Senin, 01 Maret 2021

Zona Merah Corona Sisa 16 Wilayah Pekan Ini, DKI Jakarta Nihil

 - Zona merah Corona menurun secara signifikan. Jika dilihat dari data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per 21 Desember 2021, tersisa 16 wilayah zona merah Corona di Indonesia.

Sementara pekan lalu, ada 44 wilayah yang masuk zona merah Corona per 14 Februari 2021. Kala itu, DKI Jakarta seperti Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berada di zona merah Corona.


Kini, tak ada satupun wilayah DKI yang tercatat di zona merah COVID-19. Jumlah wilayah zona merah COVID-19 di Jawa Tengah juga menurun, dari semula 8 wilayah yang tercatat di zona merah, kini hanya ada tiga kabupaten/kota zona merah COVID-19 di Jateng.


Jawa Barat yang masih mencatat penambahan kasus Corona tinggi, hanya melaporkan satu wilayah zona merah Corona. Berikut daftarnya dikutip dari laman resmi Satgas COVID-19.


Sulawesi Selatan

1. Kota Palopo


Nusa Tenggara Timur

2. Kota Kupang

3. Kota Mataram


Kalimantan Tengah

4. Gunung Mas

5. Kota Palangkaraya

6. Kotabaru


Jawa Tengah

7. Banyumas

8. Purbalingga

9. Klaten


Jawa Barat

10. Kota Bekasi


Daerah Istimewa Yogyakarta

11. Kulon Progo

12. Bantul


Bali

13. Kota Denpasar

14. Badung

15. Gianyar

16. Bangli

https://nonton08.com/movies/goddess-of-love/


Diprediksi Tak Akan Lenyap, COVID-19 Bakal Jadi Penyakit Endemik


Menurut penelitian pada Februari 2021, COVID-19 diprediksi akan menjadi endemik, alias penyakit yang menetap 'permanen' di suatu wilayah. Bahkan, COVID-19 disebut berpotensi menjadi penyakit 'normal' dalam kehidupan manusia sehari-hari hingga beberapa tahun ke depan.

Prediksi tersebut mengacu pada penelitian oleh lebih dari 100 imunologis, peneliti penyakit menular, dan virologis. 90 persen di antaranya menyatakan, virus Corona akan menjadi endemik.


"Saya pikir itu akan menjadi 'budaya' baru bagi dokter menanyakan apakah seseorang terinfeksi bakteri atau terkena virus? Jika seseorang terkena virus, apakah itu flu biasa, atau virus Corona?" ujar profesor dari La Jolla Institute for Immunology, Erica Ollman Saphire, dikutip dari CNBC, Senin (1/3/2021).


Di Indonesia, penyakit endemik yang sudah ada antara lain demam berdarah dengue (DBD), malaria, hepatitis, dan kusta. Penyakit-penyakit ini cenderung menetap dalam waktu yang lama dari tahun ke tahun, menular, dan banyak memakan korban jiwa.


Namun kabar baik menurut Prof Saphire, jika COVID-19 menjadi penyakit endemik, daya tahan manusia terhadap infeksi COVID-19 akan menguat. Dengan syarat, vaksinasi diperluas dan dijadikan vaksin reguler sama seperti vaksin influenza.


Prof Saphire percaya, selain memperlambat penyebaran, vaksinasi COVID-19 berfungsi meringankan gejala pada pasien COVID-19. Dengan vaksin, kehidupan manusia ia harapkan bisa menjadi normal kembali, sekali pun COVID-19 menjadi endemik.


Yang dikhawatirkan, jenis virus COVID-19 terus bermutasi sehingga vaksin harus terus-menerus diperbaharui.


"Lebih baik jika vaksin COVID-19 dirancang dan disebarkan secara universal untuk mencegah gejala flu 'biasa' dari COVID-19," ujar Prof Saphire.

https://nonton08.com/movies/the-man-with-the-golden-gun/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar