Sabtu, 23 Januari 2021

Kemenkes: Sangat Mungkin Bupati Sleman Divaksin COVID-19 Saat Masa Inkubasi

 Bupati Sleman Sri Purnomo terkonfirmasi positif COVID-19 pasca menerima suntikan vaksin Corona Sinovac pada pekan lalu. Saat ini, Sri Purnomo dikabarkan dalam keadaan baik, tidak menunjukkan gejala, dan tengah menjalani isolasi mandiri di Rumah Dinas Bupati.

Juru bicara vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi membenarkan bahwa Sri Purnomo sudah mendapatkan vaksin Corona dosis pertama pada 14 Januari 2021. Kemudian, ia dinyatakan positif COVID-19 pada 20 Januari 2021 lalu.


dr Nadia mengatakan, dilihat dari rentang waktunya Sri Purnomo mungkin dalam masa inkubasi saat mendapatkan vaksin.


"Jika melihat rentang waktu dari bapak bupati, maka sangat mungkin pada saat divaksinasi beliau ini berada dalam masa inkubasi COVID-19. Di mana tentunya sudah terpapar virus Corona, tapi tidak menunjukkan gejala," jelasnya dalam konferensi pers daring di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (22/1/2021).


Menurut dr Nadia, secara alamiah waktu antara paparan virus Corona dengan munculnya gejala COVID-19 sekitar 5-6 hari. Hal ini dianggap pas dengan kasus yang dialami Sri Purnomo dilihat dari jarak vaksinasi dan keluarnya hasil tes Corona.


"Hal ini adalah waktu yang pas, karena beliau divaksinasi pada tanggal 14 Januari, sementara hasil pemeriksaan swab PCR beliau positif di tanggal 20 Januari," kata dr Nadia.


Selain itu, dr Nadia juga menjelaskan sedikit terkait vaksin yang saat ini digunakan di Indonesia yaitu vaksin Corona Sinovac atau CoronaVac. Ia menjelaskan, vaksin ini berisi virus mati atau inactivated virus, jadi tidak membuat seseorang terinfeksi.


"Kita ketahui, vaksin Sinovac atau CoronaVac adalah vaksin berisi virus mati atau inactivated. Jadi, hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi," pungkasnya.

https://kamumovie28.com/movies/underdogs-4/


Awas! Ini Bahaya Hipertensi Saat Hamil dan Cara Mencegahnya


 - Hipertensi saat sedang hamil menjadi salah satu risiko yang perlu diwaspadai. Sebab, hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas maternal, serta neonatal.

Hipertensi dalam kehamilan diketahui dapat menyebabkan morbiditas ibu yang menjadi risiko jangka pendek. Sedangkan hipertensi kronis dan peningkatan kardiovaskular seumur hidup menjadi konsekuensi jangka panjang.


Kasus lahir mati pada bayi tanpa kelainan bawaan kebanyakan terjadi pada wanita pengidap preeklamsia. Sebanyak 8-10 persen dari semua kelahiran prematur pun disebabkan oleh gangguan hipertensi.


Dikutip dari HaiBunda, hipertensi dalam kehamilan diklasifikasikan berdasarkan komplikasi dan periode kehamilan serta penyebabnya. Pada hipertensi kronis, biasanya terjadi sebelum kehamilan atau saat usia kehamilan kurang dari 20 minggu.


Menurut para ahli, wanita dengan hipertensi kronis berisiko melahirkan bayi dengan kelainan jantung. Hipertensi memang menjadi masalah medis yang umum ditemui selama kehamilan dan tiga dari setiap 100 kehamilan mengalami komplikasi.


"Seorang wanita dikatakan menderita hipertensi kronis ketika tekanan darahnya melebihi 140/90 mmHg sebelum kehamilan atau usia kehamilan 20 minggu. Anak-anak yang lahir untuk wanita hipertensi berada pada 50 persen peningkatan risiko malformasi kongenital," ujar Dr Manoj Kumar, Associate Director dan Head of Cardiac Cath Lab di Max Hospital.


Lalu, hal apa saja yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko hipertensi saat hamil?


KLIK DI SINI UNTUK HALAMAN SELANJUTNYA

https://kamumovie28.com/movies/john-g-avildsen-king-of-the-underdogs/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar