Rabu, 21 April 2021

Bumil Wajib Tahu, Ini 3 Cara Menghitung Usia Kehamilan

  - Kehamilan merupakan masa di antara konsepsi dan kelahiran, ketika bayi akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibu. Biasanya, usia kehamilan yang normal berkisar antara 38 sampai 42 minggu, sehingga bayi yang lahir di luar periode ini dianggap prematur.


Usia kehamilan tersebut menggambarkan posisi dalam kehamilan dan diukur dari hari pertama periode menstruasi berakhir. Mengutip Very Well Family, kebanyakan masa kehamilan akan berlangsung selama 40 minggu, ketika menggunakan usia kehamilan untuk memperkirakan tanggal kelahiran bayi.


Angka usia kehamilan yang berkisar antara 38 hingga 42 minggu dianggap normal. Menurut Julie Lamppa, APRN, CNM, bidan di Rochester, Amerika Serikat, ibu hamil dapat memprediksi tanggal kelahirannya menggunakan tanggal haid terakhir dan menambahkan 280 hari.


"Dengan menggunakan tanggal haid terakhir, Bunda tinggal menambahkan 280 hari untuk memprediksi tanggal prediksi hari lahir. Berdasarkan perhitungan ini, Bunda harus hamil 40 minggu pada hari prediksi lahir," kata Lamppa, dikutip dari HaiBunda, Selasa (20/4/2021).


Hanya saja, masalahnya adalah tidak jarang ibu hamil yang tidak mengingat tanggal menstruasi mereka. Adapun kondisi lainnya yang menyebabkan mereka kesulitan menghitung usia kehamilan.


Namun, terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan oleh para ibu hamil untuk memprediksi usia kehamilannya. Cara-cara ini bisa diterapkan oleh ibu hamil yang lupa hari pertama haid terakhir, ibu hamil yang sebelumnya haidnya tidak teratur, dan ibu hamil yang menjalani prosedur fertilisasi in vitro (IVF).


Lantas, bagaimana cara menghitung usia kehamilannya?


TERUSKAN MEMBACA, KLIK DI SINI

https://tendabiru21.net/movies/special-female-force/


Duh, Euforia Vaksinasi Bikin COVID-19 RI Naik 14 Persen!


- Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito memaparkan data sebaran kasus Corona di Indonesia. Dalam sepekan terakhir, terjadi kenaikan kasus sebesar 14,1 persen.

Kenaikan kasus itu terjadi usai sepekan sebelumnya kasus COVID-19 mingguan mengalami penurunan.


Prof Wiku menduga peningkatan ini terjadi dalam periode 12 hingga 18 April lalu lantaran euforia vaksinasi yang dilakukan.


Selain itu, Prof Wiku juga menyebut peningkatan juga terjadi akibat merosotnya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.


"Adapun penambahan kasus positif dan kematian ini terjadi bisa karena dampak dari libur paskah 4 april lalu dan menurunnya kepatuhan protokol kesehatan yang mungkin terjadi karena euforia vaksinasi," papar Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (20/4).


Prof Wiku merinci lima provinsi dengan kenaikan kasus COVID-19 tertinggi pada pekan ini, yaitu Jawa Barat yang naik 2.276 kasus dibandingkan pekan sebelumnya. Kemudian Jawa Tengah naik 1.203 kasus dalam sepekan, Riau 346 kasus, DKI Jakarta 346 kasus, dan Nusa tenggara Timur naik 266 kasus dalam sepekan.


Tak hanya peningkatan pada jumlah kasus positif, kasus kematian akibat Corona juga mengalami kenaikan sebesar 4,2 persen. Pada periode 5 hingga 11 April kasus kematian turun menjadi 850 kasus dibandingkan pekan sebelumnya. Lalu pada periode 12-18 April naik menjadi 892 kasus kematian dalam sepekan.

https://tendabiru21.net/movies/the-secrets-of-007/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar