Selasa, 28 Januari 2020

Air Terjun Tanggedu, Oase di Tengah Hutan Sumba

Sumba terkenal dengan berbagai pemandangan indahnya. Salah satu yang wajib dikunjungi adalah Air Terjun Tanggedu.
Sumba dikenal sebagai daerah yang berciri khas padang savana yang terhampar luas dimana-mana. Siapa sangka terdapat air terjun yang segar bak oasw di padang pasir. Salah satunya, air terjun Tanggedu, berada di tengah hutan, air terjun ini menjadi incaran bagi setiap pengunjung yang datang ke Sumba.

Berlokasi di desa Tanggedu, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, membutuhkan perjuangan yang cukup panjang untuk bisa tiba di sini.

Diawali dengan menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam dari pusat kota Waingapu. Terlebih jalanan yang kita lewati cukup memacu adrenalin, jadi harus naik turun semacam bukit dengan kanan kiri adalah jurang.

Sesekali saya dan rombongan yang naik mobil pun harus turun, karena ada beberapa jalan yang longsor. Sesampainya di desa terakhir, desa Tanggedu, kamipun masih harus berjuang.

Dari desa tanggedu, kami meneruskan perjalanan dengan menyebrangi kali kecil, membelah padang savana, menyelusuri padang luas, dan naik turun bukit-bukit. Ditambah udara panas dan matahari yang waktu itu sangat terik, maka lelahpun tak bisa dihindari.

Perjuangan panjang pun berakhir kebahagiaan, akhirnya saya dan rombongan pun tiba di air terjun Tanggedu. Tanpa membuang waktu, saya langsung menceburkan diri ke airnya yang berwarna hijau itu. Wah dingin dan sangat segar. Enaknya lagi, di sekelilingnya terdapat tebing-tebing tinggi yang melindungi dari sinar matahari.

Wow, wajar rasanya tempat ini dijadikan sebagai salah satu lokasi syuting sebuah film yang berjudul "Susah Sinyal" dan memang benar, di sini ga ada sinyal. Hehehee.

Selain berenang, hal seru lain yang bisa dilakukan adalah lompat dari atas air terjunnya atau duduk-duduk di bawah derasnya air terjun. Sesudah mandi, bisa banget foto ala-ala dengan kain khas Sumba. Dijamin keren hasilnya. Tenang ada banyak banget spot di sini, karena tempat ini lumayan luas dan ada banyak undakan air di sekelilingnya.

Oiya, untuk biaya masuk, karena masih dikelola warga sekitar, maka saya dan rombongan harus membayar beberapa kali. Ya semoga ke depannya lebih baik dalam pengelolaannya, sehingga makin nyaman untuk para pengunjung yang datang.

Menyusun Batu Harapan di Gunung Seorak, Korea Selatan

Gunung Seorak punya mitos unik. Barang siapa bisa menyusun batu harapan, konon keinginannya akan tercapai. Mau coba?
Gunung Seorak yang berada di Taman Nasional Seoraksan, Kota Sokcho, Korea Selatan tak hanya memiliki keindahan alam yang sudah terkenal hingga ke pelosok dunia. Gunung ini pun menyimpan tradisi yang masih dipercayai masyarakat Korea dan wisatawan yang berkunjung. Salah satunya menyusun batu-batu hingga tinggi yang konon menandakan terkabulnya suatu harapan.

Perjalanan D'Traveler Goes to Korea bersama Tiket.com di destinasi kali ini cukup panjang yakni ke Taman Nasional Seoraksan di Kota Sokcho, provinsi Gangwon. Taman nasional ini terkenalld engan Gunung Seorak yang memiliki panorama alam yang indah. Taman Nasional Seoraksan merupakan barisan gunung batu, maka tak heran jika terdapat banyak batu berserakan di sepanjang jalan hingga di berbagai sudut taman nasional ini. Ada sungai-sungai yang melintas di antara gunung-gunung dipenuhi batu-batu putih di taman ini. Terdapat jembatan kayu maupun batu yang terbentang di atasnya. Maka, jembatan kayu dan batu berlatar gunung-gunung dan hutan asri ini pun menjadi salah satu titik yang banyak disukai traveler.

Karena karakteristiknya sebagai gunung batu, maka traveler akan kerap menemukan bebatuan berbagai ukuran di sepanjang jalan dan beberapa titik. Bahkan traveler juga akan melihat tumpukan batu kecil yang disusun dengan beragam ketinggian. Batu-batu ini sengaja disusun oleh para traveler. Mereka dengan tekun menyusun satu per satu bebatuan itu hingga mencapai tinggi yang mereka inginkan. Para traveler juga bahkan mengabadikan foto batu-batu yang telah berhasil mereka susun.

Ternyata, menurut warga lokal Korea, tradisi menyusun batu ini kerap dilakukan karena ada kepercayaan bahwa bagi yang berhasil menyusun batu sampai tinggi tanpa jatuh berantakan, maka keinginannya akan mudah tercapai. Tradisi dan kepercayaan bagi masyarakat Korea ini telah turun temurun dari nenek moyangnya. Mereka bahkan biasanya menyusun beberapa buah batu menjadi satu kesatuan di pinggir sungai, di pinggir jalan, di perbukitan, bahkan di puncak Gunung Seorak yang memang banyak terdapat batu-batu berbagai bentuk dan ukuran.

1 komentar:

  1. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan referral 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*
    Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )

    BalasHapus