Minggu, 25 April 2021

Vaksin Malaria Paling Manjur Ditemukan, Hasil Uji 77 Persen Efektif

 Bukan perkara mudah untuk menemukan vaksin malaria yang benar-benar manjur, para ilmuwan sudah bertahun-tahun putar otak untuk membuatnya. Riset di University of Oxford baru-baru ini menemukan vaksin malaria yang 77 persen efektif, tertinggi sejauh ini.

Temuan ini membuka peluang untuk semakin mengendalikan malaria, salah satu penyakit paling mematikan di dunia.


Vaksin Oxford yang diberi nama R21/Matrx-M ini sekaligus menjadi vaksin malaria pertama yang memenuhi target organisasi kesehatan dunia WHO yakni mencapai efikasi 75 persen sebelum 2030. Hasil uji klinis fase 2b ini dipublikasikan di jurnal preprint The Lancet dan belum peer-reviewed.


Riset dilakukan di Research Institute in Health Sciences (IRSS) di Burkina Faso, melibatkan 450 anak usia 5-17 bulan. Sepertiga diberi dosis rendah, sepertiga diberi dosis yang lebih tinggi, dan sisanya sebagai kontrol diberi vaksin rabies.


Anak-anak tersebut divaksinasi antara Mei 2019 hingga awal Agustus 2019, sebelum puncak musim malaria. Dalam 12 pekan setelah vaksinasi, terukur efikasi sebesar 77 persen dalam mencegah malaria pada dosis yang lebih tinggi. Pada dosis yang lebih rendah, efektivitas terukur 71 persen.


Dikutip dari Livescience, para partisipan mendapat suntikan booster setahun kemudian.


Mengembangkan vaksin malaria yang benar-benar efektif selama ini dikenal sulit. Vaksin-vaksin yang dikembangkan sebelumnya hanya menunjukkan efikasi sedang, dan yang tertinggi baru sampai di angka 55,8 persen.


Malaria disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. WHO mencatat pada 2021 ada 229 kasus malaria di seluruh dunia dengan kematian hingga 409.000 kasus. Sekitar 94 persen kasus dan kematian terjadi di Afrika, dan 67 persen kematian dialami anak usia balita.

https://kamumovie28.com/movies/colour-of-the-game/


CDC Rekomendasikan Ibu Hamil Disuntik Vaksin Corona, Jenis Apa yang Aman?


Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan ibu hamil untuk mendapatkan vaksin COVID-19.

Wanita hamil pada awalnya tidak dilibatkan dalam uji klinis, yang membuat banyak pihak ragu akan efektivitasnya. Namun, muncul data yang menegaskan bahwa vaksin mRNA yang tersedia, yakni vaksin Pfizer dan Moderna, aman untuk wanita hamil.


Dalam studi skala besar yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, CDC menganalisis data dari lebih dari 35.600 wanita hamil yang mendapatkan vaksin Pfizer atau Moderna. Mereka menemukan efek samping yang dilaporkan oleh wanita hamil, termasuk demam dan sakit kepala, serupa dengan mereka yang divaksinasi saat tidak hamil.


Selain itu, tidak ada masalah keamanan bagi wanita yang divaksinasi pada trimester ketiga atau untuk bayi yang dikandungnya.


"Karena itu, CDC merekomendasikan orang hamil menerima vaksin COVID-19. Kami tahu bahwa ini adalah keputusan yang sangat pribadi dan saya mendorong orang untuk berbicara dengan dokter mereka untuk menentukan apa yang terbaik untuk mereka atau bayi mereka," kata Direktur CDC Rochelle Walensky, dikutip dari laman US News.


CDC mengatakan wanita hamil lebih mungkin dirawat di rumah sakit dan memiliki risiko kematian yang lebih tinggi ketika terinfeksi COVID-19, membuat vaksinasi sangat penting untuk kelompok ini.

https://kamumovie28.com/movies/the-business-storm-of-ruhai/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar