Kamis, 23 Januari 2020

Keren! Pesawat Terbesar Sedunia untuk Rute Terpendek

Banyak maskapai berlomba-lomba terbang di jalur terpanjang sedunia. Emirates sebaliknya, pakai A380 atau pesawat berbadan lebar untuk rute terpendek sedunia.

Melansir CNN, Sabtu Minggu (2/6/2019), Emirates baru saja mengumumkan rencana untuk meluncurkan penerbangan terpendek di dunia. Maskapai yang berbasis di Dubai ini juga menggunakan pesawat komersial terbesar di dunia.

Akan ada dua penerbangan A380 setiap hari antara Dubai dan Bandara Internasional Muscat di Oman. Jadwalnya dimulai pada 1 Juli.

Jarak antara kedua kota hanya 340 kilometer. Faktanya, rute itu lebih pendek dari panjang semua kabel di A380, yang menurut Airbus jika direntangkan lebih dari 500 kilometer.

Rute penerbangan baru ini akan memecahkan rekor Emirates sendiri, yakni antara Dubai dan Doha, berjarak 379 kilometer. Namun, Emirates membatalkan semua rute ke Doha pada tahun 2017 karena masalah diplomatik antara Qatar dan UEA.

Emirates telah terbang ke Oman sejak 1993. Tetapi tiga jadwal hariannya ke Muscat dilayani oleh pesawat Boeing 777-300ER.

"Pengenalan layanan A380 ke Muscat berarti akan lebih banyak pelanggan kami yang akan merasakan produk-produk unggulan kami di atas pesawat. Dan, akan juga meningkatkan pilihan dan preferensi perjalanan," kata Sheikh Majid Al Mualla, Wakil Presiden Pusat Operasi Komersial Emirates, dalam sebuah pernyataan.

Dua penerbangan A380 Muscat akan menawarkan konfigurasi tiga kelas Emirates. Akan ada 429 kursi di kelas ekonomi di dek bawah, serta 76 kursi di kelas bisnis dan 14 first class private suites di dek atas.

Emirates juga mengoperasikan penerbangan non-stop terpanjang dari pesawat jenis A380, yakni antara Dubai dan Auckland, Selandia Baru. Perjalanan itu memakan waktu sekitar 16 jam.

Para penggemar A380 merasa sedih. Di bulan Februari lalu, Airbus mengumumkan rencana untuk menghentikan produksi jenis pesawat itu menyusul pengurangan pesanan yang sangat besar.

Sejak pengiriman pertama Airbus ke Singapore Airlines pada 2007, lebih dari 230 A380 dikirimkan dari pabrik perakitannya di Toulouse, Prancis. Lebih dari 100 di antaranya diterbangkan oleh Emirates.

Itu menjadikannya sebagai maskapai pesawat berbadan lebar terbesar di dunia. Airbus akan mengirimkan pesanan A380 terakhir pada 2021.

Usai FPPK 2019, Wajib Nikmati Pesona Tiga Warna Danau Kelimutu

Meski pelaksanaan Festival Parade Pesona Kebangsaan (FPPK) 2019 di Kabupaten Ende sudah selesai, bukan berarti berakhir juga mengenal daerah ini. Setelah puas menelusuri jejak pengasingan Bung Karno, pengunjung bisa mampir ke destinasi paling hits di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Danau Kelimutu.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ende, Derson Duka mengatakan bahwa Danau Kelimutu berada di kawasan pegunungan di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu. Danau ini sangat menakjubkan karena memiliki tiga warna yang pernah menghiasi uang pecahan Rp 5 ribu.

"Danau Kelimutu biasa juga disebut Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna berbeda, yaitu merah, biru dan putih. Namun, warna tersebut bisa berubah-ubah seiring berjalannya waktu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (2/6/2019).

Sesuai warnanya, Danau Kelimutu terbagi atas tiga bagian. Ada danau berwarna biru atau disebut Tiwu Nuwa Muri Koo Fai yang dipercaya sebagai tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Kemudian danau yang berwarna merah atau Tiwu Ata Polo, yakni tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama hidupnya selalu melakukan kejahatan, misalnya tenung.

Sementara danau berwarna putih atau Tiwu Ata Mbupu merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal. Warga sekitar Danau Kelimutu percaya pada saat danau tersebut berubah warna, maka mereka 'diminta' memberikan sesajen bagi arwah orang-orang yang telah meninggal.

Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Eshty Reko Astuty mengatakan Danau Kelimutu ditemukan oleh warga negara asing, yaitu Van Such Telen pada tahun 1915. Fenomena danau tersebut dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan dalam tulisannya tahun 1929.

"Sejak saat itu, wisatawan mancanegara mulai berdatangan untuk menikmati keindahan danau tersebut. Mereka datang bukan hanya untuk berwisata, tetapi sekaligus ingin meneliti kenapa Danau Kelimutu bisa menghadirkan tiga warna yang berbeda," jelas Esthy dalam keterangan tertulis, Minggu (2/6/2019).

Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Ricky Fauziani menambahkan seperti halnya destinasi wisata alam lainnya, Danau Kelimutu merupakan anugerah luar biasa yang diberikan Tuhan untuk Indonesia. Karena ini pula, NTT khususnya Kabupaten Ende dikenal banyak orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar