Minggu, 23 Mei 2021

Game Fortnite Jadi Sumber Cuan Epic Games

   Setelah popularitasnya meroket pada tahun 2018 game Fortnite dalam dokumen keuangan terbarunya dilaporkan dari Tim Sweeney Testimony Fortnite telah menghasilkan lebih dari USD 5 miliar atau sekitar Rp 72 triliun ( USD 1 = 14,343).

Hal ini tentu menjadi keuntungan besar bagi Epic Games perusahaan di balik game Fortnite. Dalam dokumen tersebut yang dipublikasikan sebagai bagian dari pertarungan di pengadilan antara Epic dengan Apple atas praktik monopoli App Store menunjukkan bahwa Fortnite telah menghasilkan total lebih dari USd 9 miliar pada tahun 2018 dan 2019.


Dokumen tersebut tidak merinci seberapa banyak Epic secara khusus mendapat keuntungan dari Fortnite. Tetapi, perusahaan melaporkan laba lebih dari USD 5,5 miliar atau sekitar Rp 79 triliun dari periode dua tahun.


Dalam dokumen tersebut, perusahaan memperkirakan bahwa mereka akan memperoleh pendapatan hampir USD 3,6 miliar untuk tahun 2020. Demikian dilansir dari The Verge, Selasa (4/5/2021).


Epic biasanya tidak memberikan laporan keuangan kepada publik, tetapi data terbaru dari CEO Tim Sweeney ini menunjukkan bahwa sebenarnya Fortnite menghasilkan lebih banyak USD 5,1 miliar.


Pendapatan dari Fortnite jauh melebihi bisnis lain yang dijalankan perusahaan Epic pada saat itu di mana game lain seperti seperti Rocket League yang diakuisisi oleh Epic pada 2019 hanya menghasilkan pendapatan USD 108 juta pada tahun 2018 dan 2019. Dan mesin Epic menghasilkan USD 221 juta lebih dari rentang waktu yang sama.


Lalu Epic Game Store yang diluncurkan pada akhir tahun 2018 telah menghasilkan total USD 235 juta antara tahun 2018 dan 2019.

https://trimay98.com/movies/lung-fung-restaurant/


Internet di Jayapura Hampir Lima Hari Tumbang


 Akses internet di Kota Jayapura, Papua, sudah hampir lima hari tumbang. Imbasnya, masyarakat setempat tidak bisa melakukan aktivitas belajar dan bekerja online.

Seorang warga Jayapura bernama Hari Suroto menuturkan akses internet mulai ngadat sejak Jumat (30/4) pukul 22.00 WIT. Bukan hanya koneksi data Telkomsel, akses internet IndiHome mengalami hal serupa.


"Terakhir saya pakai internet tanggal 30 April pukul 21.00 malam," ujar Hari saat dihubungi detikINET lewat sambungan telepon, Selasa (4/5/2021).


Saat ini masyarakat Jayapura hanya bisa mengandalkan telepon dan SMS di jaringan 2G untuk berkomunikasi. Namun yang bikin resah saat ini banyak aktivitas yang terkendala karena mengandalkan koneksi internet.


"Anak-anak tidak bisa belajar online, padahal tatap muka langsung di sekolah masih belum bisa karena berisiko COVID-19. Order makanan online juga terganggu, padahal kami di sini sudah terbiasa memesan online, apalagi Ramadhan," keluh Hari.


Bukan hanya itu, sejumlah SPBU pun tidak beroperasi lantaran kegiatan operasional mereka menggunakan koneksi internet.


"Tadi saya ke dua SPBU di Sentani dan Waena tutup. Ada keterangan SPBU tutup karena jaringan internet putus," ungkap Hari.


Pria yang bekerja di Balai Arkeologi Papua ini menambahkan saat ini ATM dan bandara masih tetap beroperasi normal. Sejauh ini hanya pihak IndiHome yang mengirimkan informasi terjadi gangguan, itu pun pada Senin (3/5) malam.

https://trimay98.com/movies/3-a-m-3d/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar