Selasa, 14 Januari 2020

Soal Penutupan Taman Nasional Komodo, Ini Kata Gubernur NTT

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat angkat suara mengenai isu penutupan Pulau Komodo di Taman Nasional (TN) Komodo. Apa katanya?

"Pertama, saya sudah telepon ke Bu Menteri (Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan-red) bahwa Agustus ini akan selesai. Kita sedang membahas bagaimana kita ngaturnya," kata Viktor kepada awak media di Labuan Bajo, NTT, Rabu (10/7/2019).

Viktor menjelaskan, ada beberapa tata ruang yang akan dibenahi. Soal dermaga misalnya, yang belum layak untuk anak, orang tua dan disabilitas.

"Kedua, kita di sana lihat bahwa tempat itu tidak tertata dengan baik. Sekarang kalau kita lihat kering, tidak ada air tidak ada pohon. Kita buat seperti begitu sampai ada pohon dan bunga-bunga NTT, kesannya 'wow' begitu," paparnya.

Viktor ingin memudahkan wisatawan yang datang ke TN Komodo untuk melihat Si Naga Purba. Oleh sebab itu, ada akses khusus yang bakal disiapkan.

"Kita bikin tempat aksesnya bisa lihat, di mana komodo hari ini berada paling banyak. kita bisa tahu ke mana komodo, jumlah komodo paling banyak di mana, jadi kita pasang. kita usahakan mereka (komodo) menjadi liar. Jadi kita tidak akan lagi jalan kaki, treknya akan kita siapkan dan rangernya kita siapkan agar semua bisa jalan malam," paparnya.

"Tidak pakai kendaraan yang pakai gas atau bensin, kita pakai yang golfcar. Kalau pake bensin kan merusak itu, kita pakai buggy," lanjut Viktor.

Namun hingga kini, belum ada keputusan resmi mengenai penutupan Pulau Komodo di TN Komodo. Pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga belum buka suara.

Pak Jokowi, Tolong Jangan Tutup Pulau Komodo

Isu penutupan Taman Nasional Komodo tepatnya Pulau Komodo masih diperbincangkan. Bukan hanya soal konservasi, tapi juga menyangkut kehidupan masyarakatnya.

Di bulan Januari awal tahun 2019, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mencanangkan penutupan Taman Nasional (TN) Komodo. Alasannya, kondisi habitat komodo sudah semakin berkurang serta kondisi tubuh komodo yang kecil sebagai dampak berkurangnya rusa yang menjadi makanan utama komodo.

"Pemerintah NTT akan melakukan penataan terhadap kawasan Taman Nasional Komodo agar menjadi lebih baik, sehingga habitat komodo menjadi lebih berkembang. Kami akan menutup Taman Nasional Komodo selama satu tahun," kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ketika ditemui di Kupang sebagaimana dikutip dari Antara (20/1).

"Kondisi tubuh komodo tidak sebesar dulu lagi, karena populasi rusa sebagai makanan utama komodo terus berkurang karena maraknya pencurian rusa di kawasan itu," lanjutnya menjelaskan.

Hal tersebut menjadi isu yang terus bergulir. Isu yang bikin was-was, baik bagi wisatawan dalam dan luar negeri serta bagi masyarakat di Labuan Bajo khususnya di Desa Komodo di Pulau Komodo.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kabarnya sudah mempunyai tim khusus untuk meneliti habitat komodo di TN Komodo. Hanya saja, kini belum ada informasi ter-update.

Jika sampai dilakukan penutupan, maka yang berhak menutup suatu taman nasional adalah KLHK. KLHK dapat melakukan penutupan taman nasional, melalui penilaian dari berbagai aspek yang harus diperhitungkan matang-matang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar