Senin, 26 April 2021

Krisis Chip Diperkirakan Berlanjut Sampai Tahun Depan

 TSMC, produsen chip asal Taiwan yang menjadi mitra Apple, Qualcomm, AMD dan perusahaan teknologi lainnya, memperingatkan bahwa kelangkaan chip global bisa berlanjut hingga tahun 2022.

"Kami melihat permintaan terus tinggi," kata CEO TSMC CC Wei seperti dikutip dari The Verge, Jumat (16/4/2021).


"Di 2023, saya berharap kami dapat menawarkan kapasitas lebih besar untuk mendukung konsumen kami. Saat itu, kami akan mulai melihat ketatnya supply chain sedikit melonggar," imbuhnya.


Komentar Wei ini senada dengan prediksi CEO Intel Pat Gelsinger beberapa waktu yang lalu yang mengatakan kelangkaan chip membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan.


CFO Nvidia Colette Kress belum lama ini juga mengatakan produsen kartu grafis tersebut memperkirakan jumlah permintaan akan terus mengalahkan jumlah ketersediaan untuk tahun ini.


Dampak kelangkaan chip global dirasakan oleh banyak industri, mulai dari ponsel, gaming sampai otomotif. Gamer masih banyak yang kesulitan mendapatkan kartu grafis, PS5 dan Xbox idamannya, sementara produsen mobil harus membatasi produksi.


Setidaknya TSMC memiliki kabar baik untuk mitranya dari industri otomotif karena suplai chip diperkirakan akan membaik di kuartal berikutnya. Tapi komentar dari TSMC, Intel dan Nvidia mengindikasikan krisis ini tidak akan mereda dalam waktu dekat.


Saat ini pabrik manufaktur TSMC sudah berjalan lebih dari 100%, tapi dalam jangka menengah mereka akan meningkatkan investasi di produksi dan fasilitas baru.


"Kami telah mendapatkan tanah dan perlengkapan, dan mulai konstruksi fasilitas baru. Kami mempekerjakan ribuan karyawan dan memperluas kapasitas kami di banyak lokasi," kata Wei.


TSMC berencana mengucurkan USD 30 miliar untuk memperluas kapasitas produksinya tahun ini. Secara total, mereka akan menghabiskan USD 100 miliar untuk meningkatkan kapasitas di pabriknya selama tiga tahun ke depan.

https://movieon28.com/movies/are-we-in-love/


Dilema Tri yang Bikin Mundur dari Lelang Frekuensi 2,3 GHz


Hutchison 3 Indonesia (Tri) telah memutuskan dengan matang untuk mundur dalam perebutan blok kosong di lelang frekuensi 2,3 GHz di rentang 2360-2390 MHz.

Sempat masuk ke dalam jajaran lima operator seluler yang ikut tender, Tri bersama Indosat Ooredoo justru memilih tidak menyerahkan dokumen permohonan seleksi. Alhasil, Telkomsel, Smartfren, dan XL Axiata yang tetap melaju dan lulus evaluasi administrasi.


"Terkait lelang frekuensi, kami tentu telah memutuskan dengan matang untuk berpartisipasi atau tidaknya dalam lelang frekuensi, juga harus ditinjau apakah frekuensi tersebut sesuai dengan kebutuhan korporasi dan bisa digunakan untuk kebutuhan pelanggan secara luas atau tidak," tutur Wakil Presiden Direktur Tri Indonesia M. Danny Buldansyah kepada detikINET, Jumat (16/4/2021).


Danny menjelaskan, situasi ini ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, Tri membutuhkan tambahan spektrum, tapi di sisi lainnya, jika tidak mendapatkan manfaat secara optimal akan menjadi beban operasional, karena harus membayar penggunaan spektrum frekuensi ke negara.


"Untuk saat ini, Tri akan berfokus untuk memaksimalkan layanan optimalisasi spektrum frekuensi dengan berbagai teknologi dan inovasi yang dimiliki dan tengah dikembangkan," ungkap Danny.


"Spektrum yang dimiliki Tri saat ini masih bisa dimanfaatkan hingga 2022 akhir," pungkasnya.


Diberitakan sebelumnya, Tim Seleksi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memeriksa kelengkapan dokumen peserta lelang frekuensi 2,3 GHz yang dihadiri oleh perwakilan dari Peserta Seleksi sebagai saksi.


Selanjutnya, Tim Seleksi melakukan Verifikasi Dokumen Administrasi pada tanggal 15 April 2021. Telkomsel, Smartfren, dan XL Axiata dinyatakan lulus evaluasi administrasi. Ketiga operator seluler itu mengikuti tahapan lelang harga yang dimulai pada hari Senin tanggal 19 April 2021.


Objek Seleksi pada pita frekuensi radio 2,3 GHz terdiri atas 3 blok pita frekuensi radio di dalam rentang 2.360-2.390 MHz dengan lebar pita masing-masing blok adalah 10 MHz. Peserta seleksi bisa menawar 1-3 blok yang diminati.


Kominfo membuka lelang frekuensi 2,3 GHz untuk mengoptimalkan potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) khususnya dari Biaya Hak Penggunaan (BHP) spektrum frekuensi radio. Selain itu, tujuan strategisnya adalah mendorong 4G dan 5G.

https://movieon28.com/movies/adventures-of-rufus-the-fantastic-pet/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar