Kamis, 18 Maret 2021

Baru Lagi! Inggris Temukan 2 Kasus Terkait Varian Baru Corona

 Public Health England (PHE) saat ini tengah menyelidiki varian COVID-19 baru yang sebelumnya dilaporkan di Filipina. Varian yang disebut VUI-21MAR-02 (P3) yang telah ditetapkan sebagai variant under investigation (VUI).

"Pada 9 Maret PHE mencatat laporan dari 33 kasus varian baru yang dilaporkan oleh Filipina," ungkap PHE dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman Sky News.


Menurut PHE, varian tersebut mencakup sejumlah mutasi penting termasuk mutasi E484K dan N501Y yang ditemukan di beberapa varian lain yang menjadi perhatian seperti varian Inggris, Afrika Selatan, hingga Brasil.


Badan kesehatan masyarakat Inggris telah mengidentifikasi dua kasus varian ini di Inggris. Salah satu kasus terkait dengan perjalanan internasional dan yang lainnya sedang diselidiki.


"Semua intervensi PHE yang sesuai standar sedang dilakukan," imbuh PHE.


Selain itu, dua kasus baru varian P1 yang pertama kali dilaporkan di Brasil telah ditemukan di area London Haringey dan West Midlands.


"Kedua kasus tersebut terkait dengan perjalanan ke Brasil," terang PHE.


Kasus West Midlands diidentifikasi setelah orang tersebut tiba di Bandara Birmingham, tempat mereka diuji dan dikarantina sebagai bagian dari proses karantina hotel yang dikelola. Sementara kasus di London ditemukan melalui tes lonjakan yang akan meningkat di daerah yang terkena dampak.

https://kamumovie28.com/movies/forever-2/


CEO Sinovac Kaji Pemberian Dosis Ketiga Vaksin Corona


 CEO Sinovac Dr Yin Weidong angkat bicara soal berapa lama antibodi dari vaksin Sinovac bisa bertahan. Menurutnya, antibodi atau perlindungan maksimal baru muncul setengah bulan pasca disuntik.

"Efek perlindungan biasanya muncul setelah setengah bulan dan akan tetap kuat setidaknya selama dua bulan," katanya, dikutip dari CGTN Kamis (18/3/2021).


Maka dari itu, menurutnya, suntikan dosis ketiga vaksin Sinovac kini tengah dikaji atau dianalisis. Yin Weidong menyebut, rencana pemberian dosis ketiga vaksin Sinovac bisa menjadi solusi mengatasi penurunan efektivitas vaksinnya.


"Jika tingkat perlindungan, atau efek perlindungan turun, lakukan suntikan ketiga. Kami sedang melakukan studi tentang suntikan ketiga, dan datanya sekarang sedang dianalisis," jelas Yin.


Yin menjelaskan, mencegah penularan COVID-19 seratus persen dari vaksinasi Sinovac tampak mustahil. Terlebih munculnya varian baru Corona di sejumlah negara, seperti Inggris, Afrika, dan Brasil.


"Ada efek perlindungan yang sangat baik setelah vaksinasi terhadap penyakit parah, rawat inap, dan kematian. Tetapi tingkat perlindungan vaksin terhadap infeksi secara keseluruhan rendah," katanya, berkaca pada hasil uji vaksin Sinovac di petugas kesehatan Brasil.


"Infeksinya juga berkurang, tapi tidak sampai 100 persen."


Lebih lanjut, Yin meyakini adanya mutasi Corona yang terus merebak bisa teratasi dengan vaksin. Hal ini sudah diprediksikan, mengingat total infeksi COVID-19 terus meluas ke penjuru dunia.


"Bahkan jika itu bermutasi, kami dapat menggunakan penelitian saat ini untuk secara efektif mengembangkan vaksin baru."


"Ini fenomena alam. Mutasi virus terjadi terus menerus, pastinya. Dulu, virus hanya endemik secara lokal, dan tingkat mutasinya rendah. Dengan lebih dari 100 juta kasus di seluruh dunia, peluang mutasi pasti meningkat."


Menceritakan awal mula pengembangan vaksin, Yin menyebut mereka bisa melakukan penelitian vaksin dengan cepat.


Sinovac mempelajari virus di Januari tahun lalu, dan melakukan penelitian vaksin dengan cepat, sampai memberikan vaksin serta imunisasi secara besar-besaran.

https://kamumovie28.com/movies/live-forever-the-rise-and-fall-of-brit-pop/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar