Selasa, 07 Januari 2020

Atmosfer Berbeda di Negara Tetangga, Singapura

Singapura memang tidak terlalu jauh dari Indonesia secara jarak. Tetapi, atmosfernya berbeda jika menginjakkan kaki ke sana.
Menarik, begitulah kesan para traveler yang berkunjung ke Singapura. Suasana yang saya rasakan berbeda dengan lingkungan keseharian saya. Pedestrian dan perkantoran yang tertata rapi, bebas polusi, bahkan jalur pejalan kaki yang nyaman.

Memasuki Singapura dengan transportasi bus dari Malaysia adalah pengalaman pertama saya. Bus melaju ke arah yang di tuju setelah melewati bagian imigrasi yang super ketat.

Siang itu, saya sampai di guest house yang sudah di booking sebelumnya. Tepatnya di Serangoon street, area Little India.

Berburu makanan di area ini menjadi hal yang unik bagi saya. Ya, saya memilih nasi kandar ciri khas makanan India sebagai menu makan siang saya. Harganya masih terjangkau loh!

Bermodalkan sebotol air minum, saya dan teman pun melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki santai. Tibalah kami pada icon negara ini, Merlion Park. Sejauh mata memandang, saya bisa menikmati juga gedung-gedung unik lain yang ada di sekeliling Merlion Park. Berjalan di sepanjang Merlion Bridge sambil mengabadikan momen dengan berfoto.

Okay, siang yang terik mengingatkan saya pada sesuatu yang dicari oleh banyak pengunjung disini, apalagi kalau bukan es potong Singapore. Es yang melegenda di negeri ini memang asli super enak dengan pilihan berbagai rasa. Nah, kami pun memilih untuk santai sejenak sambil menikmati es menanti sore dan malam hari.

Dari kejauhan, saya begitu menikmati gedung Marina Bay Sand. Sangat menakjubkan arsitektur dan desain gedung ini, seperti sebuah kapal cruise yang terdampar tepat di atas dua gedung raksasa.

Langit mulai gelap, lampu-lampu mulai menyala, indah sekali. Kami pun berjalan perlahan sampai tiba di salah satu spot yang keren "Sky Garden". Pemandangan yang luar biasa! Dari sini lah saya bisa mengambil foto dengan objek "Garden By the Bay" sampai saya lupa waktu saat berada di sini.

Keesokan harinya, kami bersiap untuk eksplore "Sentosa Island". Setelah makan, kami berangkat menggunakan MRT dengan rute North East Line Punggol Coast-Harbourfrount, tepatnya di Vivo City Mall.

Saya pun memilih berjalan kaki melewati Beach walk yang tak kalah keren pemandangannya, tambah lagi memasuki wilayah Sentosa island yang bikin kita geleng-geleng kepala. Saat kehabisan air minum, saya tidak perlu khawatir. Bermodal bawa botol minum sendiri, saya mengisi botol kembali di tempat pengisian air yang sudah disediakan. Umumnya, tempat ini dekat dengan restroom. Jadi tidak perlu mengeluarkan gocek, hehe.

Saya coba memberanikan diri untuk merasakan sensasi naik wahana Cable Car dengan harga satu rute 15 SGD. Jujur saya agak gemeteran juga waktu itu, tapi setelah melihat pemandangan dari atas, saya pun begitu menikmatinya.

Cantik sekali Sentosa Beach jika dilihat dari ketinggian, sangat indah. Sepulangnya dari sini, saya dan teman melanjutkan langkah kami menyusuri pusat-pusat keramaian seperti Bugis street, Orchard Road, Chinatown dan Mustofa Center sembari mencari makan malam dan hunting souvenir. Keesokan paginya, saya cukup bersantai menikmati sarapan kemudian bersiap-siap packing hasil buruan dan kembali ke Jakarta.

Destinasi selanjutnya, saya bermimpi ingin ke Dubai, kota di Uni Emirat Arab yang sangat terkenal menjadi tempat yang harus dikunjungi para traveler.

Hal yang paling ingin saya lakukan saat punya kesempatan ke Dubai adalah menikmati pemandangan kota Dubai yang indah dari gedung pencakar langit tertinggi, Burj Khalifa. Menginap cantik di Burj Al Arab hotel termewah, serta bersantai di Jumeirah Beach, Safari di gurun pasir .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar