Minggu, 26 Januari 2020

Keluarga Beruang 'Membajak' Mobil di Amerika

 Kejadian tak terduga dialami sebuah keluarga di Nashville, Amerika Serikat. lagi piknik, tetiba mobil mereka 'dibajak' oleh sekeluarga beruang.

Sebuah keluarga di Tennesse dikejutkan oleh kehadiran 4 ekor beruang yang masuk ke dalam mobil mereka. Beruang-beruang ini pun 'membajak' mobil dan membuat semua orang ketakutan.

Dilansir detikcom, Kamis (23/5/2019) kejadian dialami oleh Chad Morris dan keluarga. Saat piknik, mereka tak sengaja meninggalkan mobil dengan kaca terbuka di Gatlinsburgh, sebuah kota yang berada 56 km dari Knoxville.

Saat ingin kembali ke mobil, mereka dikejutkan karena mobil dimasuki oleh beruang. Tidak seekor, namun 4 ekor beruang.

Morris pun mengambil foto dan membagikannya ke media sosial. Terlihat dalam foto yang dibagikannya, 3 ekor beruang berada di dalam mobil dan satu ekor berada di luar. Sepertinya yang berada di luar itu adalah ibu beruang.

Sedangkan 3 ekor beruang lagi nongkrong di dalam mobil dan sesekali menjulurkan kepalanya lewat jendela. Salah satunya juga ada yang melompat-lompat di dalam mobil dan terlihat mobil bergoyang. Gemas sih, tapi takut juga kan? Bagaimana kalau tetiba mereka menghancurkan mobil?

Dalam wawancaranya Morris mengatakan bahwa dia memang ingin bertemu dengan beruang dan bermain dengan mereka. Namun hanya ingin satu ekor, tidak empat ekor yang membuat dia sangat terkejut.

Setelah beberapa waktu akhirnya para beruang pun pergi dan masuk kembali ke hutan. Mobil Morris pun hanya mengalami kerusakan ringan dan dia segera menaikan kaca jendelanya. Dia tak akan lagi meninggalkan mobil dengan jendela terbuka.

Cerita Suku Pedalaman Indonesia yang Tak Pernah Dijajah

Hampir seluruh wilayah Indonesia dijajah oleh berbagai negara pada saat itu. Namun ada satu suku pedalaman yang tak tersentuh oleh kolonialisme.

Jauh di dalam perbukitan Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak, Banten, Suku Baduy Dalam berdiam dalam harmonisnya hubungan antara manusia dan alam. Sepuluh kilo meter berjalan mendaki dan menuruni bukit adalah akses yang harus mereka tempuh untuk pulang ke rumah atau minimal melihat keramaian di Desa Cibolegar.

Seperti kita tahu, Suku Baduy sendiri dibagi menjadi dua, yakni Baduy Luar dan Baduy Dalam. Berbeda dengan Orang Baduy Luar yang sudah boleh menikmati kemodernan dalam batas tertentu, Orang Baduy dalam dikenal sebagai suku yang menolak modernisasi.

Listrik, segala jenis detergen, alat telekomunikasi hingga alat transportasi adalah hal-hal yang pantang hadir di desa mereka. Sederhana dan secukupnya sesuai aturan adat adalah prinsip hidup utama yang selalu dijunjung tinggi.

Tak heran ketika kita memasuki salah satu desa di Baduy Dalam, kehidupan seperti dikembalikan ke masa kerajaan, persis seperti pada setting sebuah film kolosal.

Kemarin, aku berkesempatan mengunjungi Desa Cibeo di Baduy Jero (dalam). Kesempatan emas ini tak boleh disia-siakan. Segala pertanyaan tentang keberadaan mereka yang tak bisa diakses kecuali mendatanginya langsung pun terlontar. Kang Safri dengan fasih menjawab pertanyaan-pertanyaan yang meluncur tak henti.

Dari tanya jawab sepanjang perjalanan dengan Kang Safri diketahui bahwa Orang Baduy adalah salah satu suku yang tak pernah tersentuh kolonialisme. Mereka bebas dari jajahan. Bentang alam yang menantang ternyata menjadi salah satu hal menguntungkan teman-teman di Baduy.

Tak cuma dilindungi oleh alamnya, untuk mengelabuhi para penjajah, diciptakanlah cerita tentang Baduy Empat Puluh. Mereka menyiarkan kabar bahwa penduduk Baduy hanya berjumlah empat puluh orang saja sehingga para penjajah jadi tak tertarik untuk datang.

Fakta tentang masyarakat Baduy Dalam yang tak pernah tersentuh penjajah sangat menarik. Itu artinya kebudayaan yang diturunkan dan dijaga oleh masyarakat Baduy adalah kebudayaan asli tanpa intervensi pihak manapun. Salah satu hal yang membuktikannya adalah sistem kepercayaan yang mereka anut, yakni Sunda Wiwitan.

Meskipun tak banyak yang paham mengenai sistem kepercayaan ini, paling tidak keberadaannya diakui oleh pemerintah. Hal ini terlihat di kartu penduduk mereka. Masyarakat Baduy diberi hak istimewa untuk mengosongkan kolom agama di Kartu Tanda Penduduk Mereka.

Dulu, kehidupan masyarakat Baduy Dalam benar-benar tak terjamah. Alasannya adalah mereka masih takut dengan kolonialisme dan komunisme yang kala itu menjadi hal besar di Indonesia.

Sampai akhirnya pada tahun 1998 mereka mulai membuka diri terhadap orang dari luar Baduy. Pengunjung-pengunjung pun mulai berdatangan. Bahkan saat ini banyak sekali pihak yang membuka jasa wisata untuk mengunjungi mereka.

Baduy Dalam adalah tempat yang sangat layak dikunjungi, terutama ketika kita ingin melihat kebudayaan yang benar-benar asli dari salah satu suku di Indonesia.

1 komentar:

  1. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan referral 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*
    Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )

    BalasHapus