Selasa, 14 Januari 2020

Australia Barat Hadirkan Pesona Wisata Melalui Kuliner & Wildflower

Tourism Western Australia (TWA) in gin membawa lebih dekat kelezatan kuliner khas yang terinspirasi dari Australia Barat ke masyarakat Indonesia dengan menggelar midyear gathering event.

Penawaran kuliner Australia Barat ini pun dipamerkan ke khlayak dengan menggandeng Chef Vincent Lim yang juga jebolan dari MasterChef Asia. Chef Vincent Lim pun mendemonstrasikan dan menyajikan hidangan yang dikurasi secara spesial, seperti Spiced Herbs Dry Pan Beef Tenderloin dengan Terasi Pearl, Coconut Rice Cracker, dan Spicy Wafu.

"Menu ini dikurasi secara spesial untuk mempresentasikan produk lokal Australia Barat, seperti daging sapi, serta semua makanan dan budaya Australia Barat. We are one, but we are many. Saya membawa keanekaragaman Australia Barat ke meja Anda hari ini," ujar Vincent di Ocha & Bella Hotel Morrisey, Rabu (10/7/2019).

Selain kuliner, Australia Barat juga ingin menawarkan pesona dan keharuman wildflower.Diketahui, terdapat lebih dari 12.000 spesies wildflowers di Australia Barat menjadikan koleksi mereka sebagai yang terbanyak di dunia. Terlebih lagi spesies ini hanya dapat ditemui di Australia Barat.

Sementara itu, Director Partnership TWA Andrew Oldfild menyebut Australia Barat sebagai destinasi yang familiar bagi wisatawan Indonesia dengan jumlah kunjungan Indonesia pada peringkat ke-8 di antara pasar internasional utama Australia Barat.

"Ini merupakan tahun yang luar biasa bagi kami di Australia Barat. Berdasarkan data Survei pengunjung Internasional terbaru, terjadi peningkatan pengunjung pada 2018 di seluruh wilayah Australia Barat dengan kontribusi dari wisatawan Indonesia sebanyak 32.700 pengunjung pada 2018, hal ini menunjukan peningkatan sebanyak 9,5% dari tahun sebelumnya," ujarnya.

Hadir meramaikan acara gathering aktor sekaligus Influencer Ringgo Agus Rahman dan Aktris Sabai Dieter yang menceritakan pengalaman berkesannya liburan bersama keluarga di Australia Barat.

"Pembangunan di Australia Barat ini luar biasa, ini terlihat dari landmarak yang khas di setiap wilayah, di mana pengunjung dapat menghabiskan waktu dan menikmati ragam atraksi berdasarkan minat khusus mereka, baik itu pemandangan alam dan masih banyak lagi," ujar Ringgo.

Soal Penutupan Taman Nasional Komodo, Ini Kata Gubernur NTT

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat angkat suara mengenai isu penutupan Pulau Komodo di Taman Nasional (TN) Komodo. Apa katanya?

"Pertama, saya sudah telepon ke Bu Menteri (Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan-red) bahwa Agustus ini akan selesai. Kita sedang membahas bagaimana kita ngaturnya," kata Viktor kepada awak media di Labuan Bajo, NTT, Rabu (10/7/2019).

Viktor menjelaskan, ada beberapa tata ruang yang akan dibenahi. Soal dermaga misalnya, yang belum layak untuk anak, orang tua dan disabilitas.

"Kedua, kita di sana lihat bahwa tempat itu tidak tertata dengan baik. Sekarang kalau kita lihat kering, tidak ada air tidak ada pohon. Kita buat seperti begitu sampai ada pohon dan bunga-bunga NTT, kesannya 'wow' begitu," paparnya.

Viktor ingin memudahkan wisatawan yang datang ke TN Komodo untuk melihat Si Naga Purba. Oleh sebab itu, ada akses khusus yang bakal disiapkan.

"Kita bikin tempat aksesnya bisa lihat, di mana komodo hari ini berada paling banyak. kita bisa tahu ke mana komodo, jumlah komodo paling banyak di mana, jadi kita pasang. kita usahakan mereka (komodo) menjadi liar. Jadi kita tidak akan lagi jalan kaki, treknya akan kita siapkan dan rangernya kita siapkan agar semua bisa jalan malam," paparnya.

"Tidak pakai kendaraan yang pakai gas atau bensin, kita pakai yang golfcar. Kalau pake bensin kan merusak itu, kita pakai buggy," lanjut Viktor.

Namun hingga kini, belum ada keputusan resmi mengenai penutupan Pulau Komodo di TN Komodo. Pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga belum buka suara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar