Jumat, 25 Juni 2021

Hunian Bed 107 RS COVID-19 di Jabar Tembus 100 Persen!

 Hunian keseluruhan tempat tidur pasien Corona Jawa Barat per Jumat (25/6/2021) mencapai 89,85 persen, hanya tersisa 532 bed. Sementara kapasitas bed pasien COVID-19 di sebagian besar RS Kota Depok, Kota Bandung, hingga Karawang sudah menembus 100 persen.

RS Umum Harapan Depok misalnya, hanya tersisa 30 tempat tidur pasien Corona dengan bed occupancy rate (BOR) mencapai 123,33 persen. Disusul RS Umum Bungsu di Kota Bandung, yang hanya memiliki 12 tempat tidur tersisa, saat BOR menyentuh angka 116,67 persen.


Peningkatan BOR tertinggi banyak terlihat di Depok, Bogor, hingga Bekasi. Di Bekasi, ada lebih dari 30 rumah sakit yang huniannya sudah mencapai 100 persen.


Sementara di wilayah Depok ada 7 rumah sakit dengan angka BOR di atas 100 persen dan Bogor 8 rumah sakit. Jawa Barat mencatat kenaikan kasus COVID-19 ketiga tertinggi di Indonesia, yaitu 3.053 kasus per Kamis (24/6/2021).


Kota Bandung yang masuk zona merah COVID-19 per 20 Juni 2021, mencatat 8 RS dengan BOR menembus 100 persen. Total RS dengan kapasitas hunian melebihi dan mencapai 100 persen di Jabar per hari ini adalah 107 RS, berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Provinsi Jawa Barat (Pikobar).


Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Prof Dr H Abdul Kadir, PHD, Sp THT-KL (K), MARS, mewanti-wanti risiko kenaikan kasus sangat drastis tak bisa terus menerus diimbangi dengan penambahan jumlah bed pasien COVID-19.


"Bahwa memang kita akan melihat eskalasi daripada kenaikan kasus, memang sekarang ini kenaikan kasusnya sangat drastis ya, eksponensial, dan kenaikan kasus di rs ini tidak bisa kita ikuti, tidak bisa kita imbangi dengan penambahan jumlah tempat tidur," kata dia dalam konferensi pers Kamis (24/6/2021).


Dalam kesempatan yang sama, juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat untuk tak melewatkan kesempatan vaksinasi Corona di tengah peningkatan kasus varian baru Corona yang menular lebih cepat.

https://nonton08.com/movies/diana-4/


Vaksin COVID-19 untuk Ibu Hamil Pakai Jenis Apa?


Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) memperbarui rekomendasi pemberian vaksin pada ibu hamil. Melihat kejadian penularan COVID-19 yang makin meluas, ibu hamil kini boleh divaksin COVID-19.

Dalam rekomendasinya, POGI menyebut mendapatkan vaksinasi dalam keadaan hamil bisa mencegah bumil bergejala berat bila terpapar COVID-19. Apa vaksin yang aman untuk bumil?


"Berdasarkan teori dan evidence terbatas, yang aman bagi bumil sejauh ini adalah vaksin yang berasal dari inactivated virus atau teknologi mRNA," kata Sekjen POGI, dr Budi Wiweko, SpOG(K)-FER, MPH, saat dihubungi detikcom, Jumat (25/6/2021).


Vaksin berbasis inactivated adalah metode paling umum dalam pembuatan vaksin. Adapun vaksin Corona yang berbasis inactivated adalah vaksin buatan Sinovac dan Sinopharm.


Sementara itu vaksin dengan teknologi mRNA adalah proses pembuatan vaksin dengan komponen materi genetik yang direkayasa sedemikian rupa sehingga dapat memicu kekebalan tubuh. Beberapa perusahaan yang mengembangkan vaksin Corona dengan teknologi mRNA adalah Pfizer dan Moderna.


Kriteria ibu hamil vaksin COVID-19:


- Ibu hamil dengan risiko tinggi: usia di atas 35 tahun, memiliki BMI di atas 40, komorbid diabetes dan hipertensi


- Kelompok ibu hamil tinggi risiko terpapar, terutama tenaga kesehatan


- Ibu hamil risiko rendah juga bisa mendapat vaksin setelah mendapat penjelasan dari petugas kesehatan dan bersedia atas pilihannya untuk divaksinasi COVID-19.

https://nonton08.com/movies/una-familia-decente/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar