Sabtu, 11 Januari 2020

Dikejutkan 'Alien' di Trans Studio Cibubur

Resmi beroperasi sejak pekan lalu, Trans Studio Cibubur siap memanjakan traveler. Salah satu yang wajib dicoba adalah wahana Alien Taxi. Dijamin bikin kaget!

Hadir sebagai taman rekreasi indoor terbaru di dekat Jakarta, Trans Studio Cibubur Theme Park bisa jadi tempat wisata alternatif bareng teman atau si buah hati. Di dalamnya dapat dijumpai 14 wahana permainan dengan genre berbeda.

Bagi kamu yang mengaku pecinta adrenalin, wahana Alien Taxi di zona adventure pun bisa jadi pilihan. Eits, jangan tertipu dengan namanya.

Walau mengambil konsep alien dan luar angkasa, tapi sejatinya wahana ini merupakan roller coaster. Dibalut dengan tema luar angkasa, traveler akan diajak menyusuri luar angkasa menggunakan 'taxi.'

Sekilas, bentuk wahana roaller coaster ini memang tersamarkan dengan akses masuknya yang sedikit tertutup dan gelap. Namun, keseruan yang sesungguhnya baru akan dimulai ketika kamu menaiki 'taxi' berkapasitas empat orang tersebut.

Awalnya, saya dibuat bertanya perihal desain 'taxi' yang setengah menghadap ke depan dan ke belakang. Hanya ketika 'taxi' bergerak, traveler akan diajak menyusuri luar angkasa dengan kecepatan yang cukup kencang.

Mengambil ruang indoor yang sengaja dibuat gelap, sejumlah instalasi 'planet' dengan aneka warna serta benda-benda luar angkasa tampak menghiasi area Alien Taxi.

Dengan durasi sekitar 5 menitan, traveler pun akan diajak menyusuri tiap sudut luar angkasa versi Alien Taxi sambil diuji adrenalinnya. Tak hanya maju saja, 'taxi' yang ada juga berputar hingga 360 derajat dan membuat nuansa makin ekstrimnya!

Usai bermain wahana, kaki pun sedikit lemas dibuatnya. Begitu juga dengan tenggorokan yang terasa sedikit kering akibat capek berteriak. Tentunya wahana ini wajib kamu coba.

Untuk keamanan, wahana Alien Taxi hanya boleh dinaiki oleh penumpang dengan tinggi lebih dari 107 cm. Wahana ini juga tidak disarankan dinaiki oleh orang dengan penyakit jantung, ibu hamil, serta lansia.

Perlu diketahui, Trans Studio Cibubur buka setiap hari dari pukul 09.00-21.00 WIB. Harga tiket masuknya adalah Rp 300 ribu untuk weekday dan Rp 400 ribu untuk weekend.

Ayo liburan ke Trans Studio Cibubur Theme Park. Tiket Trans Studio Cibubur bisa dibeli secara online di aplikasi detikcom. Caranya, masuk ke aplikasi detikcom, klik 'Kategori', lalu pilih 'Trans Studio Cibubur'.

Tiket Trans Studio Cibubur juga bisa dibeli secara online di transstudiocibubur.com. Untuk harga tiket Trans Studio Cibubur adalah Rp 400.000 saat weekend, hari libur atau libur sekolah. Sedangkan untuk hari biasa harga tiketnya Rp 300 ribu.

Orang Aborigin Marah, Batu Sucinya Didaki Turis

Suku Aborigin geram dan marah, sebab masih ada saja turis yang mendaki Uluru. Padahal, itu adalah situs suci bagi mereka.

Uluru (disebut juga Ayers Rock) berada di Taman Nasional Uluru Kata Tjuta di Red Centre Australia. Lokasinya sekitar 350 km dari Kota Alice Springs di bagian Australia Tengah.

Uluru sudah masuk dalam daftar World Heritage dari UNESCO. Bisa disebut, Uluru merupakan salah satu ikon pariwisata Australia dengan kunjungan turis mencapai angka rata-rata 200 ribu per tahun

Uluru merupakan suatu sebuah formasi batu berukuran besar berusia ratusan juta tahun, dengan tinggi mencapai 800-an meter. Warna merahnya, begitu kontras dengan padang tandus di sekitarnya.

Dilansir dari BBC, Kamis (18/7/2019) mulai Oktober 2019 mendatang akan diberlakukan larangan pendakian di Uluru. Sebabnya, masyarakat Aborigin percaya bahwa Uluru adalah batu yang suci.

Para penjaga tradisional Uluru, masyarakat Anangu yang juga suku Aborigin, percaya bentang alam ini adalah awal mula sumber kehidupan manusia di Bumi. Dari Uluru, muncul air dan berbagai hewan dari dalam gua-guanya.

Sejak saat itu, mereka melindungi lahan yang sakral ini. Maka jangan heran, ada banyak lukisan primitif di Uluru yang menggambarkan sejarah-sejarah dan kepercayaan di zaman dulu.

Hingga kini pun, orang-orang Aborigin masih menjaga nilai-nilai peninggalan leluhur di Uluru. Oleh sebab itu, mereka melarang turis untuk mendaki sampai puncak batunya. Namun, masih boleh kok berada di sekitarnya.

Apalagi, banyak turis yang meninggal saat mendaki Uluru. 16 Persen pengunjung melakukan pendakian antara 2011 sampai 2015 dan tercatat sedikitnya 35 orang tewas sejak 1950-an.

Banyaknya turis yang mendaki juga dinilai akan merusak bebatuan di Uluru. Belum lagi, tak sedikit sampah-sampah bertebaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar