Senin, 25 Januari 2021

Ramai Seruan #UninstallWhatsApp di Twitter

 Samsung mengenalkan gadget mungil bernama Galaxy Smart Tag yang bisa digunakan untuk mencari barang yang hilang. Gadget ini akan disusul dengan Smart Tag+ yang tanggal peluncurannya belum ditemukan. Lantas, apa perbedaan keduanya?

Galaxy Smart Tag menggunakan Bluetooth Low Energy (LE) untuk mencari barang yang hilang. Perangkat ini bisa digantungkan di barang apa saja seperti kunci mobil, dompet, tas, sampai kalung peliharaan hewan.


Setelah diatur dan terhubung dengan akun Samsung, Smart Tag bisa diakses menggunakan aplikasi SmartThings yang ada di ponsel. Jika barang yang telah ditempeli Smart Tag menghilang, cukup buka aplikasi SmartThings lalu tap tombol Find, pilih perangkat yang ingin dicari.


Jika posisi kalian dekat dengan barang yang hilang, ikuti indikator yang ada di layar. Semakin penuh indikatornya, artinya posisi kalian semakin dekat. SmartTag juga bisa mengeluarkan suara jika masih sulit ditemukan.


Jika tag dalam posisi di luar jangkauan, jangan khawatir karena masih bisa ditemukan. Perangkat Samsung lainnya yang dekat dengan tag akan mencatat lokasinya secara anonim dan memberitahu perangkat kalian di mana lokasinya.


Semua ini dilakukan tanpa sepengetahuan pemilik perangkat Samsung lainnya itu. Untuk melindungi privasi semua orang, sistem ini dilindungi dengan enkripsi.


Gadget ini juga bisa digunakan untuk mencari ponsel yang hilang, caranya dengan menekan tombol yang ada di Smart Tag dua kali untuk mendapatkan alert untuk mencari ponsel yang hilang.


Samsung juga memiliki Smart Tag+ yang akan diluncurkan dalam waktu dekat. Jika Smart Tag menggunakan Bluetooth LE sebagai koneksi utamanya, Smart Tag+ menggunakan Ultra-Wideband (UWB).


Karena menggunakan Bluetooth, Smart Tag bisa dipasangkan dengan Galaxy S21 5G, S21+ 5G dan S21 Ultra 5G. Tapi karena hanya S21+ dan S21 Ultra yang mengusung UWB, Galaxy Smart Tag+ hanya bisa digunakan di kedua ponsel itu.


Berkat UWB, Galaxy Smart Tag+ bisa saling berkomunikasi dengan ponsel dan memperkirakan lokasi yang lebih presisi, bukan sekedar perkiraan seberapa jauh atau dekat lokasi tag tersebut. Intinya, Smart Tag+ jauh lebih akurat dibandingkan versi regulernya.


Galaxy Smart Tag baru akan tersedia pada 29 Januari mendatang. Perangkat ini dijual di Indonesia dengan harga Rp 399.000 dan juga ditawarkan dalam paket berisi dua unit yang harganya belum diumumkan. Jika telah pre order Galaxy S21 5G, kalian juga akan mendapatkan bonus Smart Tag secara gratis.


Sedangkan Smart Tag+ belum diketahui kapan akan diumumkan Samsung, tapi harganya di Amerika Serikat sudah ketahuan. Satu unit Smart Tag+ dibanderol dengan harga USD 39,99 (Rp 563 ribuan) dan paket yang berisi dua unit dipatok dengan harga USD 64,99 (Rp 916 ribuan).

https://trimay98.com/movies/the-chocolate-chance/


Ramai Seruan #UninstallWhatsApp di Twitter


Kebijakan privasi baru WhatsApp ternyata masih melebar ke mana-mana. Setelah sebelumnya ramai ajakan migrasi dari WhatsApp ke aplikasi chat rivalnya, kini trending di Twitter hashtag #UninstallWhatsApp.

Seperti diketahui sebagian pengguna WhatsApp gerah dengan aturan baru WhatsApp yang harus mereka setujui. Alhasil, banyak yang mengancam akan pindah ke aplikasi lain. Kebijakan ini direspons beragam oleh pengguna. Ada yang pasrah saja, tapi tak sedikit yang menentangnya.


Beberapa orang memilih pasrah tidak berpindah ke aplikasi chat lain karena semua kontak komunikasi pentingnya sudah terlanjur tersebar di WhatsApp.


Ada juga yang menyindir orang yang ramai-ramai menyerukan tidak mau lagi pakai WhatsApp tapi masih menggunakan Facebook dan Instagram. Karena sejatinya, WhatsApp berada di bawah payung yang sama dengan Facebook dan Instagram.Selain itu, sejumlah aplikasi chat baru juga memanfaatkan momen ini untuk menyerang WhatsApp dan mempromosikan brand mereka.


Sebelumnya diberitakan, pengguna WhatsApp hari ini menerima notifikasi di aplikasinya tentang ketentuan dan kebijakan privasi terbaru. Ada tiga poin utama dalam update ini, salah satunya pengguna WhatsApp wajib membagikan datanya ke Facebook.


Tiga poin utama dalam kebijakan terbaru ini mempengaruhi bagaimana WhatsApp memproses data pengguna, bagaimana bisnis bisa menggunakan layanan yang dihosting Facebook untuk menyimpan dan mengelola isi percakapan. Dan bagaimana WhatsApp akan bermitra dengan Facebook untuk menawarkan integrasi yang lebih dalam di produk-produk mereka.


Kebijakan ini awalnya akan mulai diterapkan pada 8 Februari 2021 mendatang. Jika pengguna masih ingin mengakses WhatsApp setelah tanggal tersebut, mereka harus menerima kebijakan baru tersebut. Jika tidak setuju, pengguna bisa menghapus akun mereka. Namun karena kontroversial, WhatsApp memutuskan untuk menundanya.

https://trimay98.com/movies/ditto/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar