Jumat, 18 Juni 2021

6 Fakta Varian Delta, Varian 'Ganas' yang Mendominasi Corona RI

 Varian Corona B1617.2 yang pertama kali ditemukan di India atau varian Delta mulai menyebar di beberapa wilayah Indonesia. Varian ini diklasifikasikan sebagai variant of concern (VoC) oleh WHO karena diduga lebih menular dibandingkan varian aslinya.

Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan per 13 Juni, sudah ada 107 varian Delta yang tersebar, menjadikannya VoC yang mendominasi di Tanah Air.


Mantan Direktur WHO SEARO, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengungkap beberapa hal terkait varian Delta, mulai dari tingkat penularan hingga dampaknya terhadap vaksin.


1. Terbukti lebih menular

Varian Delta telah terbukti meningkatkan risiko penularan. Di Inggris, ada lebih dari 42 ribu kasus varian Delta, naik 70 persen dari minggu sebelumnya atau naik 29 ribu kasus dalam waktu sepekan.


"Juga, Public Health England (PHE) melaporkan bahwa varian Delta ternyata 60 persen lebih mudah menular daripada varian Alfa. Juga waktu penggandaannya (doubling time) berkisar antara 4,5 sampai 11,5 hari," jelas Prof Tjandra kepada wartawan, Kamis (17/6/2021).

2. Jumlah penderita baru

Data terbaru dari Inggris menunjukkan bahwa secondary attack rates atau jumlah penderita baru varian Delta lebih tinggi daripada Alfa. Secondary attack rate varian Delta adalah 2,6 persen dan varian Alfa sebesar 1,6 persen pada mereka yang ada riwayat bepergian. Pada kontak kasus yang tidak ada riwayat bepergian, kasus varian Delta 8,2 persen, sementara varian Alfa 12,4 persen.


3. Keparahan penyakit

Meski varian Delta belum terkonfirmasi membuat infeksi lebih berat atau menyebabkan kematian yang lebih tinggi, ada laporan peningkatan kasus rawat inap akibat varian ini.


"Di sisi lain, memang ada beberapa laporan yang membahas tentang kemungkinan lebih beratnya penyakit yang ditimbulkan varian ini," papar Prof Tjandra.


4. Reinfeksi

Dalam pemaparannya, Prof Tjandra menyinggung dampak varian Delta terhadap kemungkinan terinfeksi ulang sesudah sembuh. Ia mengatakan ada laporan bahwa pada varian Delta, terjadi penurunan aktifitas netralisasi yang berkaitan dengan risiko reinfeksi.


5. Diagnosis

Sejauh ini belum ada laporan ilmiah yang sahih tentang dampak varian Delta terhadap hasil pemeriksaan COVID-19 dengan PCR dan atau rapid antigen.

6. Kebal vaksin?

Laporan awal dari Inggris menunjukkan ada sedikit penurunan efektifitas vaksin Pfizer BioNTech dan AstraZeneca-Vaxzevria terhadap varian Delta dibandingkan dengan varian Alfa. Penelitian lain yang dipublikasi di jurnal internasional Lancet menemukan adanya penurunan netralisasi pada varian Delta yang diberi vaksin Pfizer, lebih tinggi dari penurunan netralisasi pada varian Alfa dan Beta.


"Dari berbagai data yang ada maka secara umum pemberian vaksin Pfizer dan AstraZeneca dua dosis masih dapat melindungi terhadap varian Delta, tetapi memang harus dua kali dan jangan hanya satu kali," pungkasnya.

https://nonton08.com/movies/first-kill-2/


Flashback Corona RI Hingga Mengamuk Lagi, Bagaimana Agar Faskes Tak Kolaps?


 Kasus baru Corona di Indonesia lagi-lagi menyentuh angka 12 ribu. Jumlah ini jadi rekor terbanyak kasus baru dibandingkan beberapa pekan sebelumnya.

Penambahan kasus baru di atas 10 ribu terakhir kali tercatat pada 7 Februari dengan 10.827 kasus. Setelah itu tren cenderung menurun bahkan sempat menyentuh posisi terendahnya pada 15 Mei 2021 dengan 2.385 kasus.


Para ahli sebenarnya telah memprediksi adanya lonjakan COVID-19 kasus usai masa libur Idul Fitri di pertengahan Mei lalu. Meski sudah diantisipasi, ledakan kasus Corona di Indonesia tetap tidak terbendung.


"Jika tak ada containment, tidak ada pengendalian yang tepat dan cepat saya bisa katakan 2 minggu sampai 1 bulan lagi kita sudah akan kolaps," kata Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr Masdalina Pane.


Pane menegaskan, penambahan kapasitas tempat tidur bukan solusi atau jalan keluar mengatasi membludaknya keterisian tempat tidur pasien COVID-19. Pemerintah perlu menjalankan komunikasi risiko efektif dan tegas mengawal penerapan protokol kesehatan.

https://nonton08.com/movies/first-kill/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar