Kamis, 29 April 2021

WHO: Varian Baru Bukan Penyebab Utama Tsunami COVID-19 di India

 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan gelombang kedua tsunami COVID-19 di India menyebabkan 'badai sempurna' yang disebabkan oleh pertemuan massal, vaksinasi yang rendah, dan varian yang disebut lebih menular.

Juru bicara WHO Tarik Jasarevic memperingatkan agar tidak menyalahkan mutasi virus sebagai satu-satunya penyebab tsunami COVID-19 yang melanda India dalam beberapa pekan terakhir, yang mendorong sistem kesehatan di negara itu ke ambang kehancuran.


"Sejauh mana perubahan virus ini bertanggung jawab atas peningkatan pesat kasus di negara itu masih belum jelas, karena ada faktor lain seperti pertemuan besar baru-baru ini yang mungkin telah berkontribusi pada peningkatan itu," kata Jasarevic.


Ia juga menyampaikan, ada tekanan yang tidak perlu diberikan pada sistem perawatan kesehatan di India, yaitu oleh orang-orang yang pergi ke rumah sakit dalam keadaan panik, padahal mereka bisa pulih dari COVID-19 jika di rumah.


Jasarevic menekankan bahwa hanya sekitar 15 persen pasien COVID-19 di India yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.


"Saat ini, sebagian masalahnya adalah banyak orang yang bergegas ke rumah sakit padahal pemantauan perawatan berbasis di rumah dapat dikelola dengan sangat aman," tambahnya dikutip dari Aljazeera.


Situasi 'menghancurkan'


Seorang dokter di ibu kota India, New Delhi, mengatakan situasi di rumah sakit India "sangat menghancurkan", dengan ventilator dan tempat tidur ICU terisi penuh.


"Tidak ada tempat tidur di bangsal, ruang gawat darurat kami penuh dengan pasien, mereka tidak punya tempat tujuan,{ kata Sumit Ray kepada Al Jazeera.


"Para dokter dan perawat muda kami benar-benar trauma. Mereka bekerja sangat keras tetapi mereka hancur secara emosional," tambahnya.


Pemerintah India telah meminta angkatan bersenjatanya untuk membantu mengatasi situasi tersebut, yang digambarkan oleh banyak orang sebagai krisis perawatan kesehatan terburuk dalam sejarah India modern.

https://kamumovie28.com/movies/devils-love/


Cheon Jeong Ha Meninggal, Apa Kaitan Darah Rendah dengan Penyakit Jantung?


- Cheon Jeong Ha, aktris Korea Selatan yang tengah membintangi drama Mouse, meninggal dunia. Dikabarkan, ia meninggal karena penyakit jantung.

"Cheon Jeong Ha ditemukan meninggal dunia di kediamannya kemarin. Dia mengidap tekanan darah rendah. Penyebab kematian diperkirakan serangan jantung karena tekanan darah rendah dan gagal jantung kongestif," ungkap pihak keluarga, dikutip dari detikHot.


Dikutip dari Mayo Clinic, tekanan darah rendah merupakan kondisi yang ditandai dengan nilai tekanan darah di bawah angka 90/60 mmHg.


Angka 90 menunjukkan tingkat tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh (sistolik). Sementara angka 60 menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat sejenak sebelum kembali memompa (diastolik).


Apa hubungannya tekanan darah rendah dengan penyakit jantung?

Perlu diketahui salah satu penyebab seseorang mengalami tekanan darah rendah adalah adanya masalah jantung. Beberapa penyakit jantung yang dapat memicu tekanan darah rendah adalah bradikardia (detak jantung lemah), penyakit katup jantung, serangan jantung, dan gagal jantung.


Ketika seseorang mengalami masalah jantung, fungsi jantung dalam memompa darah tidak akan bekerja secara optimal.


Pada sebagian orang, tekanan darah rendah dapat dirasakan ketika mereka secara tiba-tiba berdiri dari posisi jongkok, duduk, atau tidur. Ketika kamu merasa pusing saat tiba-tiba berdiri, tubuh akan bekerja untuk menyeimbangkan tekanan darah dan pembuluh darah pun jadi menyempit.


Hanya saja dalam beberapa kasus, tubuh dapat gagal dalam menyeimbangkan tekanan darah tersebut. Dengan begitu, tekanan darah justru menjadi makin rendah hingga menyebabkan kepala pusing, pandangan kabur, bahkan pingsan.

https://kamumovie28.com/movies/the-13-cold-blooded-eagles/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar