Pada 28 Mei 2021, Indonesia melaporkan penambahan 5.862 kasus baru COVID-19. Total pasien terkonfirmasi saat ini sejumlah 1.803.361.
Jawa Barat menyumbang angka kasus positif terbanyak yakni 1.206 kasus, disusul Jawa Tengah dengan total 668 kasus, dan DKI Jakarta dengan total 602 kasus.
Detail perkembangan virus Corona per Jumat (28/5/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 5.862 menjadi 1.803.361
Pasien sembuh bertambah 5.370 menjadi 1.654.557
Pasien meninggal bertambah 193 menjadi 50.100.
Tercatat sebanyak 110.682 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 103.383.
Sebaran 5.862 kasus baru Corona di Indonesia per Jumat (28/5/2021), sebagai berikut:
Jawa Barat: 1.206 kasus
Jawa Tengah: 668 kasus
DKI Jakarta: 602 kasus
Riau: 503 kasus
Nusa Tenggara Barat: 451 kasus
Aceh: 260 kasus
Jawa Timur: 246 kasus
Kepulauan Riau: 219 kasus
Bangka Belitung: 183 kasus
DI Yogyakarta: 180 kasus
Nusa tenggara Timur: 175 kasus
Sumatera Barat: 172 kasus
Sumatera Selatan: 152 kasus
Kalimantan Barat: 98 kasus
Sumatera Utara: 89 kasus
Lampung: 85 kasus
Kalimantan Tengah: 82 kasus
Kalimantan Selatan: 68 kasus
Kalimantan Timur: 68 kasus
Bengkulu: 66 kasus
Jambi: 63 kasus
Bali: 61 kasus
Banten: 53 kasus
Sulawesi Selatan: 32 kasus
Kalimantan Utara: 30 kasus
Papua Barat: 19 kasus
Sulawesi Tengah: 18 kasus
Sulawesi Tenggara: 6 kasus
Sulawesi Barat: 3 kasus
Maluku Utara: 3 kasus
Gorontalo: 1 kasus
https://movieon28.com/movies/alien-covenant/
Banyak Negara Sudah Mulai Lepas Masker, Indonesia Kapan Nyusul?
Di tengah pandemi COVID-19, beberapa negara di dunia sudah mulai menghapus aturan wajib pakai masker. Orang-orang tersebut boleh bebas melepas masker di kondisi tertentu, asalkan sudah mendapatkan vaksinasi secara penuh.
Beberapa negara di antaranya termasuk Amerika Serikat, Israel, Bhutan, Selandia Baru, Australia, hingga China. Kebanyakan dari negara ini juga mengklaim sudah sukses mengendalikan laju pandemi COVID-19.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia?
Menurut pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman, Indonesia masih belum bisa memberlakukan aturan melepas masker. Hal ini karena status pengendalian pandemi COVID-19 di Indonesia berbeda dengan negara-negara tersebut.
"Jawabannya tentu tidak, karena ya berbeda status pengendalian pandemi. Mereka (negara-negara bebas masker), terutama Israel, Selandia Baru, Australia, Korea Selatan, sudah dalam level pandemi yang terkendali baik," jelas Dicky saat dihubungi detikcom, Jumat (28/5/2021).
"Itu test positivity rate-nya sudah jauh di bawah 3 persen, bukan 5 persen lagi. Bahkan untuk Australia dan Selandia Baru sudah di bawah 1 persen. Artinya, kasus COVID-nya sudah jarang, mungkin sudah 1 per 5 juta, itu pun jarang," lanjutnya.
Sementara di Indonesia, Dicky mengatakan test positivity rate-nya masih selalu di atas 10 persen selama setahun ini. Hal ini menandakan bahwa pandemi COVID-19 di Indonesia masih belum terkendali.
"Karena kalaupun dilaporkan kasusnya cuma 100 tapi test positivity rate-nya masih di atas 10 persen, berarti bukan 100 kasusnya, bisa berkali lipat dari itu," kata Dicky.
Selain itu, Dicky menegaskan kriteria jika suatu negara bisa mengendalikan pandemi bukan dari segi vaksinasinya saja. Hal utama yang menjadi tolak ukur adalah test positivity rate.
Ia mengatakan jumlah vaksinasi di Selandia Baru dan Australia saat ini masih lebih kecil dibandingkan negara lain. Tetapi, dengan test positivity rate yang baik maka dianggap sudah bisa mengendalikan pandemi COVID-19.
"Jadi bukan soal vaksinasinya. Jadi yang pertama itu test positivity rate-nya, terkendalinya, baru vaksin. Tapi yang paling utama itu ya 3T tetep," tegas Dicky.
"Jadi ya Indonesia tidak bisa memberlakukan itu (lepas masker), perjalanan masih jauh," pungkasnya.
https://movieon28.com/movies/a-woman-a-gun-and-a-noodle-shop/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar