Sabtu, 13 Maret 2021

Waspada! Varian Baru Corona Brasil 'P1' Mulai Masuk ke Asia Tenggara

 - Varian baru Corona Brasil yang dikenal dengan P1 kini sudah menyebar ke Asia Tenggara, tepatnya di Filipina. Kementerian Kesehatan Filipina mengatakan kasus ini teridentifikasi pada seorang warganya yang baru pulang dari Brasil.

Dikutip dari Reuters, kasus ini ditemukan setelah memeriksa sebanyak 752 sampel di pusat genom. Melihat varian Corona yang disebut sangat menular ini, membuat kementerian kesehatan setempat menghimbau warganya untuk tetap waspada.


"Kepatuhan dan konsisten masyarakat terhadap protokol kesehatan akan mencegah penularan varian ini," tulis Kementerian Kesehatan Filipina dalam sebuah pernyataan, Sabtu (13/3/2021).


Varian Brasil yang dikenal dengan P1 atau 501Y.V3 ini pertama kali dilaporkan pihak otoritas kesehatan Jepang pada empat orang yang kembali dari Brasil, pada pertengahan Januari lalu.


Selain itu, varian ini juga menjadi perhatian karena memiliki mutasi yang berpotensi membuatnya lebih mudah menular dan resisten terhadap vaksin.


Sampai saat ini, Filipina masih menjadi negara kedua dengan kasus COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara. Sebagai upaya perlawanannya, negara tersebut terus meningkatkan program vaksinasi yang dimulai pada 1 Maret.

https://indomovie28.net/movies/bugs/


Abu Batu Bara Bisa Dibuat Konblok hingga Pengeras Jalan


 Pemerintah menghapus Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari daftar jenis limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Hal itu tertuang dalam turunan UU Cipta Kerja lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyambut baik keputusan tersebut. Direktur Utama PTBA, Arvian Arifin mengatakan abu batu bara yang dihapus dari daftar limbah beracun itu bisa dimanfaatkan untuk dibuat konblok hingga bahan baku pembuat jalan.


"Kalau kita lihat yang paling sederhana Fly Ash dan Bottom Ash ini bisa kita manfaatkan untuk timbunan, untuk jalan, dibikin konblok, dibikin bahan bangunan itu juga bisa sebagai bahan pengganti semen misalnya," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (12/3/2021).


"Nah dengan ada ini tentunya berita baik, gembira buat kita, sehingga yang namanya FABA bisa kita manfaatkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat," tambahnya.


Arvian menjelaskan di negara maju seperti di Eropa sudah lama menerapkan kebijakan tersebut. Selama ini proses itu terkendala di Indonesia karena abu batu bara masuk dalam daftar limbah beracun.


"Limbah batu bara atau FABA sudah tidak masuk dalam limbah B3 sebenarnya di negara-negara maju, di Eropa terutama, itu sudah nggak ada masalah lagi dengan limbah ini nggak masuk limbah beracun," katanya.


Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, Hendra Sinadia menyebut sudah seharusnya abu batu bara dihapus dari daftar limbah beracun. Sebab, kedua abu bata bara itu punya segudang manfaat bagi dunia usaha bahkan untuk negara.


"Kita menyambut baik, aspirasi ini sudah disampaikan sudah lama sekali, mungkin lebih dari 10 tahun lalu, sudah lama sekali, pada dasarnya, limbah-limbah pertambangan itu tidak semua dapat dikategorikan sebagai limbah B3, bahkan best practice di banyak negara maju itu dah digunakan jadi bahan dasar konstruksi," ujarnya.

https://indomovie28.net/movies/a-busy-night/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar