Kamis, 20 Mei 2021

Kejar Varian Baru, Menkes: WNI Positif Corona dari Malaysia Dites Genome Sequencing

 Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya akan segera melakukan pencarian varian virus Corona baru dengan Whole Genome Sequence (WGS) pada seluruh WNI yang baru datang dari Malaysia, khususnya di Sumatera.

Hal ini mengingat hampir seluruh wilayah di Sumatera masuk ke dalam zona merah dan oranye COVID-19, yang artinya berisiko tinggi penyebaran virus Corona.


"Orang-orang yang masuk dari Malaysia yang positif langsung dilakukan genome sequencing saja," kata Menkes dalam keterangan tertulis yang dilihat detikcom, Kamis (20/5/2021).


Sumatera menjadi wilayah dengan temuan varian Corona baru terbanyak di Indonesia yang diduga berasal dari pekerja migran yang baru pulang ke Tanah Air.


Terdapat lima kasus varian B1617 dan tiga varian B117 yang teridentifikasi di Sumatera.


"Saya sudah instruksikan itu ke Litbangkes bahwa semua yang positif itu supaya terus kita pantau," tutur Menkes.


Ia juga tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat tetap patuh menjalankan protokol kesehatan terutama memakai masker yang diyakini mampu mengurangi penularan Covid-19 hingga 95 persen. Selain itu semua aparat harus diyakinkan untuk melaksanakan dan melaporkan hasil 3T secara transparan.

https://nonton08.com/movies/green-lantern/


Waduh! Negara Ini Musnahkan Hampir 20 Ribu Vaksin Corona, Ada Apa?


Pemerintah Malawi, sebuah negara di Afrika, dilaporkan telah membakar hampir 20 ribu dosis vaksin Corona AstraZeneca. Langkah ini dilakukan karena vaksin tersebut sudah kedaluwarsa pada pertengahan April lalu.

Menteri Kesehatan Khumbize Kandodo Chiponda memasukkan beberapa botol yang sudah kedaluwarsa ke dalam insinerator untuk memulai penghancuran pada Rabu (19/5/2021) di Rumah Sakit Pusat Kamuzu di ibu kota Lilongwe.


"Kami memusnahkan (vaksin ini) karena sesuai kebijakan pemerintah tidak ada komoditas kesehatan yang sudah kedaluwarsa yang akan digunakan," katanya dikutip dari AP News.


"Secara historis di bawah program imunisasi yang diperluas di Malawi, tidak ada vaksin kedaluwarsa yang pernah digunakan," lanjutnya.


Dia mengatakan pembakaran vaksin Corona akan membangun kepercayaan publik bahwa semua vaksin yang digunakan di Malawi adalah baik.


Vaksin yang dibakar adalah sisa dari 102.000 dosis yang tiba di Malawi pada 26 Maret dengan hanya 18 hari sampai mereka kedaluwarsa pada 13 April. Semua dosis lain dari pengiriman, yang disumbangkan oleh Uni Afrika, berhasil diberikan.


"Atas nama pemerintah, saya meyakinkan semua warga Malawi bahwa tidak ada yang akan diberi vaksin COVID yang kedaluwarsa," tutur Kandodo.


Malawi mendapatkan pengiriman 360.000 dosis pertama vaksin AstraZeneca pada awal Maret dari inisiatif COVAX yang didukung PBB yang menyediakan vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.


Negara itu menerima 50.000 dosis AstraZeneca lainnya dari pemerintah India. Dengan donasi AU, Malawi memiliki total 512.000 dosis AstraZeneca. Dari jumlah tersebut, sekitar 20 ribu dibakar.


"Penghancuran vaksin disaksikan oleh beberapa pejabat tinggi untuk meningkatkan transparansi," kata sekretaris kesehatan Charles Mwansambo.

https://nonton08.com/movies/setup/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar