Sabtu, 06 Maret 2021

RI-UEA Teken Kerja Sama Pertahanan, Bikin Senapan hingga Drone

  Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) melakukan kerja sama dalam industri pertahanan. Dua perusahaan dari kedua negara sudah menandatangani perjanjian kerja sama, PT Pindad dari Indonesia dan Caracal International dari UAE.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan salah satu kerja sama yang akan dilakukan adalah penjualan senapan tempur alias assault rifle dari Pindad.


"Kita juga menambah kerjasama industri pertahanan. Kita akan banyak membuat assault rifle. Mereka sukses, kita sukses, kita gunakan bersama," ujar Luhut dalam konferensi pers yang dilakukan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat (5/3/2021).


Luhut juga mengungkapkan Caracal dan Pindad akan melakukan berbagai studi pengembangan teknologi pertahanan. Salah satunya adalah membuat drones.


"Kita juga melakukan studi bersama untuk segera mengembangkan teknologi drones dan teknologi lain," ujar Luhut.


Sementara itu, dalam keterangan pers KBRI Abu Dhabi dijelaskan dalam kerja sama ini terdapat beberapa poin yang nantinya akan disepakati lebih lanjut melalui perjanjian terpisah. Antara lain meliputi produksi, perakitan, quality assurance dan pelayanan serta pelayanan purna jual.


Sebelumnya, KBRI Abu Dhabi juga telah memfasilitasi kunjungan Caracal ke pabrik Pindad di Bandung. Dalam kunjungan yang berlangsung pada tanggal 2-3 Maret 2021 tersebut, delegasi Caracal disebut telah melihat langsung berbagai produk unggulan Pindad dan menyampaikan ketertarikannya untuk membeli produk-produk pabrikan Pindad.

https://cinemamovie28.com/movies/22-minutes/


Momen Emil Salim Eks Menteri Lingkungan Hidup Vaksinasi COVID-19 di Umur 91


Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sudah masuk pada tahap 2 untuk kelompok lansia dan petugas pelayanan publik. Pemerintah menargetkan 22 juta lansia bisa terima vaksin COVID-19.

Salah satu lansia yang terdaftar mengikuti program vaksinasi COVID-19 yakni Prof Dr Emil Salim, MA, 91 tahun, yang juga mantan Menteri Lingkungan Hidup era Presiden Soeharto. Ia mendapat vaksin di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BPPK) Jakarta Kampus Hang Jebat, Kebayoran, Jakarta Selatan.


Sebelum disuntik, Emil dengan sabar mengikuti proses vaksinasi mulai dari registrasi, skrining, sampai momen penyuntikan. Petugas medis memeriksa tekanan darah Emil Salim, mengecek suhu, dan mengajukan beberapa pertanyaan terkait kondisi kesehatannya.


"Tensinya 135 ya pak," ujar salah satu petugas kesehatan kepada Emil Salim.


Setelah itu, Emil Salim diarahkan menuju meja selanjutnya untuk disuntik. Di meja ini, ia diajak mengobrol oleh petugas kesehatan sehingga proses penyuntikan menurutnya sama sekali tak berasa.


"Oh sudah selesai? Cepat ya," kata pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI ke-3 pada 2010-2014 itu.


Setelah menerima dosis vaksin yang pertama, ia diarahkan menuju ruang observasi sembari menunggu 30 menit. Emil Salim mengaku tidak mengalami keluhan saat observasi dan diizinkan pulang tak lama setelahnya.


"Saya tidak berasa apa-apa baru saja yang menggulung tangan baju udah disuruh turunkan lagi," kelakarnya.

https://cinemamovie28.com/movies/poetry/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar