Selasa, 26 Januari 2021

Cerita Pria Kena COVID-19 Jadi Gagap Pasca Sembuh, Kok Bisa?

 Sebagian pasien COVID-19 yang sudah sembuh mengeluhkan beberapa masalah pada tubuhnya, seperti batuk berkepanjangan, kelelahan, hingga delirium. Namun, sebuah laporan mengungkapkan bahwa pasien yang telah pulih bisa mengalami masalah neurologis, salah satunya gagap.

Hal ini dialami oleh Patrick Thornton yang bekerja sebagai guru di Houston. Berdasarkan laporan dari Scientific American, pria berusia 40 tahun tersebut mengalami gagap berat pasca sembuh dari COVID-19 pada Agustus 2020 lalu.


"Aku menyadari bahwa beberapa kata terasa tidak tepat di mulutku, kamu tahu?" kata Thornton yang dikutip dari New York Post, Selasa (26/1/2021).


Sebelum mengalami gagap, Thornton juga sempat kehilangan suaranya saat terinfeksi COVID-19.


Namun, para ahli masih belum mengetahui bagaimana virus Corona bisa menyebabkan masalah neurologis tersebut. Tetapi, satu teori mengatakan bahwa virus itu bisa memicu respons peradangan yang mempengaruhi pengucapan.


"Kemampuan berbicara adalah salah satu perilaku yang lebih kompleks yang dilakukan manusia," jelas ahli saraf di Universitas Michigan, Soo-Eun Chang.


"Ada 100 otot yang terlibat dan harus berkoordinasi dalam skala waktu milidetik, ini yang paling signifikan. Dan itu tergantung pada kondisi otak yang berfungsi dengan baik," lanjutnya.


Ahli saraf dari King's College London, Thomas Pollack, mengatakan kemungkinan lainnya adalah bahwa virus Corona memproduksi autoantibodi. Itu akan mengikat protein dan merusak kemampuannya untuk berfungsi atau memicu serangan kekebalan pada sel tubuh.


Untuk membuktikannya, Pollak dan timnya melakukan survei dan studi. Mereka menemukan bahwa sekitar sepertiga dari pasien Corona mengalami gejala neurologis.


"Ada spektrum yang sangat luas dari manifestasi (neurologis) COVID-19. Beberapa sangat merusak, seperti menyebabkan stroke atau ensefalitis," lanjutnya.

https://cinemamovie28.com/movies/fist-of-legend-2/


Beda Gejala COVID-19 Pilek-Pusing Seperti yang Dialami Donna Agnesia


 Donna Agnesia positif Corona, mengeluhkan gejala COVID-19 pilek hingga pusing. Kedua gejala ini tak hanya terjadi pada COVID-19, tetapi umum dikeluhkan sehari-hari karena penyakit lain.

"Setelah konsultasi dengan dokter gejala yang aku rasakan masih tergolong ringan, sedikit pilek dan pusing tapi enggak demam & saturasi bagus, hasil tes lab dan hasil rontgen paru juga bagus," tulis Donna dalam akun Instagram pribadinya, Senin (25/1/2021).


Seperti yang dikeluhkan Donna saat positif Corona, pilek bisa terjadi karena COVID-19. Namun, bagaimana membedakan kondisi ini terjadi karena flu biasa atau COVID-19?


Berikut perbedaannya, dikutip dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).


- Tingkat keparahan gejala

- Flu pada COVID-19 diikuti gejala lain seperti hilangnya kemampuan indra penciuman dan perasa

- Flu biasa pulih dengan sendirinya selama 2 minggu

- Waspadai gejala COVID-19 berat yang bisa muncul seperti sesak napas hingga bibir kebiruan


CDC juga menyebut gejala COVID-19 seperti kebingungan dan rasa tertekan di dada bisa muncul pada pasien Corona usai mengeluhkan gejala ringan seperti flu. Bahkan, pasca sembuh, beberapa di antara mereka masih menghadapi ancaman komplikasi jantung, paru-paru, dan otak karena masalah pengentalan darah.


"COVID-19 juga bisa membutuhkan waktu lebih lama untuk mulai menunjukkan gejala. Orang yang sakit COVID-19 bisa menulari orang lain (infeksius) lebih lama daripada flu," kata CDC.


Begitu juga dengan gejala COVID-19 lain yang dikeluhkan Donna seperti pusing. Sebuah studi yang dimuat Ear, Nose, and Throat Journal, mempelajari 141 pasien Corona berkaitan dengan gejala COVID-19.


Dari 141 pasien, tiga di antaranya mengalami pusing sebagai gejala COVID-19 di awal terpapar, dan diikuti gejala pernapasan lainnya.


Bagaimana cara membedakan gejala COVID-19 karena pusing? Simak di halaman berikutnya.

https://cinemamovie28.com/movies/fist-of-legend/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar