Minggu, 25 April 2021

Klaster Kantor DKI Naik, Tsunami COVID-19 di India Juga karena Euforia Vaksin!

  Lewat media sosial, pemerintah provinsi DKI Jakarta mengumumkan adanya kenaikan kasus COVID-19 dari klaster kantor. Sebagian besar di antaranya sudah menerima vaksin COVID-19.

"Sebagian besar kasus konfirmasi COVID-19 di perkantoran terjadi pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi COVID-19," tulis Pemprov DKI Jakarta, dikutip detikcom pada Minggu (25/4/2021).


Unggahan itu juga disertai imbauan untuk tidak lengah meski sudah mendapat vaksinasi COVID-19. Seseorang yang telah mendapat vaksin lengkap tidak dijamin 100 persen kebal, masih bisa tertular maupun menularkan.


Para ilmuwan berulang kali mengingatkan, vaksin COVID-19 tidak menjamin seseorang benar-benar kebal. Namun vaksinasi tetap diperlukan untuk meminimalkan dampak infeksi, tidak memicu risiko fatal jika seseorang tetap tertular.


Euforia vaksinasi kerap membuat peringatan ini terlupakan. Pakar epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman, menyoroti para pekerja yang 'lengah' dengan sudah mengadakan pertemuan-pertemuan secara offline karena merasa sudah kebal. Kebijakan work from home (WFH) juga sudah semakin ditinggalkan.


"Ada saya melihat, karena juga melihat banyak juga pertemuan dilakukan secara offline, kemudian juga banyak juga statement-statement yang sampai pada saya mengatakan sudah vaksin 'sudah yuk kita jalan' dan sebagainya. Nah ini artinya ada masalah strategi komunikasi yang tidak tepat," kata Dicky.


Lengah gara-gara merasa kebal setelah divaksinasi terbukti bisa berujung petaka. Salah satu penyebab India diterjang 'tsunami' COVID-19 setelah disebut-sebut hampir mencapai herd immunity adalah karena lengah, lalu melonggarkan protokol kesehatan.


Ritual keagamaan dan kegiatan politik yang melibatkan massa dalam jumlah besar akhirnya memicu penularan yang tidak terkontrol. Ditambah lagi, varian baru COVID-19 dengan mutasi tertentu diketahui bisa menular lebih mudah dan cepat.


Indonesia, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, bisa terjerumus pada skenario serupa jika ikut-ikutan lengah. Kondisinya sama seperti di India, cakupan vaksinasi sebenarnya belum tinggi-tinggi amat jika dibandingkan dengan jumlah populasi.


Tidak mau terjerumus? Ya berarti harus belajar dari kesalahan India.


"Selama kita bisa jaga prokesnya terutama di hari-hari keagamaan tidak kumpul kumpul terlalu banyak, mudah-mudahan nggak kayak India," pesan Menkes Budi.

https://kamumovie28.com/movies/overheard/


Duka untuk KRI Nanggala 402, Bagaimana Cara Tepat Mengungkapkannya?


 Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan rasa sedihnya atas musibah yang dialami kapal selam KRI Nanggala 402. Rasa duka juga dialami banyak orang yang memantau perkembangan beritanya.

Bersama 53 awaknya, KRI Nanggala 402 telah dinyatakan subsunk atau tenggelam pada Sabtu (24/4/2021). Status ini meningkat dari sebelumnya submiss atau hilang kontak.


"Kita semua bangsa Indonesia menyampaikan kesedihan yang mendalam atas musibah ini, khususnya kepada seluruh keluarga awak kapal selam. Mereka adalah putra-putra terbaik bangsa, patriot terbaik penjaga kedaulatan negara," kata Jokowi.


Meski demikian, nasib para awak KRI Nanggala 402 hingga saat ini belum dapat dipastikan. Jokowi menjamin segala upaya terbaik akan terus dilakukan untuk mencari kapal yang tenggelam tersebut.


Situasi seperti ini, di sisi lain menghadirkan dilema. Banyak yang ingin mengungkapkan rasa sedihnya dan turut berempati, tetapi tidak ingin mendahului hal-hal yang belum terkonfirmasi. Bagaimana seharusnya menyampaikan bela sungkawa dalam situasi seperti ini?


Dikutip dari WebMD, tidak ada aturan baku soal ungkapan belasungkawa di dunia maya. Namun bukan berarti bisa semaunya, sebab ungkapan yang tidak tepat bisa saja malah menyinggung perasaan orang yang sedang berduka.


Berikut ini adalah 3 tips untuk mengucapkan belasungkawa yang dapat dikatakan seseorang untuk memberikan dukungan pada orang yang sedang berduka, dikutip dari WebMD.


1. Jaga agar tetap sederhana

"Anda dapat berkata, misalnya, 'Saya sangat menyesal ini terjadi pada Anda. Pasti sangat sulit. Jika Anda perlu bicara, saya di sini," kata Jocelyn DeGroot seorang professor komunikasi di Southern Illinois University Edwardsville.


2. Memberikan waktu berduka

"Ketika orang mencoba menawarkan satu kebijaksanaan, seperti mereka ingin menjadi orang yang menyelamatkan hari, itu adalah hal yang salah untuk dilakukan. Anda tidak akan membuat orang merasa lebih baik. Anda harus membiarkan mereka merasa sedih, "Kata DeGroot.


3. Jangan bersembunyi

"Jika Anda hanya berteman di Facebook dengan orang yang berduka, jangan ragu untuk meninggalkan pesan singkat. Jika Anda tidak memiliki cara lain untuk menghubungi, pesan belasungkawa di media sosial mungkin cukup. Senang mengetahui bahwa orang-orang begitu memikirkanmu, "kata DeGroot.

https://kamumovie28.com/movies/a-monster-calls/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar