corona

Di tengah corona, sejatinya para politisi dan pemimpin dunia memberi contoh yang baik. Namun, sejumlah politisi ini malah kena kena semprot karena bepergian.
Tak sedikit para pemimpin dunia yang mengimbau warganya untuk mengkarantina diri demi menekan jumlah penyebaran virus corona di dunia. Hanya walau aturan itu diberikan oleh sekelas politisi, menteri hingga pemimpin negara, toh ada saja yang melanggar.

Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, ada sejumlah nama pemimpin dunia yang harus menghadapi murka warganet karena kedapatan jalan-jalan hingga berkeliaran di tengah pandemi corona. Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Sabtu (18/4/2020), berikut beberapa di antaranya:

Menteri Kesehatan Selandia Baru

Selandia Baru jadi salah satu negara di dunia yang menerapkan aturan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. Sayang, aturan itu malah dilanggar sendiri oleh Menkes Selandia Baru, David Clark.

Diberitakan media BBC, Menkes Clark diketahui mengaku berkunjung ke Pantai Doctor's Point di Dunedin bersama keluarganya akhir Maret lalu. Menyadari kesalahannya sebagai seorang figur masyarakat, Clark pun mengajukan permohonan mundur sebagai bentuk tanggung jawabnya pada Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern.

Beruntung, PM Jacinda masih mempertahankan Clark atas dasar kebutuhan negara yang berada dalam peperangan melawan corona. Dijelaskan, kalau Clark sangat berpeluang dipecat dari jabatannya apabila negara dalam kondisi normal.

Kepala Medis Skotlandia

Kepala Medis Skotlandia Catherine Calderwood mengundurkan diri pada Minggu (5/4), setelah dia melanggar sendiri aturan #dirumahaja yang dibuatnya untuk mencegah penyebaran virus Corona.

"Dengan berat hati saya mengumumkan bahwa saya mengundurkan diri sebagai kepala petugas medis," ujar Catherine Calderwood seperti dikutip Asia One.

Sebelumnya, Catherine diketahui bepergian dua kali dari Edinburgh ke rumah keluarganya di Fife setelah mengeluarkan imbuaan #dirumahaja.

Istri PM Jepang

Baru-baru ini, istri PM Jepang Shinzo Abe sempat dikritik habis oleh warganet setempat. Alasannya setelah muncul laporan bepergian sang istri, Akie Abe, ke sebuah kuil di Jepang pada 15 Maret 2020 lalu. Momen kepergiannya persis dua minggu setelah Abe mengeluarkan imbauan untuk #dirumahaja.

Akie Abe (kiri) dan Melania Trump (REUTERS/David Mareuil/Pool)Akie Abe (kiri) dan Melania Trump (REUTERS/David Mareuil/Pool)
Dikutip dari asiaone, Akie menjadi trending topik di Twitter Jepang. Di mana namanya di-retweets lebih dari 17 ribu kali sampai dini hari. Akie pun jadi sasaran kritikan di media sosial.

"Sekolah-sekolah ditutup, tapi istri perdana menteri tampaknya punya banyak waktu. Anak-anak tak bisa kemana-mana. Ini memalukan buat Jepang," bunyi salah satu kritik di media sosial.

Juru bicara Abe untuk parlemen belum mau berkomentar tentang hal ini. Juru bicara Akie juga memilih bungkam.

Tak hanya di luar negeri, setiap pemimpin negara di mana pun memang dituntut disiplin dan proaktif di tengah pandemi corona. Salah sedikit, cercaan warganet siap menghampiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar