Minggu, 09 Februari 2020

Air Terjun Tiu Kelep Masih Tutup, Wisatawan Jangan Mendekat

Akses menuju kawasan wisata air terjun Tiu Kelep masih tertutup material longsor yang terjadi dua pekan lalu. Wisatawan dilarang mendekat dulu.

Dua kali gempa bumi beruntun yang berkekuatan 5,4 dan 5,1 berpusat di Lombok Timur itu mengakibatkan tebing di kawasan air terjun Tiu Kelep, Lombok Utara terjadi longsor pada Minggu (17/3) yang lalu.

Saat gempa terjadi, puluhan wisatawan lokal dan mancanegara terjebak di dalam kawasan air terjun. Tiga orang dinyatakan meninggal dunia di lokasi.

Wisata air terjun itu sementara saat ini masih nihil pengunjung, meskipun Pemkab menyatakan kawasan wisata itu tidak ditutup secara total.

Disbudpar Lombok Utara mengatakan longsoran tanah di jalur menuju air terjun Tiu Kelep masih tertimbun material longsor. Belum ada upaya dan rencana lanjutan yang dilakukan pemda setempat.

"Akses ke lokasi masih ada yang tertutup oleh tiga titik longsor," ujar Kadis Budpar Lombok Utara Vidi Eka Kusuma, Selasa (2/4/2019).

"Tidak ditutup total, tetapi dilarang untuk mendekat dulu di daerah yang rawan longsor sampai ada hasil analisa BPBD," sambung Vidi.

Perbaikan jalur menuju kawasan akan dilakukan kemudian setelah keadaan kembali normal. "Masih menunggu analisa keamanan untuk pembangunan dan perbaikan," imbuhnya.

Pemkab juga mengimbau agar sementara waktu ini wisatawan tidak mendekat di titik rawan lantaran adanya anomali cuaca dan potensi gempa susulan.

"Kondisi di bawah nggak ada, karena kami sampai di pintu masuk saja. Pokdarwis Senaru menyampaikan sampai saat ini belum ada wisatawan yang turun," ungkap Pusdalops BPBD Lombok Utara, Araruna.

Batu Payung di Lombok Dikabarkan Runtuh

Batu Payung di kawasan Mandalika, Lombok Tengah dikabarkan runtuh. Belum diketahui sebab keruntuhan salah satu destinasi wisata ikonik ini.

Informasi ini dilihat detikcom dari beberapa akun Instagram dan ada pula yang merupakan situs berita lokal, Selasa (2/4/2019). Dari informasi yang beredar, Batu Payung runtuh pada hari Senin lalu.

Beberapa pemilik akun Instagram yang pernah mengunjunginya pun merasakan kesedihan. Dari paparan akun @insidelombok, batu payung mulai dikenal lewat media Twitter pada tahun 2011.

Jadi, umur Batu Payung sejak dikenal luas hanya sekitar 8 tahun. Dari Kota Mataram membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan untuk sampai ke lokasi yang berada di Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

Batu Payung biasa di tempuh menggunakan kapal sewa warga lokal dari Pantai Tanjung Aan. Lokasinya memang agak sulit bila harus menempuhnya dengan melewati bukit.

Batu Payung menjulang tinggi ke atas, di salah satu sisi batu tersebut ada cekungan yang seolah-olah memayungi kita jika berada di bawahnya. Oleh sebab itu dinamailah Batu Payung.

Pantai di sekitar Batu Payung tidak memiliki hamparan pasir putih seperti pantai di sekitarnya, yakni Pantai Kuta dan lainnya. Hanya bebatuan karang berukuran kecil hingga yang besar yang ada di sana.

Selain Batu Payung, ada beberapa pantai di Lombok yang berlanskap batu-batu karang menjulang dengan cantik, yakni di Pantai Selayar ada Batu Selayar dan Puting hingga Batu Rudal. detikcom masih mencari informasi terkini soal robohnya Batu Payung di Lombok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar