Rabu, 31 Maret 2021

Pro dan Kontra Persidangan Online di Masa Pandemi

 - Persidangan online kini menjadi secercah solusi pencegahan penyebaran COVID-19. Meski begitu, masih ada pro dan kontra mengenai gelaran sidang yang beralih melalui internet.

Teknologi digital sendiri sebenarnya telah meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya di banyak industri selama beberapa dekade terakhir. Namun, meskipun ada keuntungan keamanan dan penghematan waktu yang jelas ditawarkan, ada beberapa risiko dan kerugian yang harus dipertimbangkan sebagaimana dikutip detikINET dari LexisNexis:


risiko kerahasiaan saat menggunakan aplikasi pihak ketiga

ketidakmampuan teknologi untuk menangani berbagai kompleksitas kasus hukum.

kesulitan bagi advokat, arbiter dan mediator dalam membangun hubungan dengan para pihak

diskusi yang kurang lancar atau kurangnya keterlibatan, juga lebih banyak kesulitan dalam membaca bahasa tubuh

absennya wawasan dan empati manusia

kerugian bagi mereka yang tidak paham teknologi

kurangnya akuntabilitas, regulasi dan pedoman.


Selain itu, disebutkan juga kerugian potensi bias algoritmik. Disebutkan sebelumnya bahwa teknologi algoritmik menawarkan efisiensi di pengadilan. Akan tetapi, teknologi algoritmik bergantung pada datanya sendiri, dan masih ada kemungkinan juga di dalam data ini terdapat bias manusia yang menambah permasalahan tersendiri.


Kisah ProPublica 2016 menyoroti salah satu contoh bahayanya. Waktu itu, sebuah program perangkat lunak untuk menentukan tingkat residivisme salah melabeli terdakwa berkulit hitam dengan risiko hampir dua kali lebih banyak daripada terdakwa kulit putih. Tentunya ini akan berbahaya, terlebih jika seorang terdakwa kulit putih melakukan kejahatan yang besar, bisa jadi hukumannya menjadi lebih kecil.


Terlepas dari kekurangannya, kemungkinan platform ini akan terus berkembang, didorong oleh efisiensi waktu dan biaya bersama dengan pemberdayaan pengguna. Di Amerika Serikat, seorang ahli memperkirakan bahwa 75% dari semua tuntutan hukum akan diproses secara online dalam satu dekade.

https://indomovie28.net/movies/society/


Razer Bakal Produksi dan Jual Masker Canggih


Pada perhelatan CES awal tahun ini, Razer memperkenalkan prototipe masker berteknologi tinggi dengan lampu RGB bernama Project Hazel. Kini, Razer mengonfirmasi akan memproduksi massal masker canggih ini.

Meski lebih dikenal sebagai produsen perangkat gaming, Razer ternyata tidak asing dalam produksi masker. Selama pandemi, mereka mengalihkan fasilitas produksinya untuk memproduksi jutaan masker yang disumbangkan secara global.


CEO Razer Min-Liang Tan memang tidak menyebutkan kapan pastinya masker itu akan mulai diproduksi. Namun dia menjelaskan mengapa Razer memutuskan untuk mewujudkannya.


Dikatakan Min-Liang, perusahaannya menyadari bahwa orang mungkin masih perlu menggunakan masker bahkan meski sudah melakukan vaksinasi sebagai tindakan pencegahan ekstra.


"Selain itu, banyak negara mungkin tidak dapat memvaksinasi seluruh populasinya dalam satu atau dua tahun ke depan, yang berarti sebagian besar orang masih harus terus menggunakan masker untuk perlindungan," kata Min-Liang seperti dikutip dari The Verge.


"Jadi dengan pemikiran tersebut, kami akan mewujudkan prototipe masker ini. Memproduksi masker Razer merupakan salah satu hal besar bagi kami. Dan saya pikir kita semua, sayangnya, masih akan memakai masker untuk waktu yang lama," sambungnya.


Masker canggih Razer punya fitur utama katup udara di sisi kiri dan kanan yang digunakan sebagai ventilasi. Project Hazel menggunakan ventilator berbentuk disk yang bisa menyaring udara yang dihirup serta karbondioksida yang dihembuskan.

https://indomovie28.net/movies/street-society/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar