Jumat, 25 Juni 2021

Menkes Akui Banyak Nakes Kena COVID-19, Dominasi OTG-Gejala Ringan

 Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui banyak tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19. Meski begitu, menurut Budi, sebagian besar nakes terpapar COVID-19 tanpa gejala hingga hanya mengeluhkan gejala ringan.

"Saya sampaikan bahwa tenaga kesehatan kita banyak juga yang terkena, dan saya terus terang, sedih, tapi di sisi lain juga saya lega, karena dibandingkan dengan Januari dan Februari, yang terkena itu lebih banyak OTG dan juga bergejala ringan," jelas Menkes dalam konferensi pers Jumat (25/6/2021).


Budi tak menampik ada tenaga kesehatan yang kemudian bergejala berat usai terinfeksi COVID-19 bahkan hingga wafat. Maka dari itu, ia memprioritaskan tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 untuk segera mendapat perawatan.


"Walaupun ada juga yang terkena bergejala berat dan yang paling menyedihkan buat saya kalau ada tenaga kesehatan yang wafat," kata dia.


"Oleh karena itu saya juga memastikan dan sudah menginstruksikan ke seluruh RS agar mereka harus memprioritaskan nakes kalau ada nakes yang terkena itu harus diprioritaskan agar mereka bisa dilayani dengan sebaik2nya," bebernya.


Sementara, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI Adib Khumaidi mengungkap ada 61 dokter yang wafat akibat COVID-19 di rentang Februari hingga Mei 2021. Adapun 23 persen di antaranya sudah mendapatkan vaksin Corona.


Rinciannya adalah sebagai berikut.


10 orang telah mendapat dua dosis vaksin COVID-19

4 lainnya baru menerima satu dosis vaksin COVID-19

47 dokter lainnya wafat belum divaksinasi Corona karena tidak memenuhi syarat vaksin dan memiliki penyakit penyerta.

"Data kami dari Februari 23 persen dokter yang meninggal sudah divaksin. Jadi dari 61 orang dokter itu, yang sudah divaksin baru 14, yang lain belum," kata Adib, dikutip dari CNNIndonesia.

https://nonton08.com/movies/striptease/


COVID-19 RI Melonjak Besar-besaran, Kapan Pandemi Berakhir?


Indonesia tengah menghadapi lonjakan kasus COVID-19 besar-besaran. Laporan terakhir per Kamis (24/6/2021), Indonesia mencatat penambahan kasus baru COVID-19 tembus 20 ribu.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan, waktu pandemi berakhir sulit diprediksi. Mengingat, pola pandemi COVID-19 di Indonesia yang berlangsung hingga saat ini sebenarnya sangat bergantung pada perilaku masyarakat Indonesia.


"Saya sering ditanya, kapan pandemi ini berakhir? Sulit menjawab dengan pasti kapan pandemi ini akan berakhir. Setelah saya melihat pola pandemi ini, semuanya bergantung pada kita. Berapa lama pandemi akan terus ada, itu tergantung pada kita," ujar Menkes dalam konferensi pers virtual, Jumat (25/6/2021).


"Berapa banyak kasus yang akan naik, itu tergantung kepada kita. Berapa banyak orang yang masuk rumah sakit, saudara-saudara kita tenaga kesehatan yang masuk rumah sakit, itu juga tergantung kepada kita," lanjutnya.


Menurutnya, Indonesia akan berhasil melalui pandemi COVID-19. Pasalnya, pandemi ini bukan kali pertama Indonesia menghadapi situasi sulit, termasuk momen kemerdekaan hingga krisis ekonomi.


Seperti situasi-situasi sebelumnya, ia optimis Indonesia akan berhasil mengatasi pandemi COVID-19 selama ada kerjasama yang baik, termasuk dalam implementasi di lapangan seperti penerapan protokol kesehatan.


"Semakin kita bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak jangan berkerumun, rajin mencuci tangan, pandemi ini akan semakin cepat berakhir," pungkasnya.

https://nonton08.com/movies/fantastic-four-rise-of-the-silver-surfer/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar