Beberapa orang menganggap minum kopi adalah salah satu rutinitas pagi hari yang tidak boleh dilewatkan karena membantu tubuh mereka terasa lebih segar. Bahkan, tak jarang dari mereka yang menjadikan kopi sebagai sarapan.
Kopi memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan, salah satunya mengurangi peradangan kronis dalam tubuh. Namun, ada beberapa efek samping dari kopi yang dinilai berbahaya dan harus Anda waspadai.
Dikutip dari Eat this, berikut 5 efek samping berbahaya akibat sering minum kopi?
1. Meningkatkan tekanan darah
Menurut Harvard Medical School, kafein biasanya tidak menyebabkan tekanan darah Anda meningkat. Kafein dalam kopi juga tidak menimbulkan risiko penyakit jantung serta stroke.
Namun, kopi dapat meningkatkan tekanan darah setelah tiga jam mengonsumsinya.
2. Sering sakit kepala
Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Medicine menunjukkan bahwa mereka yang minum tiga gelas kopi setiap hari cenderung sering mengalami migrain. Untuk itu cobalah mengurangi porsi minum kopi, setidaknya satu gelas saja sudah cukup.
3. Meningkatkan kecemasan
Minum kopi lebih dari tiga cangkir sehari menyebabkan tubuh Anda gemetar. Bahkan Anda merasakan mual atau jantung berdegup kencang. Jika kecemasan meningkat, sebaiknya hindari minum kopi dalam jumlah banyak atau bahkan tidak sama sekali.
"Efek alami kafein merangsang sejumlah sensasi, seperti jantung Anda berdetak lebih cepat, tubuh Anda memanas, laju pernapasan Anda meningkat. Semua hal itu dapat meningkatkan kecemasan," kata Susan Bowling, PsyD, psikolog Pusat Kesehatan Wanita di Klinik Wooster Branch dari Cleveland Clinic.
4. Mengganggu tidur
Jika Anda mengalami sulit tidur saat malam hari, bisa jadi Anda terlalu banyak minum kopi. Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa minum kafein hingga enam jam sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur Anda.
5. Mengurangi tingkat kesuburan
Penelitian telah menunjukkan bahwa minum kopi dalam jumlah berlebihan dapat menghambat kesuburan. Dokter menyarankan untuk membatasi minum kopi jika pasutri sedang mencoba program kehamilan.
Sudah Divaksin, Kenapa Harus Tetap Pakai Masker? Ini Alasannya Menurut Ahli
Vaksinasi COVID-19 sudah mulai dilakukan di beberapa negara. Adanya vaksin COVID-19 memberikan harapan bahwa pandemi akan segera usai. Sayangnya meski sudah divaksin, masker masih harus tetap dipakai.
Vaksin COVID-19 Pfizer dan Moderna dalam uji klinis mendapatkan nilai efikasi 90 lebih dalam mencegah gejala virus Corona. Namun para ahli masih belum bisa memastikan apakah vaksin tersebut mencegah seseorang menyebarkan virus ke orang lain. Itulah mengapa para ahli sangat menyarankan untuk selalu memakai masker meski sudah divaksin.
Menurut profesor epidemiologi di UCLA Fielding School of Public Health, Anne Rimoin, PhD, MPH, dalam uji coba Pfizer dan Moderna hanya melacak berapa banyak orang yang divaksinasi menjadi sakit dengan COVID-19, yang berarti sangat mungkin bahwa beberapa orang yang divaksinasi kemudian dapat terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun. Kemudian mereka dapat menularkan virus tanpa menyadarinya, dan risiko terbesar adalah mereka menyebarkannya ke orang lain yang belum divaksinasi.
"Perlu waktu untuk mendistribusikan vaksin secara luas dan mencapai herd immunity (dan itu tidak dijamin), jadi intervensi non-farmasi seperti pemakaian masker dan jarak sosial akan terus menjadi hal penting untuk menghentikan penyebaran," jelas Rimoin, seperti yang dikutip dari Health.
Namun jika banyak orang yang terus ragu untuk mendapatkan vaksin, mungkin ada banyak orang yang rentan terinfeksi COVID-19. Perlu diingat ada beberapa orang tidak bisa mendapatkan vaksinasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar