Selasa, 21 Januari 2020

Roma Sudah Muak dengan Turis

Kota Roma di Italia sudah begitu jengah dengan kehadiran turis. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya aturan yang harus ditaati oleh turis.

Traveler yang liburan ke Roma harus lebih mawas diri. Alasannya, ada banyak regulasi yang diterapkan oleh Pemerintah Roma untuk membatasi kelakuan turis yang dianggap kurang tahu adab.

Salah satunya adalah larangan untuk memakai kostum ala prajurit Roma di tempat wisata. Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Kamis (13/6/2019), larangan itu diberlakukan agar orang-orang dalam balutan kostum prajurit Roma itu tidak seenaknya menagih uang dari turis seperti diberitakan media New York Times.

Apabila traveling ke Roma, pemandangan orang memakai kostum prajurit adalah hal biasa di Trevi Fountain dan Colosseum. Masalahnya, malah jadi seperti scam atau penipuan.

Kebijakan itu pun dipertegas dengan kehadiran polisi yang siap menilang siapa pun yang memakai kostum prajurit Roma. Kalau tertangkap, bisa didenda 400 Euro atau sekitar 6,4 juta rupiah.

"Mereka datang dengan kebijakan anti Centurion (kostum prajurit Roma)," ujar pemakai kostum Centurion, Daniele Di Porto (44) pada media Wall Street Journal.

Aturan itu pun juga berlaku untuk para turis, baik yang memakai kostum prajurit Roma maupun yang berfoto dengan mereka. Tak sedikit turis yang diminta untuk menghapus fotonya.

"Kami hanya memakai kostum ini untuk bersenang-senang. saya dapat mengerti aturan itu dan sedikit lebih lega karena mengetahuinya," ujar turis Spanyol Remi Sanz seperti diberitakan media Guardian.

Selain larangan mengenakan kostum prajurit Roma, turis yang kedapatan makan di objek wisata juga bakal kena denda. Soalnya, makanan yang dibwa turis dianggap bisa mengotori objek wisata bersejarah di sana.

"Ini melanggar aturan? Saya tidak tahu, saya kira ini tidak apa-apa," ujar Giuseppe, turis asal Italia yang kedapatan makan pizza di dekat Trevi Fountain.

Selain dua aturan di atas, traveler juga tidak diperkenankan menarik koper beroda saat melewati tangga jalan bersejarah, mabuk hingga menyanyi di transportasi publik.

"Aturan yang lama telah diperbaharui dengan kebutuhan di era modern ini," ujar polisi Marco Cardilli seperti diberitakan media Guardian. 

Libur Lebaran, Bromo Jadi Primadona

Bromo menjadi destinasi favorit wisatawan di Libur Lebaran kali ini. Meski harga tiket masuk dan sewa mobil jeep naik, namun animonya tetap tinggi.

Kepala Seksi Wilayah 1 Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Sarmin mengatakan, animo wisatawan nusantara yang berlibur ke Gunung Bromo naik 100 persen. Sekitar 5 ribu wisatawan nusantara, memadati areal obyek wisata Gunung Bromo pada libur Lebaran lalu, dan puncaknya terjadi pada H+2 Lebaran.

"Walau ada kenaikan tarif, tetap banyak wisatawan nusantara yang berkunjung ke Gunung Bromo. Bisa dikatakan tak ada dampaknya, karena animo wisatawan tetap banyak saat libur Lebaran tahun lalu,"terang Sarmin via selulernya Kepada detikcom, Kamis (13/6/2019).

Sarmin menambahkan, libur Lebaran kali ini sektor wisata di Gunung Bromo berjalan lancar. Tanpa adanya kecelakaan.

"Saat ini wisatawan sebetulnya masih ramai karena tengah High Season, namun seiring telah masuk kerja dan sekolah tentunya mulai berangsur turun," tuturnya.

Hal senada disampaikan, Choirul Umam, salah seorang penyedia jasa sewa jeep Gunung Bromo. Menurutnya, meski ada kenaikan tarif namun animo wisatawan nusantara ke Gunung Bromo masih tinggi.

Disebutkan Umam, meski sebagian penyewa jasa jeep telah menaikkan tarif angkutan, namun masih banyak wisatawan yang berminat.

"Untuk dampak kenaikan tarif masuk Bromo, kayaknya tidak ada. Karena pas libur Lebaran, masih banyak wisatawan yang datang. Mereka juga banyak yang sewa jeep kita,"ungkapnya.

Umam menjelaskan, tarif normal jeep untuk sekali perjalanan ke obyek wisata Gunung Bromo biasanya sekitar Rp 500 ribu. Namun lantaran momen liburan, harganya pun akan naik seiring tingginya permintaan pelanggan.

"Biasanya tarif normal sekitar Rp 500 ribu, tapi pas liburan biasanya ada yang naikkan tarif sampai Rp 700 ribu. Namun masih wajar, karena permintaan juga meningkat,"jelasnya.

Sekadar informasi, kenaikan tarif masuk areal Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTNBTS) yang diberlakukan sejak 1 Juni lalu, sekitar Rp 1.500 dari besaran tarif sebelumnya. Kenaikan tarif sendiri, hanya diberlakukan bagi wisatawan nusantara naik dari Rp 27.500 menjadi Rp 29.000 di hari kerja sedangkan tarif pada hari libur naik dari Rp 32.500 menjadi Rp 34.000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar