Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Kamis (21/1/2021). Ada penambahan 11.703 kasus, sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 951.651 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 3.151 kasus, disusul Jawa Tengah sebanyak 1.976 kasus dan Jawa Barat sebanyak 1.228 kasus baru per 21 Januari.
Detail perkembangan virus Corona Kamis (21/1/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 11.703 menjadi 951.651
Pasien sembuh bertambah 9.087 enjadi 772.790
Pasien meninggal bertambah 346 menjadi 27.203
Tercatat sebanyak 67.454 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 79.200.
Sebaran 11.703 kasus baru Corona di Indonesia pada Kamis (21/1/2021).
DKI Jakarta: 3.151 kasus
Jawa Tengah: 1.976 kasus
Jawa Barat: 1.228 kasus
Jawa Timur: 1.134 kasus
Sulawesi Selatan: 645 kasus
Kalimantan Timur: 496 kasus
Bali: 483 kasus
DI Yogyakarta: 456 kasus
Sulawesi Barat: 241 kasus
Banten: 236 kasus
Sumatera Barat: 181 kasus
Riau: 137 kasus
Lampung: 128 kasus
Kalimantan Selatan: 106 kasus
Sumatera Selatan: 101 kasus
Sulawesi Utara: 92 kasus
NTB: 90 kasus
Papua: 90 kasus
Sumatera Utara: 83 kasus
Sulawesi Tengah: 80 kasus
Bangka Belitung: 79 kasus
Sulawesi Tenggara: 77 kasus
Jambi: 71 kasus
Kalimantan Tengah: 54 kasus
Bengkulu: 50 kasus
Kalimantan Utara: 49 kasus
Papua Barat: 48 kasus
NTT: 44 kasus
Kepulauan Riau: 30 kasus
Kalimantan Barat: 25 kasus
Maluku: 17 kasus
Aceh: 11 kasus
Gorontalo: 7 kasus
Maluku Utara: 7 kasus
https://tendabiru21.net/movies/wild/
Bukan Mars, Ilmuwan Usul Manusia Tinggal di Planet Ceres
Planet Mars sering disebut sebagai kandidat terbaik andai manusia suatu saat harus tinggal di luar Bumi. Mars memang cukup dekat dan mungkin dulu pernah mendukung kehidupan. Akan tetapi menurut ilmuwan ini, planet mini yang bernama Ceres adalah lokasi yang lebih ideal.
Pakar dari Finnish Meteorological Institute, Pekka Janhunen, menyatakan habitat manusia bisa berupa pesawat antariksa berbentuk silinder yang terhubung dengan frame berbentuk piringan. Pesawat ini bisa berjumlah ribuan dan secara permanen berada di orbit Ceres.
Tiap habitat itu bisa menampung sampai 50 ribu orang, mendukung atmosfer buatan dan punya gravitasi seperti di Bumi berkat data sentrifugal dari rotasinya. Selain itu, ada fasilitas pertanian sebagai sumber makanan.
Ceres sendiri merupakan benda antariksa terbesar di sabuk asteroid yang berada di antara Planet Mars dan Jupiter. Kenapa Pekka mengajukan Ceres sebagai kandidat tempat tinggal masa depan manusia? Ada beberapa alasan.
Pertama, jaraknya tidak jauh beda daripada antara Bumi ke Mars, sehingga perjalanan ke sana relatif mudah. Kemudian, Planet Ceres kaya akan nitrogen yang merupakan elemen krusial di atmosfer buatan.
Sumber daya alam yang ada di Ceres mungkin juga dapat diangkat ke lokasi habitat manusia di orbit untuk dimanfaatkan. Semua faktor tersebut menurut Pekka merupakan kondisi ideal bagi manusia untuk berada di luar angkasa tanpa mengorbankan kesehatan.
"Kecemasan saya adalah anak-anak yang berada di Mars tidak akan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat karena gravitasinya terlampau rendah. Karenanya, saya mencari alternatif yang akan menyediakan gravitasi seperti di Bumi," cetus Pekka yang dikutip detikINET dari Live Science, Kamis (21/1/2021).
Namun demikian, ide tinggal di sekitar Planet Ceres itu tentunya ada berbagai halangannya. Misalnya, dibutuhkan teknologi sangat tinggi dan waktu pembangunan yang kemungkinan juga sangat lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar