Sabtu, 30 Januari 2021

Dokter Ungkap Alasan Mau Divaksin Meski Tak Dijamin Akan Kebal COVID-19

 Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah dimulai. Vaksinasi diharapkan bisa menjadi salah satu cara untuk mengakhiri pandemi COVID-19 yang saat ini sudah makan banyak korban.

Sudah banyak dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang menerima dosis pertama vaksin COVID-19 Sinovac, salah satunya dr Vito A Damay, SpJP, spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Siloam Karawaci.


Dokter yang aktif membagikan informasi kesehatan di akun media sosial pribadinya ini juga mengungkap apa yang ia rasakan seusai vaksinasi. Kata dia, vaksinasi COVID-19 yang ia jalani berlangsung sangat cepat dan nyaman dan tak ada keluhan setelahnya.


"Habis vaksinasi langsung praktek lagi sih, baik-baik saja. Setelah vaksin rasanya ingin makan nasi padang pakai rendang dan serundeng," kelakarnya saat berbincang dengan detikcom, Jumat (29/1/2021).


Vaksin COVID-19 Sinovac memiliki efikasi sekitar 64 persen di Indonesia. Artinya, mereka yang divaksin pun masih memiliki kemungkinan untuk tertular penyakit tersebut.


Vaksin tentu bukan 'barang ajaib' yang bisa langsung membasmi COVID-19. Hanya saja, dengan vaksinasi, diharapkan angka kesakitan dan kematian akibat Corona bisa berkurang.


"Perlu diluruskan bahwa meskipun vaksin tidak mencegah kita seratus persen tertular COVID, tapi vaksin ini mencegah kita mendapat sakit yang berat akibat COVID-19," bebernya.


Artinya, papar dr Vito, kalaupun tertular COVID-19 usai vaksinasi, pasien hanya mengembangkan gejala ringan atau asimptomatik. Hal ini akan mengurangi kebutuhan perawatan di RS yang sekarang sudah penuh sesak.

https://kamumovie28.com/movies/perfect-sex/


Vaksinasi bisa kurangi beban nakes-faskes

Tak hanya COVID-19, tenaga kesehatan juga harus merawat pasien lain yang membutuhkan penanganan segera misalnya pasien emergensi serangan jantung, kanker, atau sakit ginjal. Namun beberapa rumah sakit dilaporkan sudah penuh dengan pasien COVID-19 atau pasien suspek.


Akhirnya banyak pasien yang harus mengantre karena UGD penuh. Ironisnya, dr Vito mengatakan banyak pasien komorbid yang bahkan tak bisa masuk RS karena kapasitas sudah tak memadai.


Bahkan saking penuhnya rumah sakit, ada pasien yang sampai diperiksa di mobilnya sendiri di depan meja sekuriti IGD. Cerita selengkapnya di halaman berikut.


Akhirnya banyak pasien yang harus mengantre karena UGD penuh. Ironisnya, dr Vito mengatakan banyak pasien komorbid yang bahkan tak bisa masuk RS karena kapasitas sudah tak memadai.

"Ini cerita nyata pasien akhirnya diperiksa di mobilnya sendiri, pasien diperiksa di depan meja sekuriti di luar UGD, itu pun (nakes) sampai dimarah-marahi pasien karena dianggap lama memberikan pelayanan berjam jam menunggu," jelas dr Vito.


"Mereka harus paham bahwa memang sudah separah itu kondisinya dan begitu rupa totalitas nakes. Vaksin diharapkan mengurangi kejadian seperti ini," sambungnya.


Adanya vaksinasi, diharapkan bisa mengurangi kejadian serupa. Vaksinasi tak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, program ini juga diharapkan mampu membantu rumah sakit agar tak jatuh dan kolaps akibat COVID-19.


"Setelah vaksin diharapkan makin berkurang orang yang sakit berat dan butuh perawatan di RS sehingga sumber daya RS bisa untuk merawat orang orang sakit lainnya".


Meski sudah divaksinasi, bukan berarti protokol kesehatan diabaikan, Upaya pencegahan 3M tetap perlu diterapkan seperti mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.

https://kamumovie28.com/movies/sobbing-aunt/

1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus