Rabu, 20 Januari 2021

3 Alasan Seks Lebih Menantang Jika Dilakukan di Pagi Hari

 Tidak ada waktu terbaik untuk berhubungan seks bagi pasutri. Namun, ada beberapa alasan yang menjadi penyebab morning sex dianggap lebih baik dari pada seks di malam hari.

Secara fisiologis, lebih baik berhubungan seks di pagi hari karena tubuh mengalami peningkatan dua hormon yang memengaruhi hasrat seksual, yaitu testosteron dan estrogen. Itu berarti suasana hati Anda lebih bagus di pagi hari sehingga bercinta terasa lebih memuaskan.


Dikutip dari Mindbodygreen, berikut alasan mengapa morning sex lebih baik dibandingkan night sex:


1. Hormon lebih meningkat di pagi hari

Kadar testosteron pada pria cenderung paling tinggi di pagi hari dan paling rendah di malam hari. Peningkatan kadar testosteron di pagi hari dapat meningkatkan libido, meningkatkan gairah, dan ereksi yang lebih baik pada pria.


Selain itu, hormon estrogen pada wanita juga lebih tinggi di pagi hari. Peningkatan aliran darah ke vagina juga membuat wanita lebih berhasrat untuk melakukan morning sex dibandingkan night sex.


2. Lebih memiliki banyak energi

Salah satu faktor morning sex lebih baik dibandingkan night seks adalah tubuh lebih banyak memiliki energi di pagi hari. Berhubungan seks di pagi hari membuat Anda lebih fokus pada pasangan agar mencapai klimaks.


Sebagian orang merasa kurang puas untuk berhubungan seks di malam hari. Alasannya karena tubuh mereka sudah lelah akibat aktivitas seharian sehingga mereka kurang fokus saat sedang bercinta.


3. Mengurangi kadar stres

Setelah tidur yang cukup, tubuh menjadi lebih rileks sehingga lebih bersemangat untuk melakukan morning sex. Berhubungan seks di pagi hari dapat meningkatkan suasana hati sehingga mengurangi kadar stres yang baik untuk kesehatan tubuh.

https://indomovie28.net/movies/a-banda-das-velhas-virgens/


Sederet Hoax Vaksin Jokowi, Disebut Salah Suntik hingga Tak Sampai Habis


Hoax seputar vaksin COVID-19 makin banyak beredar dan berpotensi memunculkan keraguan. Tidak tanggung-tanggung, penyuntikan perdana terhadap Presiden Joko Widodo juga dibayangi informasi sesat.

Deretan hoax yang beredar menjadi tantangan tersendiri terhadap kesuksesan program vaksinasi. Pada sebagian orang, vaksin dianggap tidak bermanfaat dan bahkan hanya menjadi akal-akalan pihak tertentu untuk meraup untung.


Faktanya, vaksin COVID-19 memang tidak semata ditujukan untuk membentuk imunitas individual melainkan juga untuk membentuk imunotas kelompok atau disebut herd immunity. Makin banyak yang menolak disuntuk vaksin, maka herd immunitty akan lebih sulit tercapai.


Karenanya, abaikan informasi yang tidak jelas sumbernya. Beberapa hoax seputar penyuntikan perdana vaksin COVID-19 pada Presiden Jokowi berikut ini tidak perlu disebarkan lagi.


1. Gagal dan harus diulang

Sebuah pesan viral menyebut penyuntikan vaksin COVID-19 terhadap Jokowi seharusnya disuntikkan tegak lurus atau 90 derajat. Dalam tayangan live, jarum terlihat tidak benar-benar membentuk sudut siku-sikut. Informasi yang beredar menyebut, cara penyuntikan ini salah sehingga vaksinasi gagal.


FAKTANYA

Faktanya, dokter yang menyuntikkan vaksin untuk Jokowi adalah Prof Abdul Muthalib, SpPD-KHOM. Bukan dokter sembarangan, Prof Muthalib adalah dokter senior yang juga wakil ketua dokter kepresidenan. Konsultan kanker dan kelainan darah ini juga seorang guru besar di fakultas kedokteran.


Soal cara penyuntikan yang tidak tegak lurus seperti yang tampak di tayangan live, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban angkat bicara. Menurutnya, anggapan yang menyebut penyuntukan 'intra muscular' harus 90 derajat adalah teori lama yang sudah banyak ditinggalkan.


"Apa yang dilakukan Profesor Abdul Muthalib sudah benar. Tidak diragukan," tegas Prof Zubairi.

https://indomovie28.net/movies/biba-la-banda/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar