Minggu, 19 April 2020

Hyperloop dalam Pembahasan, 90 Menit Amsterdam ke Paris

Kereta super cepat, hyperloop, tengah dibahas di Belanda. Dalam sebuah paparan para ahli, jarak Amterdam-Paris dapat ditempuh selama 90 menit.
Diberitakan CNN, Sabtu (18/4/2020), proposal untuk membuat jaringan hyperloop dari Amsterdam ke Paris sedang dibahas di Belanda. Hal itu menyusul hasil penelitian yang mengatakan bahwa jalur hi-tech ini layak secara ekonomi.

Hyperloop adalah moda transportasi massal dalam bentuk kapsul ramping, seperti pod. Tabung baja akan didorong hingga berkecepatan lebih dari 965 kpj.

Hyperloop diyakini lebih ramah lingkungan dibanding pesawat dan lebih cepat daripada kereta cepat saat ini. Sebagian orang mengatakannya sebagai transportasi masa depan untuk perjalanan lintas negara bahkan benua.

Perusahaan startup Belanda, Hardt Hyperloop yang mengumumkan hasil penelitian ini. Mereka bekerja sama dengan pemerintah provinsi Belanda Utara.

Jaringan hyperloop dipercaya mempersingkat waktu tempuh antar kota di seluruh Eropa. Efek turunannya adalah manfaat ekonomi yang luar biasa.

Laporan itu mengatakan bahwa hyperloop dapat mengangkut hingga 200.000 penumpang per jam dalam satu arah. Mencapai Paris dalam 90 menit atau kurang dari setengah waktu saat ini dengan kereta api biasa, waktu yang sama jika menumpang pesawat.

Investigasi ini adalah tahap lanjutan dalam rencana besar Hardt Hyperloop, setelah pembukaan fasilitas pengujian pada Juni 2019. Tahun lalu, CEO dan co-founder perusahaan, Tim Houter, mengatakan bahwa jaringan Hardt Hyperloop akan jadi solusi penerbangan jarak pendek yang berpolusi.

Sehebat itukah hyperloop?

Transportasi ini baru menang di atas kertas saja karena hyperloop harus melalui studi kelayakan. Daya tarik teknologi ini adalah konstruksi yang ramping dan melayang di dalam tabung.

Masih ada kekhawatiran apakah podnya akan cocok untuk segala usia dan seberapa mudah proses evakuasi jika terjadi keadaan darurat. Terakhir adalah perlu investasi besar untuk pembangunannya.

Perusahaan hyperloop lain di seluruh dunia juga melanjutkan penelitian mereka demi mematangkan teknologinya. Gagasan awal transportasi ini dari bos Tesla, Elon Musk.

Pada tahun 2017, Virgin Hyperloop One membangun pod ukuran penuh. Kecepatannya mencapai 387 kilometer per jam di jalur uji coba di Nevada.

Virgin Hyperloop One dan DP World, mendapat lampu hijau oleh pemerintah negara bagian di India pada 2019 untuk mengembangkan jalur hyperloop antara Kota Mumbai dan Pune.

Chris Dulake, konsultan Mott MacDonald, sebuah perusahaan yang bekerja di Terminal 5 Bandara Bawah Tanah London dan Bandara Heathrow punya perkiraan soal hyperloop. Tahun 2030 adalah kemungkinan awal dari sertifikasi hyperloop dan akan diikuti lainnya.

Deretan Politisi yang Kena Masalah Akibat Bepergian Saat Corona

Di tengah corona, sejatinya para politisi dan pemimpin dunia memberi contoh yang baik. Namun, sejumlah politisi ini malah kena kena semprot karena bepergian.
Tak sedikit para pemimpin dunia yang mengimbau warganya untuk mengkarantina diri demi menekan jumlah penyebaran virus corona di dunia. Hanya walau aturan itu diberikan oleh sekelas politisi, menteri hingga pemimpin negara, toh ada saja yang melanggar.

Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, ada sejumlah nama pemimpin dunia yang harus menghadapi murka warganet karena kedapatan jalan-jalan hingga berkeliaran di tengah pandemi corona. Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Sabtu (18/4/2020), berikut beberapa di antaranya:

Menteri Kesehatan Selandia Baru

Selandia Baru jadi salah satu negara di dunia yang menerapkan aturan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. Sayang, aturan itu malah dilanggar sendiri oleh Menkes Selandia Baru, David Clark.

Diberitakan media BBC, Menkes Clark diketahui mengaku berkunjung ke Pantai Doctor's Point di Dunedin bersama keluarganya akhir Maret lalu. Menyadari kesalahannya sebagai seorang figur masyarakat, Clark pun mengajukan permohonan mundur sebagai bentuk tanggung jawabnya pada Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern.

Beruntung, PM Jacinda masih mempertahankan Clark atas dasar kebutuhan negara yang berada dalam peperangan melawan corona. Dijelaskan, kalau Clark sangat berpeluang dipecat dari jabatannya apabila negara dalam kondisi normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar