Sabtu, 23 Januari 2021

Sudah Divaksin, Kenapa Harus Tetap Pakai Masker? Ini Alasannya Menurut Ahli

 Vaksinasi COVID-19 sudah mulai dilakukan di beberapa negara. Adanya vaksin COVID-19 memberikan harapan bahwa pandemi akan segera usai. Sayangnya meski sudah divaksin, masker masih harus tetap dipakai.

Vaksin COVID-19 Pfizer dan Moderna dalam uji klinis mendapatkan nilai efikasi 90 lebih dalam mencegah gejala virus Corona. Namun para ahli masih belum bisa memastikan apakah vaksin tersebut mencegah seseorang menyebarkan virus ke orang lain. Itulah mengapa para ahli sangat menyarankan untuk selalu memakai masker meski sudah divaksin.


Menurut profesor epidemiologi di UCLA Fielding School of Public Health, Anne Rimoin, PhD, MPH, dalam uji coba Pfizer dan Moderna hanya melacak berapa banyak orang yang divaksinasi menjadi sakit dengan COVID-19, yang berarti sangat mungkin bahwa beberapa orang yang divaksinasi kemudian dapat terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun. Kemudian mereka dapat menularkan virus tanpa menyadarinya, dan risiko terbesar adalah mereka menyebarkannya ke orang lain yang belum divaksinasi.


"Perlu waktu untuk mendistribusikan vaksin secara luas dan mencapai herd immunity (dan itu tidak dijamin), jadi intervensi non-farmasi seperti pemakaian masker dan jarak sosial akan terus menjadi hal penting untuk menghentikan penyebaran," jelas Rimoin, seperti yang dikutip dari Health.


Namun jika banyak orang yang terus ragu untuk mendapatkan vaksin, mungkin ada banyak orang yang rentan terinfeksi COVID-19. Perlu diingat ada beberapa orang tidak bisa mendapatkan vaksinasi.


Orang yang tidak bisa vaksin seperti mereka yang memiliki reaksi alergi parah terhadap bahan-bahan vaksin dan wanita hamil atau menyusui yang mungkin memilih untuk tidak menerima vaksin sampai lebih banyak informasi tersedia tentang keamanan vaksin dalam kelompok tersebut.


Menurut Rimoin selalu memakai masker juga penting karena varian baru COVID-19 yang sudah teridentifikasi. Karena dianggap lebih menular, mereka dapat menyebar lebih mudah ke lebih banyak orang jika orang yang divaksinasi dapat menularkan virus dan tidak memakai masker.


Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) mengatakan tidak ada informasi yang tersedia saat ini untuk mengatakan apakah atau kapan CDC akan berhenti merekomendasikan agar orang memakai masker dan menghindari kontak dekat dengan orang lain untuk membantu mencegah penyebaran virus yang menyebabkan COVID-19.


"Saya pikir kita harus terus memakai masker sampai semua orang memiliki kesempatan untuk mendapatkan vaksinasi dan kita berhasil mengendalikan virus," ujar Michal Tal, PhD, ahli imunologi di Universitas Stanford.


"Ketika penularan komunitas rendah dan sebagian besar orang divaksinasi, saya pikir kita akan dapat dengan aman melepaskan masker kita," tambahnya.

https://kamumovie28.com/movies/chaotic-love-poems/


Hanya 70% Masyarakat Indonesia Akan Divaksinasi, Ini Penjelasannya


Vaksinasi COVID-19 sudah mulai dilakukan secara bertahap di Indonesia. Selain memberi perlindungan bagi masyarakat, kehadiran vaksin diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Vaksin COVID-19 mulai diedarkan di Indonesia pada pertengahan Januari lalu dengan Presiden Jokowi sebagai orang pertama di Indonesia yang menerima vaksinasi tersebut. Pemilihan Presiden RI sebagai penerima pertama vaksinasi COVID-19 dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya masyarakat bahwa vaksin aman dan halal.


Sementara itu, tidak semua masyarakat akan menerima vaksin COVID-19. Bahkan disebutkan bahwa vaksinasi hanya akan dilakukan kepada 70% populasi Indonesia. Atau paling tidak sebanyak 181,5 juta jiwa yang akan disuntik vaksin.


Ini disebabkan oleh adanya beberapa kondisi masyarakat yang tidak memungkinkan menerima vaksinasi. Masyarakat yang pernah terkonfirmasi positif COVID-19, serumah dengan orang yang terkonfirmasi COVID-19, serta yang memiliki penyakit dan kondisi kesehatan tertentu merupakan kelompok yang tidak dapat menerima vaksinasi.


Sekalipun vaksin sudah beredar, masyarakat tidak boleh lengah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Sebab, tubuh tidak akan otomatis menjadi kebal dan terbebas sepenuhnya dari paparan virus COVID-19 sesaat setelah divaksin.


Untuk dapat membentuk antibodi dibutuhkan waktu minimal satu minggu setelah proses vaksinasi pertama dilakukan. Karenanya, sembari menunggu vaksin bekerja dan membentuk peningkatan antibodi dengan baik, masyarakat diharapkan dapat tetap menjaga diri. Seperti tetap memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan lainnya.


Secara saintifik, masker memang terbukti ampuh sebagai alat proteksi diri dari serangan virus. Di antara sekian banyak jenis masker, yang memiliki efektivitas tertinggi adalah masker N95. Masker jenis ini wajib dikenakan oleh tenaga medis yang sehari-hari berhadapan dengan pasien.


Meski demikian, saat ini sudah beredar masker N95 dengan desain yang nyaman dan cocok untuk digunakan sehari-hari. Contohnya seperti masker N95 eGee-Pro.

https://kamumovie28.com/movies/the-400-blows/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar