Minggu, 23 Mei 2021

Mengenal Virus Corona Baru yang Ditemukan di Malaysia

 Para ilmuwan mengungkapkan adanya temuan virus Corona baru pada pasien di Malaysia. Pasien tersebut diidentifikasi tertular virus tersebut dari seekor anjing.

Mereka menganalisis 103 sampel yang dikumpulkan pada 2017 dan 2018 dari pasien pneumonia yang dirawat di Sarawak, Malaysia. Hasilnya, mereka menemukan bahwa delapan dari 103 sampel positif mengidap virus Corona anjing baru.


"Saya pikir ada yang salah... Virus Corona pada anjing diperkirakan tidak menular ke manusia. Ini tidak pernah dilaporkan sebelumnya," kata Dr Anastasia Vlasova, ahli virologi dan asisten profesor di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Negeri Ohio, dikutip dari Live Science, Minggu (23/5/2021).


Namun, setelah mencoba menumbuhkan virus Corona di laboratorium, virus ini mengandung segmen materi genetik dari virus Corona kucing dan babi, yang dikenal sebagai rekombinasi yang biasa terlihat pada virus Corona anjing. Mayoritas genome yang ditemukan adalah canine coronavirus atau CCoV-HuPn-2018.


Menariknya, virus Corona baru ini juga memiliki mutasi yang belum pernah terlihat pada virus Corona anjing sebelumnya. Tetapi, mutasi itu serupa dengan yang ada pada SARS-CoV-2 (COVID-19) dan SARS-CoV-1 yang menyebabkan sindrom pernapasan akut atau SARS.


Mutasi ini terjadi pada salah satu protein struktural virus yang dikenal sebagai protein N. Para peneliti berencana untuk melakukan lebih banyak penelitian ke depannya.

https://trimay98.com/movies/the-story-of-my-son/


RI Catat 54 Kasus Varian Baru Corona yang Diwaspadai Dunia, Ini Sebarannya


Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan mengungkapkan sudah ada 54 kasus varian baru Corona sudah teridentifikasi di Indonesia. Varian tersebut tergolong 'Variant of Concern (VoC)' yang diwaspadai di dunia, yaitu varian Corona Inggris B117, Varian Afrika Selatan B1351, dan varian Corona India B1617.

"Total kasus Variant of Concern sampai saat ini adalah 54 kasus, 18 kasus B117, 4 kasus B1351, dan 32 kasus adalah B1617," kata Kepala Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Vivi Setiawaty, dalam rapat koordinasi yang disiarkan di YouTube Pusdalops BNPB, Minggu (23/5/2021).


Diketahui, Variant of Concern atau VoC adalah varian yang memiliki mutasi yang bisa mempengaruhi kemampuan penularan, kepekaan alat tes, tingkat keparahan gejala, hingga kemampuan virus menghindar dari sistem kekebalan tubuh.


Vivi juga menjelaskan sebaran 54 kasus varian Corona yang sudah teridentifikasi saat ini dari hasil Whole Genome Sequence (WGS). Sebanyak 35 kasus adalah kasus dengan riwayat perjalanan keluar negeri atau 'imported case'. Kasus tersebut datang dari Arab Saudi, Ghana, Kongo, Taiwan, Singapura, India, Malaysia.


Ada 25 kasus imported case baru yang dilaporkan per 20 Mei 2021, yaitu:


Dari Taiwan ada 1 kasus B117 berasal dari WNA yang masuk via Jakarta.

Dari Singapura ada 1 kasus B1617 berasal dari WNA yang masuk via Jakarta.

Dari India, ada 1 kasus B117 dan 22 kasus B1617. Jumlah tersebut berasal dari 13 WNA masuk via Cilacap, 3 WNA masuk via Samarinda, 5 WNA masuk via Jakarta, dan 1 WNA masuk via Dumai.


Selain itu, 17 kasus dari penularan lokal dan dua kasus lainnya yang tidak dijelaskan lebih lanjut.


Data varian baru Corona di Indonesia.Data varian baru Corona di Indonesia. Foto: Tangkapan layar YouTube

Vivi juga memastikan sampai saat ini pihaknya terus melakukan pemeriksaan dan tes pemantauan WGS. Selain itu, per 21 Mei 2021 lalu ia juga mengatakan Indonesia berhasil melakukan tes WGS pada 1.749 spesimen, baik dari WNA maupun WNI.

https://trimay98.com/movies/run-with-the-hunted/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar