Kamis, 29 April 2021

Rekomendasi PAPDI Terkait Penggunaan Vaksin COVID-19 AstraZeneca

  Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) memberikan rekomendasi terkait penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Vaksin buatan perusahaan farmasi asal Inggris tersebut menarik perhatian akibat efek samping pembekuan darah yang ditimbulkan. Akibatnya, sejumlah negara pun menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca pada kelompok non-lansia yang berusia 18 hingga 59 tahun.


Sehubungan dengan kejadian ikutan pasca vaksinasi berupa pembekuan darah tersebut, PAPDI mengeluarkan rekomendasinya. Dalam pernyataan tersebut, PAPDI tetap mendukung upaya vaksinasi COVID-19, termasuk pemberian vaksin AstraZeneca dengan tetap memperhatikan keamanannya.


"Vaksin AstraZeneca merupakan salah satu jenis vaksin yang dianggap efektif dan telah disetujui digunakan dalam upaya pencegahan penularan COVID-19. Mengacu pada rekomendasi ISTH, EMA, dan WHO GACVS, manfaat dari pemberian vaksin ini dinilai lebih besar daripada potensi komplikasi," tulis PAPDI, dalam situs resminya, Kamis (29/4/2021).


Lebih lanjut, PAPDI menyebut ada beberapa pasien yang masuk ke dalam kelompok 'special precaution'. Mereka di antaranya adalah orang dengan riwayat trombosis serta orang dengan riwayat stroke atau riwayat keguguran berulang yang terkait antiphospholipid syndrome (APS).


"Apabila terjadi keraguan (pada pasien kelompok special precaution), harap konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam atau konsultan hematologi onkologi medik," tulis PAPDI.

PAPDI juga mengimbau bagi tenaga kesehatan dan masyarakat untuk meningkatkan pemantauan efek samping kemungkinan trombosis dengan memperhatikan adanya laporan gejala.


Adapun beberapa gejala yang umum pada kasus trombosis di antaranya adalah sakit kepala hebat, sesak napas, penglihatan kabur, dan kaki bengkak unilateral. Tingkatkan pemantauan utamanya pada hari ke-4 hingga hari ke-20 pasca vaksinasi.


"Bila terdapat gejala tersebut, segera memeriksakan diri," tulis PAPDI.


Calon penerima vaksin yang memiliki kecenderungan trombosis diminta untuk membawa surat layak atau tidak layak dari dokter yang merawat untuk mendapatkan vaksin astraZeneca.


Trombosis merupakan kondisi pembekuan darah atau terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah arteri. Kondisi ini bisa menghambat aliran darah ke organ tubuh hingga berpotensi memicu kondisi yang lebih serius seperti stroke dan serangan jantung.

https://kamumovie28.com/movies/the-amazing-spider-man/


Korban Corona di India Membludak, Krematorium Khusus Anjing Terpaksa Dipakai


Otoritas di India terpaksa menggunakan krematorium khusus anjing karena jenazah korban COVID-19 terus bertambah.

Dalam lima hari terakhir, ibu kota New Delhi mencatatkan sekitar 300 kematian karena virus Corona setiap harinya. Mayat pun ditaruh berjejer, mengantre untuk dikremasi. Bahkan, mereka dilaporkan harus diregangkan untuk memberi ruang.


Di tengah upaya pemerintah memberikan ritual terakhir bagi korban COVID-19, sebuah krematorium khusus anjing di Dwarka Sektor 29 juga digunakan.


Perusahaan Kota Delhi Selatan berencana mengubah tempat itu menjadi krematorium sementara bagi jenazah COVID-19. Pemerintah setempat menyatakan, krematorium khusus anjing ini sebenarnya sudah dibangun enam bulan lalu, namun belum beroperasi.


Meningkatkan kapasitas kremasi

Berdasarkan data yang dikutip dari laman India Today, jumlah jasad yang dikremasi meningkat 15 hingga 20 persen.


Saat ini, setiap harinya pemerintah ibu kota mengkremasi 800 mayat, dan diprediksi akan meningkat menjadi 1.000 jasad.


Oleh karena itu, otoritas bergerak cepat untuk meningkatkan kapasitas kremasi, dengan membangun fasilitas sementara di lahan parkir.


Wali Kota Delhi Utara Jai Prakash menyatakan, pihaknya akan membangun fasilitas di kawasan Yamuna Ghats untuk kremasi. Saat ini, India tengah menghadapi gelombang kedua virus Corona, dengan korban meninggal lebih dari 200.000 orang.

https://kamumovie28.com/movies/lala-land/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar