Usai sebelumnya mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat, yaitu 19 wilayah. Jumlah zona merah Corona kini turun menjadi 14 wilayah.
Zona merah Corona terbanyak berdasarkan data yang dihimpun Satgas COVID-19 per 2 Mei 2021, berada di Sumatera Selatan. Pulau Jawa juga kembali masuk ke zona merah Corona usai lebih dari sepekan bebas zona risiko tinggi COVID-19.
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito sebelumnya mewanti-wanti agar masyarakat selalu waspada meski ada penurunan wilayah zona merah Corona. Sebab, zona oranye COVID-19 yang terus bertambah juga perlu menjadi perhatian bersama.
Adapun zona oranye terbaru, saat ini tercatat sebanyak 318 wilayah. Artinya, 61,8 persen wilayah di Indonesia berada di zona risiko sedang COVID-19.
Masih tersisa satu wilayah yang tidak terdampak COVID-19 sejak pandemi yaitu Dogiyai di Papua. Berikut daftar lengkap zona merah Corona per 2 Mei 2021.
Sumatera Utara
Deli Serdang
Sumatera Selatan
Ogan Komering Ulu Timur
Kota Palembang
Kota Prabumulih
Riau
Kota Pekanbaru
Rokan Hulu
Kampar
Kalimantan Tengah
Barito Timur
Kota Palangkaraya
Jawa Tengah
Semarang
Kota Salatiga
Jawa Barat
Bandung Barat
Kota Tasikmalaya
Bali
Buleleng
Zona hijau Corona
Sumatera Utara
Nias Barat
NIas Utara
Nias Selatan
Papua Barat
Pegunungan Arfak
Papua
Yahukimo
Mamberamo Raya
Maluku Utara
Pulau Taliabu
Maluku Seram Bagian Timur
https://trimay98.com/movies/harry-potter-and-the-philosophers-stone/
Angka Kematian COVID-19 RI Naik Meski Kasus Turun, Gara-gara Varian Baru?
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan kasus harian COVID-19 Indonesia beberapa pekan terakhir cenderung stagnan. Namun, angka kematian COVID-19 menunjukkan tanda-tanda peningkatan.
Secara lebih rinci Nadia menjelaskan saat ini ada 3,16 persen peningkatan angka kematian. Mengapa kematian bisa meningkat sementara kasus Corona di Indonesia sedang landai atau stagnan masih perlu diselidiki lebih lanjut.
Hanya saja salah satu faktor yang dicurigai adalah karena kehadiran varian Corona dari luar negeri. Setidaknya sudah ada tiga varian yang dikonfirmasi di Indonesia yaitu B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, dan terakhir B1617 dari India.
"Salah satu yang bisa timbul sebagai adanya varian atau mutasi ini adalah meningkatkan tingkat keparahan penyakit.," kata Nadia dalam konferensi pers yang disiarkan Kementerian Kesehatan RI, Selasa (4/5/2021).
"Dalam keadaan ini, walaupun harus kita lihat lebih lanjut, tetapi angka kematian yang terus meningkat secara signifikan ini tentunya menjadi kewaspadaan kita untuk berhati-hati apakah varian atau mutasi virus inilah yang menyebabkan terjadinya hal ini," lanjutnya.
Nadia kembali mengimbau agar masyarakat patuh terhadap aturan pemerintah terkait larangan mudik. Berkaca dari pengalaman sebelumnya dan yang terjadi di negara tetangga, kasus COVID-19 bisa meledak dengan cepat apabila terdapat pelonggaran protokol kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar