Sabtu, 12 Juni 2021

Tokek, GoGoPedia dan Keriuhan Perkawinan Gojek-Tokopedia

 Resminya merger Tokopedia dan Gojek dengan nama GoTo menjadi bahasan banyak netizen. GoTo masih menempati puncak trending topic di Twitter dan ada juga topik tokek di posisi 5 besar. Ada apa dengan tokek?

Usut-punya usut, tersebar postingan bagaimana Gojek dan Tokopedia merumuskan nama untuk perusahaan merger mereka. Dengan memadukan nama kedua perusahaan, munculah sebutan Tokek, Tokojek, Goped, GoGoPedia dan tentunya GoTo.


Netizen pun ramai membahasnya untuk lucu-lucuan, karena belum terkonfirmasi apakah benar Gojek dan Tokopedia mempertimbangkan nama selain GoTo. Beberapa mengaku akan lebih memilih nama Tokek jika diminta ikut memilih.


"Tokek itu bagus. Belum ada brand yang menggunakannya, pasti bakal langsung menancap di kepala dan notifikasi suaranya akan brilian," tulis seorang netizen.


"Tokek atau goped sih yg gampang di inget hahaha," sebut yang lain. "gue pake aplikasi tokek sih kemaren dpt voucher banyak juga sih. asli enak banget pake tokek" begitu netizen membayangkan percakapan yang akan terjadi andai nama Tokek yang dipilih.


Seperti diberitakan, Gojek dan Tokopedia akhirnya merger, dan nama entitas barunya adalah GoTo. Ini bukan cuma singkatan dari kedua nama perusahaan tersebut, namun ada juga kepanjangannya yang lain.


Hal ini dijelaskan oleh William Tanuwijaya, co-founder dan CEO Tokopedia, lewat postingan di akun Instagramnya. Dalam caption tersebut William menjelaskan bahwa nama GoTo berasal dari singkatan Gojek dan Tokopedia.


Namun, ia juga menjelaskan kalau nama tersebut berasal dari kata gotong-royong, yang merupakan semangat di balik merger ini. "GoTo berasal dari singkatan Gojek dan Tokopedia, juga berasal dari kata gotong-royong, yang merupakan semangat di balik persatuan ini," tambahnya.


Selain itu, dalam video resmi yang diposting juga mempunyai judul, Go Far, Go Together yang berkaitan dengan GoTo.

https://movieon28.com/movies/operation-pink-squad-ii/


Lagu Resident Evil: Village Terinspirasi Alat Musik Indonesia


- Capcom telah merilis video Behind The Scene (BTS) pembuatan theme song Resident Evil: Village. Diyakini bahwa lagu ini terinspirasi dari alat musik tradisional Indonesia, yakni Sasando.

Seorang komposer terkenal, Brian D'Oliveira mengatakan bahwa alat musik Indonesia menjadi inspirasi terciptanya theme song Resident Evil: Village. Dia bersama Aga Ujma, penyanyi sekaligus penulis lagu asal Polandia, membawakan dan menulis theme song berjudul, Yearning for Dark Shadows.


"Jadi kebetulan saya datang ke profil Aga. Saat itu sebenarnya saya sedang meneliti sebuah musik asal Indonesia, mencari tahu tentang hal yang sangat menarik dari alat musik Indonesia yang mirip seperti harpa," kata D'Oliveria, dikutip detikINET dalam video Behind The Scene Yearning for Dark Shadows, Senin (17/5/2021).


D'Oliveria mengungkapkan bahwa kebetulan Aga memainkan alat musik seperti itu. Untuk alat musik yang dimaksud adalah Sasando, asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, di mana Aga pernah mempostingnya di feed Instagram.


"Ketika saya mulai memikirkan lagu ini, suara Aga langsung muncul di benak saya," kata D'Oliveria.


Original Soundtrack Resident Evil: Village, Yearning for Dark Shadows, sudah bisa didengarkan langsung oleh penggemar melalui Spotify.


Kehadiran Resident Evil: Village memang sudah sangat ditunggu oleh penggemar. Kepopulerannya terbukti ketika mereka berhasil meraup lebih dari 100.000 gamer yang bermain secara bersamaan di Steam.


Kemudian Resident Evil: Village berhasil menembus penjualan lebih dari 3 juta kopi hanya dalam waktu 4 hari. Game ini juga memuncaki peringkat di halaman Steam Top Seller pada minggu ke 18, tepatnya 2 - 9 Mei.


Bila ingin merasakan sensasi menegangkan dan keseruan dari game horor Capcom terbaru, Resident Evil: Village sudah tersedia di PlayStation 5, PlayStation 4, Xbox Series X, Xbox One, dan PC.

https://movieon28.com/movies/lady-driver/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar