Senin, 06 Januari 2020

Dombat, Domba Langka dari Dieng yang Bikin Penasaran

Festival Domba ikut meramaikan Dieng Culture Festival. Domba-domba langka yang menggemaskan ini pun menarik mata wisatawan yang penasaran dengan rupanya.

Festival Domba Batur (Dombat) kembali digelar di Dieng Culture Festival (DCF) 2019. Hewan yang hanya cocok di udara dingin ini memiliki ciri bulu yang lebih tebal. Bahkan bulu tumbuh sampai di kepala hingga keempat kaki domba. Tidak heran, jika keberadaannya menjadi daya tarik wisatawan.

Sayangnya, populasi Dombat ini terus menurun setiap tahunnya. Dalam setahun, populasi domba ini terus turun 5 sampai 10 persen. Hingga saat ini Dinas Pertanian dan Peternakan Banjarnegara mencatat, populasi Dombat hanya 8.860 ekor.

"Populasinya memang terus menurun setiap tahunnya antara 5 sampai 10 persen. Makanya, kami terus menggenjot salah satunya dengan cara mengadakan festival domba batur," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Banjarnegara Totok Setya Winarna di Dieng, Sabtu (3/8/2019).

Dengan festival ini, diharapkan para peternak tidak menjual secara besar-besaran indukan domba Batur. Selain itu, menumbuhkan kecintaan anak muda terhadap hewan tersebut.

"Dalam festival, diadakan lomba bobot Dombat, jantan tangguh, dan betina baik. Sehingga, ada kebanggaan di antara peternak dan mereka juga tidak mudah menjual bibit unggul domba batur," harapnya.

Menurutnya, selama ini faktor menurunnya populasi domba batur adalah penjualan bibit secara besar-besaran. Terutama jelang hari raya lebaran Idul Adha.

"Penyebabnya, peternak cenderung menjual pada musim-musim lebaran. Padahal, domba batur ini memiliki banyak manfaat. Selain daging, juga bulunya bisa dimanfaatkan untuk membuat jaket, boneka hingga bantal," ujarnya.

Domba Batur sebagian besar hidup di Kecamatan Batur. Karena, domba ini lebih cocok hidup di tempat yang memiliki suhu udara dingin. "Kalau di suhu panas tetap bisa hidup tetapi tidak maksimal jika dibanding di Batur," jelasnya.

Inikah Kabin Bisnis Pesawat paling Nyaman?

Maskapai hingga vendor penerbangan berlomba-lomba menyediakan fasilitas kabin terbaiknya. Terbaru, kabin bisnis ini dianggap paling nyaman.

Dilansir CNN, Sabtu (3/8/2019), adalah fasilitas dari AirGo Galaxy yang diklaim sebagai desain kursi kelas bisnis paling hemat ruang. Kursi pesawat yang lega di kelas bisnis pasti jadi impian bagi penumpang, tetapi bagi maskapai penerbangan belum tentu tertarik.

Itulah sebabnya AirGo Design yang berbasis di Singapura telah menghadirkan solusi Tetris untuk memaksimalkan ruang tempat duduk. Itu diklaimnya sebagai yang paling hemat ruang.

Perusahaan ini baru saja meluncurkan desain baru untuk kelas bisnis yang menampilkan tempat tidur datar bergaya sofa. Tampaknya itu akan muat di pesawat berbadan sempit.

Ruang dan desain

Desain kabin ini menggabungkan dua kursi. Di dekat jendela ada kursi sofa untuk tidur yang akan cocok bagi keluarga. Bagian tengah dikonfigurasi menjadi tempat kerja bagi mereka yang bepergian sendiri.

Untuk kursi yang dekat jendela terdapat dinding pembatas yang dapat diturunkan, berubah menjadi tempat lega atau area bersama. Kursi di jendela memiliki ruang cukup kecil, hanya 27,6 inci tetapi fleksibel dan membuatnya terasa mewah.

Kursi tengah, model kelas bisnis tradisional seperti kebanyakan dengan ruang lebih besar, 47,6 inci. Kombinasi ini lebih dari satu jenis kursi dan dapat memuat lebih banyak kursi menggunakan ruang yang terbuang.

Pada konfigurasi Boeing 777, Galaxy menawarkan 36 kursi beserta ruang bar. Desain serupa juga akan cocok pada pesawat lain, termasuk Airbus A330 dan Boeing 787.

AirGo sedang dalam proses mengajukan paten untuk pengaturan tempat duduk itu. Tapi ia tidak berencana untuk membuat kursi itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar