Kamis, 18 Maret 2021

Penyebab RI Didepak dari All England, Ini Risiko Penularan COVID-19 di Pesawat

 Tim Indonesia dipaksa keluar dari turnamen All England 2021 gara-gara satu pesawat dengan penumpang positif COVID-19. Sebenarnya, seberapa besar sih risiko penularan virus Corona saat bepergian naik pesawat?

Kecuali untuk keperluan penting dan mendesak, bepergian dengan transportasi umum di masa pandemi memang dihindari. Kontak dengan banyak orang di sepanjang perjalanan disebut meningkatkan risiko penularan.


Tak terkecuali naik pesawat terbang. Protokol sangat ketat biasanya diterapkan untuk mencegah masuknya penumpang yang positif, lalu menularkan virus ke penumpang lainnya. Tes Corona dengan hasil negatif jadi salah satu syarat mutlak sebelum naik pesawat.


Khusus untuk perjalanan naik pesawat, The Centers of Disease Control and Prevention (CDC) menyebut ada beberapa peluang terjadinya penularan virus Corona. Termasuk saat mengantre di pemeriksaan, ketika seseorang harus bertemu dengan banyak orang dan kemungkinan menyentuh benda-benda yang tidak steril.


Di dalam pesawat, sebenarnya virus maupun kuman lainnya tidak mudah menular karena sistem sirkulasi udara sudah didesain sedemikian rupa. Namun sulitnya menerapkan physical distancing dalam penerbangan yang padat, tetap membuka risiko penularan secara langsung antar penumpang.


Tak kalah penting, perjalanan menuju bandara juga bisa menjadi celah penularan. Menggunakan transportasi umum atau sharing kendaraan, juga bisa meningkatkan risiko terpapar virus Corona.


Beberapa tips yang disarankan:


hindari kerumunan, jaga jarak sekitar 2 meter

selalu pakai masker

cuci tangan sesering mungkin

hindari berada di sekitar orang sakit atau berisiko.

https://kamumovie28.com/movies/forever-love/


25 Kelurahan Penyumbang Kasus Aktif Corona DKI Tertinggi, Terbanyak di Jaktim


Kasus virus Corona di DKI Jakarta masih melaporkan penambahan kasus setiap harinya. Jakarta menjadi salah satu daerah yang terdampak dalam kasus COVID-19 di Indonesia.

Dikutip dari laman Corona.jakarta.go.id Kamis (18/3/2021), Jakarta memiliki kasus positif virus Corona 363.700. Sebanyak 351.680 diantaranya sudah sembuh dari COVID-19.


Sedangkan untuk kasus aktif Corona di Jakarta sebanyak 5.943 kasus, yang terdiri dari orang isolasi mandiri dan orang dirawat.


Kasus positif virus Corona terbanyak ditemukan di Kelapa Dua Wetan, Jakarta Timur dengan jumlah kasus Corona sebanyak 188 kasus, diikuti oleh Kelurahan Cipedak, Jakarta Selatan dengan jumlah 81 kasus.


Baca juga: Sabar, BPOM RI Sarankan Vaksin AstraZeneca Tak Dipakai Dulu

Berikut 25 kelurahan di DKI Jakarta dengan kasus aktif Corona terbanyak, dikutip dari laman Corona.jakarta.go.id.


Kelapa Dua Wetan (Jakarta Timur): 188 kasus

Cipedak (Jakarta Selatan): 81 kasus

Kebon Kosong (Jakarta Pusat): 71 kasus

Sunter Agung (Jakarta Utara): 65 kasus

Pondok Kelapa (Jakarta Timur): 58 kasus

Ciracas (Jakarta Timur): 55 kasus

Halim Perdana Kusumah (Jakarta Timur): 55 kasus

Cibubur (Jakarta Timur): 52 kasus

Jagakarsa (Jakarta Selatan): 52 kasus

Penggilingan (Jakarta Timur): 52 kasus

Cijantung (Jakarta Timur): 48 kasus

Johor Baru (Jakarta Pusat): 47 kasus

Rawasari (Jakarta Pusat): 46 kasus

Pulo Gebang (Jakarta Timur): 44 kasus

Ciganjur (Jakarta Selatan): 42 kasus

https://kamumovie28.com/movies/ill-love-you-forever-tonight/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar