Selasa, 18 Mei 2021

Kapan Corona di RI Terkendali? Begini Perkiraan Satgas COVID-19

 Pulau Sumatera mengalami peningkatan kasus Corona usai pelarangan mudik Lebaran ditetapkan. Satgas Penanganan COVID-19 mengungkap banyak warga yang nekat mudik lebih dulu sebelum larangan mudik berlaku.

"Kalau kita perhatikan hampir semua provinsi di Sumatera mengalami peningkatan kasus aktif, baik keterisian BOR di sejumlah RS," ungkap Doni Monardo dalam konferensi pers Sabtu (15/5/2021).


Meski begitu, Doni mengaku sudah bekerja sama dengan beberapa kementerian terkait penanganan Corona di daerah. Hal itu tampak efektif lantaran kasus aktif COVID-19 di beberapa provinsi diklaim Doni sudah mencapai puncaknya.


"Beberapa provinsi setelah mencapai peak, saat ini mengalami pelandaian, walaupun ini belum menjamin sepenuhnya," sambungnya.


Lantas kapan Corona di Indonesia terkendali?

"Kita baru bisa merasa pasti mungkin pada awal minggu kedua bulan Juni yang akan datang. Baru bisa kita buktikan keberhasilan kita dalam penanganan pandemi COVID-19," tutur Doni.


Doni menjelaskan, penurunan kasus aktif di sejumlah provinsi belum bisa menjadi tolak ukur keberhasilan pandemi Corona. Sebab, kemungkinan terjadi lonjakan kasus Corona seperti di tahun sebelumnya, khusus di Jawa, umumnya tercatat beberapa hari setelah liburan.


"Kemudian saya juga perlu mengingatkan khusus ya untuk wilayah pulau Jawa, pernah ada kenaikan kasus aktif di September tahun lalu, kemudian juga pada akhir tahun dan awal tahun, sehingga RS di pulau Jawa mengalami peningkatan keterisian," sambung Doni.


Ia juga mengingatkan peningkatan kasus Corona sempat membuat keterisian RS Wisma Atlet meledak hingga melebihi 100 persen. Namun, kejadian tersebut bisa dihindari jika warga hingga seluruh kebijakan pengetatan mudik terpantau baik, demi menjaga tren penurunan angka kasus aktif Corona.


"Kami yakin optimis kalau momentum ini bisa dipertahankan sampai dengan akhir pengetatan mudik, paling tidak dengan awal Juni yang akan datang, maka pertumbuhan kasus aktif akan berkurang di awal Juni," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/queen-of-underworld/


Kena Batunya! Gegara Remehkan COVID-19, Pria Ini Tertular hingga Dirawat di RS


Kasus 'meremehkan COVID-19' berujung tragis terjadi lagi. Kali ini dialami oleh pria asal Inggris, Michael Allen, yang merasa tersiksa karena gejala virus Corona.

Sebelumnya, pria yang bekerja sebagai pelatih tinju itu meragukan bahaya yang ditimbulkan dari virus Corona, setelah enam bulan pandemi pertama.


Pria berusia 47 tahun itu terpengaruh teori konspirasi dan disinformasi soal COVID-19 yang selalu ia lihat di media sosial. Ia mengaku menggunakan masker dan menjaga jarak hanya untuk membuat orang di sekitarnya nyaman saat berada di dekatnya.


Namun, jauh dalam hatinya ia merasa tidak percaya akan risiko yang dialami oleh para pasien setelah terinfeksi COVID-19.


Sampai akhirnya, pada Juni 2020 Allen positif COVID-19 dan harus dirawat di ruang intensif di rumah sakit Arrow Park. Ia mengalami kesulitan bernapas karena level oksigennya menurun hingga 30 persen, sehingga ia harus menggunakan bantuan oksigen.


"Selama beberapa bulan saya mengatakan pada orang-orang dan selalu berpikir ini (COVID-19) tak seburuk yang dikabarkan. Orang-orang tidak berhenti berjalan di jalanan dan saya tidak tahu siapa saja yang terinfeksi," jelas Allen yang dikutip dari Mirror UK, Senin (17/5/2021).


"Saya pikir banyak orang yang salah mengerti mengenai virus Corona," lanjutnya.


Saat itu, Allen mengalami gejala COVID-19 yang sangat menyiksanya. Ia tidak bisa berbicara dan perutnya terasa seperti dihancurkan.


Allen pun mengunggah kondisinya tersebut untuk mengingatkan orang lain untuk tidak pernah meremehkan COVID-19 lagi. Pasca terinfeksi COVID-19, ia mengaku tidak mengenal siapapun.


"Banyak orang mengirimkan pesan kepada saya, dan mereka tak percaya atas apa yang mereka lihat," pungkasnya.


Sejak kejadian tersebut, Allen menegaskan dirinya semakin menghormati dan menghargai para dokter serta perawat yang merawat pasien COVID-19. Mereka rela bekerja lembur demi merawat para pasien.

https://trimay98.com/movies/the-fault-in-our-stars/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar