Selasa, 04 Mei 2021

Angka Kematian COVID-19 RI Naik Meski Kasus Turun, Gara-gara Varian Baru?

 Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan kasus harian COVID-19 Indonesia beberapa pekan terakhir cenderung stagnan. Namun, angka kematian COVID-19 menunjukkan tanda-tanda peningkatan.

Secara lebih rinci Nadia menjelaskan saat ini ada 3,16 persen peningkatan angka kematian. Mengapa kematian bisa meningkat sementara kasus Corona di Indonesia sedang landai atau stagnan masih perlu diselidiki lebih lanjut.


Hanya saja salah satu faktor yang dicurigai adalah karena kehadiran varian Corona dari luar negeri. Setidaknya sudah ada tiga varian yang dikonfirmasi di Indonesia yaitu B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, dan terakhir B1617 dari India.


"Salah satu yang bisa timbul sebagai adanya varian atau mutasi ini adalah meningkatkan tingkat keparahan penyakit.," kata Nadia dalam konferensi pers yang disiarkan Kementerian Kesehatan RI, Selasa (4/5/2021).


"Dalam keadaan ini, walaupun harus kita lihat lebih lanjut, tetapi angka kematian yang terus meningkat secara signifikan ini tentunya menjadi kewaspadaan kita untuk berhati-hati apakah varian atau mutasi virus inilah yang menyebabkan terjadinya hal ini," lanjutnya.


Nadia kembali mengimbau agar masyarakat patuh terhadap aturan pemerintah terkait larangan mudik. Berkaca dari pengalaman sebelumnya dan yang terjadi di negara tetangga, kasus COVID-19 bisa meledak dengan cepat apabila terdapat pelonggaran protokol kesehatan.

https://trimay98.com/movies/harry-potter-and-the-prisoner-of-azkaban/


Jelang Larangan Mudik, Kasus COVID-19 di 7 Provinsi Ini Naik Drastis


Sebanyak 7 provinsi tujuan mudik mengalami peningkatan kasus aktif COVID-19 yang signifikan pada 11-30 April 2021, bahkan dengan angka penambahan lebih dari 100 persen. Pemerintah kembali menegaskan urgensi pembatasan mobilitas dan larangan mudik jelang Lebaran 2021.

"Peningkatan ini harus menjadi kewaspadaan kita. Apakah memang sudah ada pergerakan mobilitas yang tinggi sejak awal Ramadhan perlu diantisipasi," ujar juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dalam konferensi pers virtual, Selasa (4/5/2021).


Ia menegaskan, surat keterangan sehat dan izin perjalanan bukan jaminan seseorang terlindungi dari infeksi COVID-19. Meski sudah mengantongi surat keterangan sehat, ia berisiko tertular COVID-19 sepanjang perjalanan.


"Kita juga melihat adanya arus mudik yang mungkin walaupun kita sudah lakukan pelarangan, masih ada 7 persen yang lolos walaupun kita sudah coba lakukan adanya antisipasi," imbuhnya.


Berikut provinsi-provinsi dengan peningkatan kasus aktif COVID-19 yang amat signifikan pada 11-30 April 2021:


Kepulauan Riau: 183,9 persen

Riau: 131,7 persen

Lampung: 100,8 persen

Kep. Bangka Belitung: 99,5 persen

Bengkulu: 94,9 persen

Sumatera Barat: 62,9 persen

Kalimantan Barat: 59,9 persen

Sedangkan provinsi-provinsi dengan peningkatan kasus COVID-19 yang cukup signifikan mencakup:


Jawa Barat: 17,1 persen

Jambi: 14,7 persen

Nusa Tenggara Barat: 13,1 persen

https://trimay98.com/movies/sweeney-todd-the-demon-barber-of-fleet-street/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar