Selasa, 09 Maret 2021

Awal Mula Rumah DP Nol Rupiah hingga Pengadaan Lahan Jadi Perkara di KPK

 Pengadaan Lahan Tersandung Kasus Dugaan Korupsi


KPK menetapkan Dirut PD Sarana Jaya Yoory Corneles Pinontonan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di DKI Jakarta. Yoory kemudian dinonaktifkan dari jabatannya.


"Pak Gubernur saat itu langsung mengambil keputusan untuk menon-aktifkan yang bersangkutan. Atas kasus tersebut, Yoory akan mengikuti proses hukum dengan menganut asas praduga tak bersalah," kata Sekretaris BP BUMD Riyadi melalui keterangan tertulis, Senin (8/3/2021).


Kasus yang menjerat Yoory ini diketauhi dari dokumen resmi KPK yang dilihatdetikcom. Dalam dokumen itutercantum lahan yang dimaksud berada di Munjul, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur. Proses pengadaannya disebut dalam dokumen itu pada tahun 2019.


Dari dokumen resmi KPK itu diketahui nama-nama sebagai tersangka yaitu Yoory Corneles, Anja Runtuwene, dan Tommy Adrian. Ada satu lagi yang dijerat sebagai tersangka yaitu korporasi atas nama PT Adonara Propertindo.


Identitas tersangka yang disebutkan jelas yaitu Yoory Corneles sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Pembangunan Sarana Jaya. Diketahui nama Dirut PD Sarana Jaya yaitu Yoory Corneles Pinontoan.

https://indomovie28.net/movies/requiem-for-a-vampire/


Pada Senin, 8 Maret 2021 detikcom mengecek langsung lokasi itu masih berupa lahan kosong yang ditumbuhi pohon pisang, pohon rambutan, pohon mangga, dan pohon kelapa. Ada pula bagian lahan yang berupa lapangan voli.


Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri belum bicara banyak meski telah mengamini bila KPK saat ini sudah melakukan penyidikan terhadap kasus itu. Namun Ali belum membeberkan dengan detail.


"Benar, setelah ditemukan adanya dua bukti permulaan yang cukup, saat ini KPK sedang melakukan kegiatan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di Munjul, Kelurahan Pondok Rangon, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019," kata Ali.


Sementara itu, kaitan kasus dugaan korupsi pembelian lahan untuk program rumah DP nol rupiah itu disampaikan Bendahara Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Ahmad Lukman Jupiter. Dia juga menyebut ada dugaan penggelembungan dana saat pembelian lahan itu.


"Iya. Jadi proses pembelian tanah yang diduga adamark up.Jadimark upnya ini mungkin terindikasi, jadi ada kerugian negara. Dan pada saat rapat di banggar yang saya tahu Rp 5,2 juta per meter," kata Jupiter saat dihubungi, Senin (8/3/2021).


Jupiter juga menerangkan Pemprov DKI Jakarta mengamanahkan pembangunan rumah DP nol rupiah kepada PD Sarana Jaya. Khusus di Cipayung, luas pengadaan lahannya mencapai 4,1 hektare. Tanah ini, sebutnya, dibanderol dengan harga Rp 5,2 juta per meter.


"Untuk nol rupiah, jadi program DP nol rupiah adalah program dari Pemprov DKI tapi diberikan penugasan dibangun oleh BUMD, Sarana Jaya. Nah untuk objek program DP nol rupiah ini ada di kawasan Munjung, kelurahan Pondok Ranggon, itu di Kecamatan Cipayung ya, Jakarta Timur. Kurang-lebih pembelian tanahnya itu seluas 41.921 meter kubik (4,1 hektare)," ungkapnya.


Tak hanya itu, politikus NasDem ini menyampaikan, sejak 2018, pembangunan rumah DP nol rupiah ini juga dilakukan di sejumlah wilayah lainnya. Misalnya di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.


"Di bandar Kemayoran di Jakarta Utara juga ada, kemudian dia di Cengkareng, Jakbar. Kemudian juga ada di Pondok Kelapa, (pembangunannya) sudah mencapai 57 persen," terangnya

https://indomovie28.net/movies/erotic-stories-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar