Sabtu, 20 Maret 2021

5 Alasan MUI Bolehkan Vaksin AstraZeneca, Salah Satunya Terkait Risiko Fatal

 Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa penggunaan vaksin AstraZeneca pada Selasa (16/3/2021). Sebelumnya, sebanyak 1,1 juta vaksin asal Inggris itu telah tiba di Indonesia.

Namun, penggunaannya masih harus ditunda lantaran tengah menunggu kajian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pasalnya, beberapa waktu lalu terdapat laporan kasus pembekuan darah usai vaksinasi yang terjadi di Eropa. Selain itu, vaksin tersebut diketahui mengandung ensim tripsin babi.


Menurut Ketua Komisi Fatwa MUI, Prof Hasanuddin, fatwa vaksin AstraZeneca tetap bisa digunakan karena kondisi darurat dan ketersediaan vaksin yang halal masih terbatas.


"Iya sudah difatwakan kemarin hari Selasa (haram). Haram tapi boleh digunakan dalam kondisi darurat seperti sekarang ini. Karena belum ada vaksin lain yang halal, vaksin Sinovac yang halal kan nggak mencukupi," jelas Prof Hasanuddin pada detikcom, Jumat (19/3/2021).


Ditegaskan oleh Ketua MUI, Asrorun Niam, dalam jumpa pers virtual yang digelar pada Jumat (19/3/2021), vaksin AstraZeneca dapat digunakan dengan 5 alasan.


Berikut 5 alasan MUI mengizinkan penggunaan vaksin AstraZeneca:


Ada kondisi kebutuhan yang mendesak atau hajah assyariyah di dalam konteks fikih yang menduduki kedudukan darurat syari atau dhoruroh syariyah.

Ada keterangan dari ahli yang kompeten atau terpercaya tentang adanya bahaya atau risiko fatal jika tidak segera dilakukan vaksinasi COVID-19.

Ketersedian vaksin COVID-19 yang halal dan suci tidak mencukupi untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 guna ikhtiar mewujudkan kekebalan kelompok atau herd immunity.

Ada jaminan keamanan penggunaannya oleh pemerintah sesuai dengan penjelasan yang disampaikan pada saat rapat komisi fatwa.

Pemerintah tidak memiliki keleluasaan memilih jenis vaksin COVID-19, mengingat keterbatasan vaksin yang tersedia, baik di Indonesia maupun di tingkat global.

https://trimay98.com/movies/suami-yang-menangis/


Simpang Siur Efek Minum Air Hangat vs Air Dingin, Mana yang Bikin Cepat Kurus?


Sebuah video lucu anak TikTok viral di media sosial. Alih-alih menunjukkan beda reaksi minyak saat bertemu air hangat dan air dingin di gelas berbeda, minyak di kedua gelas malah mengambang.

Fefe, gadis di balik video absurd tersebut rupanya memang sukses menurunkan berat badannya hingga 23 kg dalam 4 bulan terakhir.


"Aku merasa air hangat membantu banget. Nggak tau karena airnya, atau sebenarnya makanannya (teratur) doang," ujar Fefe pada detikcom, Kamis (18/3/2021).


Efek air hangat versus air dingin memang bukan isu baru. Air hangat disebut mempan memecah lemak di pencernaan.


"Bayangin makanan dingin mungkin jadi beku, lebih lama proses untuk digestion, proses pencernaannya mungkin lebih sulit. Metabolisme jadi lebih lama. Kalau air hangat, bisa boost meningkatkan metabolisme," ujar dokter spesialis gizi klinik dr Titi Sekarindah, SpGK pada detikcom, Kamis (18/3/2021).


Menurutnya, kebanyakan pasien pengidap obesitas memiliki kebiasaan minum air dingin. Meski begitu, ia menekankan bahwa metabolisme di dalam tubuh manusia tidak sesimpel itu, sehingga tidak bisa disimpulkan bahwa air hangat lebih membantu menurunkan berat badan.


Sumpah dokter nutrisiku pernah suruh aku tes pake air hangat bisa ke mix.. 😭😭😭😭 bye ##fyp ##GiniGayaGue ##fypã‚·゚viral ##fail♬ Spongebob - Dante9k

https://trimay98.com/movies/bali-beats-of-paradise/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar