Kamis, 03 Juni 2021

Corona Ngamuk di Kudus, Satgas COVID-19 Belum Temukan Varian Baru

 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menjadi zona merah penyebaran virus Corona atau COVID-19. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI belum menemukan varian virus Corona baru.

"Varian belum ditemukan," kata Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito kepada wartawan ditemui selepas rapat dengan Bupati Kudus bersama forkompinda di command center Pendapa Kabupaten Kudus, Rabu (2/6/2021).


Dari data COVID-19 di Kudus perhari Rabu (2/6) pukul 18.30 WIB kasus terkonfirmasi aktif positif COVID-19 ada sebanyak 1.243 orang. Dengan rincian sebanyak 287 orang dirawat di rumah sakit dan 956 orang menjalani isolasi mandiri.


Tercatat ada sebanyak 98 kasus baru perhari hari ini. Lalu ada sebanyak 5.856 orang sembuh dan 637 orang meninggal dunia. Secara keseluruhan kasus Corona di Kudus sebanyak 7.736 orang terkena Corona.


Ganip mengatakan terkait dengan penyebab lonjakan kasus di Kudus karena varian baru masih dalam pemeriksaan. Menurutnya ada tim langsung dari BNPB yang akan melacak terkait hal tersebut. Disebutkan saat ini belum ada temuan varian COVID-19 yang baru di Kudus.


"Nanti secara akan ada bagian yang akan melacak itu. Masih aman, nanti ada pendampingan dari BNPB dari itu semua. Sehingga kelemahan, ada keterbatasan sumber daya ini bisa teratasi," ungkapnya.


Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI pun turut tangan langsung ke Kudus. Hal tersebut dilakukan untuk menekan penyebaran virus Corona yang sedang melonjak tinggi di Kota Kretek.


"Saya sudah mendengar rapat dengan pak Bupati Kudus, dan sudah mengambil satu kesimpulan. Intinya kita akan bersama-sama semaksimal kita akan hentikan penambahan kasus positif COVID ini," kata Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito kepada wartawan selepas rapat koordinasi di Command Center Pendapa Kabupaten Kudus, Rabu (2/6/2021).


Rombongan BNPB tiba di Kudus sekitar pukul 16.40 WIB. Rombongan disambut langsung Bupati Kudus HM Hartopo bersama forkompinda. Setelah itu mereka langsung rapat di ruang Command Center. Rapat dilakukan tertutup.


Sejumlah langkah dilakukan guna mencegah penyebaran virus Corona di Kudus. Mulai pendisiplinan prokes, pemberlakuan PPKM mikro, hingga membantu tenaga kesehatan.

https://tendabiru21.net/movies/magic-cop/


4 Penyebab Payudara Gatal, Salah Satunya karena Tumbuh Besar


Hampir setiap wanita pasti pernah merasakan gatal di payudara. Terkadang kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab payudara terasa gatal pun bisa berbeda-beda, dari kulit kering hingga adanya perubahan hormon. Dikutip dari Medical News Today, berikut sejumlah penyebabnya yang perlu kamu tahu.


1. Kulit kering

Salah satu penyebab utama payudara menjadi terasa gatal adalah karena kulitnya kering. Selain itu, kulit kering juga bisa menyebabkan iritasi pada payudara.


Beberapa orang memang memiliki kulit kering secara alami. Namun, kondisi ini juga bisa menyebabkan kulit payudara menjadi lebih kering.


Penggunaan produk perawatan kulit yang berbahan keras

Paparan sinar matahari

Keringat berlebih.

Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan pelembab. Kamu juga bisa menyimpan pelembab di dalam kulkas, sehingga ketika digunakan, kulit akan terasa lebih sejuk dan mengurangi rasa gatal.


2. Payudara membesar

Setiap kali payudara bertumbuh besar, kulit di sekitarnya akan ikut meregang dan menimbulkan rasa gatal yang tidak nyaman. Payudara tak hanya tumbuh saat masa pubertas, tetapi kondisi ini juga bisa membuat payudara menjadi membesar.


Kehamilan

Berat badan bertambah

Perubahan hormon, seperti yang terjadi saat siklus menstruasi.

https://tendabiru21.net/movies/temporary-family/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar